Page 22 - MAJALAH 110
P. 22

LAPORAN UTAMA




                      amun pasangannya,
                      Ida Royani meski ti-
                      dak menyanyi dan
                      bukan artis lagi,
           Ntetapi artis cantik ini
          tetap eksis sebagai disainer busana
          muslim. Meski sebagai “ tukang ja-
          hit” namun kesuksesan tetap men-
          giringinya, selepas meninggalkan
          dunia keartisannya. “ Kendati saya
          hanya sebagai tukang jahit tetapi
          bisa menyekolahkan anak-anak
          sampai luar negeri,” ujarnya.

           Tak banyak yang menyangka,
          ternyata mantan biduanita era 70-
          an ini tertarik pula ke dunia politik.
          Ida Royani menjadi caleg DPR-RI
          periode 2014-2019 diusung Partai
          Amanat  Nasional  (PAN)  Daerah
          Pemilihan Jakarta III.

           Kepada Parlementaria ia meng-
          ungkapkan motivasi, misi dan
          visinya sehingga ingin mengabdikan
          dirinya di Senayan. “ Niat saya ingin
          mengubah citra DPR dari pandangan  tersebut. “Ini memang suatu pe-
          selama ini negatif menjadi positif.  ngorbanan yang luar biasa, karena          Data dari
          Jangan sampai, ada slogan katakan  sebelumnya saya  pakai rok mini,   Asosiasi Pertekstilan
          tidak pada korupsi, setelah terjun  hotpan, -tiba-tiba harus menutup
          ke dunia politik ternyata malah  kepala dengan kerudung-jilbab dan  Indonesia (API) om­
          korupsi,” ujarnya.               berbaju panjang,” tuturnya.
                                                                             setnya mencapai Rp
           Menurut Ida, kebetulan dirinya    Perubahan berbusana ini tentu   70 triliun, itu baru
          mantan artis, dan berlatar pendidi-  saja memancing cemohan orang,
          kan disainer sehingga akan mena-  tetapi dirinya tidak peduli dan terus  untuk domestik,
          rik konstituen untuk memilihnya  berkarya. Sampai yang semula      be lum yang untuk
          pada Pemilu 9 April mendatang. Ia  mencerca, sekarang pakai busana
          berkisah,  dialah yang pertama kali  muslim juga. “Obsesi besar saya  ekspor, belum juga
          menciptakan baju muslim kemudian  adalah, ingin Indonesia menjadi   yang diproduksi  Ida
          menjajakan baik di Pasar Raya Blok  pusat fashion busana muslim dunia-
          M maupun Sarinah Tamrin. “Kala itu  bukan tingkat Asia tetapi dunia.  Royani, mungkin di
          belum ada yang jual baju muslim,  Ternyata sekarang sudah terjadi,
          satu-satunya adalah Ida Royani”.  sebagian besar orang Indonesia   luar perhitungan API.
                                           sudah berbusana muslimah, banyak
           Dan saat pula, belum ada yang  orang luar negeri yang berbusana
          mengenakan baju muslim selain  muslimah dan mendatangi pusat  potensi ekspor yang luar biasa.
          Ida Royani utamanya di luar rumah,  pakaian baik di Pasar Raya, Tanah
          seperti pergi ke pasar, pesta dan  Abang maupun di Tamrin City.      “Dari jahit ini potensinya luar
          acara kemana saja, cuma dia sendiri                                biasa.  Saya  selalu  memberikan
          yang berbusana muslim, yang        Data dari Asosiasi Pertekstilan In-  motivasi di pertemuan keluarga,
          lain masih sangat terbatas. Disitu  donesia (API) omsetnya mencapai  forum keputrian ,pengajian ibu-
          syiar yang ingin sekali dilakukan,  Rp 70 triliun, itu baru untuk domes-  ibu atau remaja, saya ajarkan
          bagaimana bisa memasyarakatkan  tik, belum yang untuk ekspor, belum  membuat busana muslim sebagai
          busana muslim di Indonesia. Tahun  juga yang diproduksi  Ida Royani,  hal yang sangat positif. Tidak perlu
          1978, saat menekuni agama Islam  mungkin di luar perhitungan API.  keluar  rumah  hanya  diadakan di
          bagaimana seorang muslimah  Bahkan dia memperkirakan dalam  aula atau perumahan, sudah bisa
          itu wajib menutup auratnya, dia  setahun omset untuk busana mus-   menghasilkan, berkarya, bisa cari
          tergerak untuk mewujudkan syiar  lim mencapai ratusan triliun,  suatu  uang, tidak usah ke luar negeri jadi


          22 PARLEMENTARIA  EDISI 110 TH. XLIV, 2014
   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27