Page 26 - MAJALAH 110
P. 26
LAPORAN UTAMA
Nasdem sendiri menargetkan 2 kursi dari Jabar VII.
Masing-masing caleg dituntut menguasai isu-isu yang
menjadi kebutuhan masyarakatnya. Untuk Jabar VII
yang meliputi Karawang, Bekasi, dan Purwakarta, isu
pertanian menjadi sangat seksi di sini. Itu pulah yang
ditangkap Willy.
Isu desa dan pertanian oleh pria kelahiran Solok, 12
April 1978 ini, digarap tuntas hingga ke akar masalah.
Dan selama ini respon masyarakat setempat kepada
dirinya sangat positif. Kondisi Karawang, tambah Willy,
hampir seperti Papua. Bila terjadi banjir akses jalan
sangat sulit dilalui. Puskesmas pun masih minim. Saat
mendatangi masyarakat, ia mengajak bicara laiknya
sahabat. Dengan begitu, kedekatan emosional tercipta.
Ingin Bergabung di Komisi II
Willy sebenarnya bukan orang baru di DPR RI. Pada
2009-2011, Willy pernah bertugas sebagai staf ahli di
Komisi II DPR. Lingkungan DPR sudah tak asing baginya.
Maka, bila terpilih pada Pemilu kali ini, Willy mengaku
ingin bergabung di Komisi II yang konsen mengurusi
agraria. Ia sudah sangat mumpuni di bidang ini. Banyak
kenangan menarik di Komisi II yang membangkitkan
semangatnya untuk kembali berkiprah di DPR.
Ia merasa senang berada di Karawang sebagai salah
satu kawasan Dapilnya. Dari Karawanglah, ungkap Willy, Bila dahulu hanya membantu teknis dan pemikiran,
Republik ini berawal. Banyak memori sejarah dari tanah nanti ia ingin langsung menjadi pengambil keputusan
Karawang. Bahkan, ia seperti sudah punya ikatan batin dengan mengarsiteki lahirnya berbagai produk legislasi
dengan masyarakat Karawang. Apalagi, dengan latar di DPR. Ia ingin berada di jantung kebijakan. Inilah
aktivis, ia sangat dekat dengan kalangan mahasiswa kiprah yang diimpikannya sebagai politisi muda. Willy
dan buruh. Itu menjadi poin tersendiri baginya dalam berharap, kelak RUU inisiatif DPR harus lebih dominan
meraih simpati. daripada inisiatif pemerintah.
“Saya memilih Jabar VII karena mempunyai modal Kaum muda yang masuk DPR RI memang belum terlalu
sosial yang sudah saya garap dari tahun 2000, banyak. Dan Willy berharap menjadi salah satu pemuda
diantaranya membantu mendirikan koran buruh dan yang memberi warna baru dan segar bagi DPR. Partai
melakukan advokasi petani bersama beberapa serikat Nasdem sendiri, ungkap Willy, sangat mengakomodir
petani lokal. Itu yang menjadi modal sosial saya di suara para pemuda. “Nasdem pro terhadap caleg
sana,” aku Willy. Sebagai caleg new comer, ia tak takut muda. Ada 70% caleg baru, bahkan ada mahasiswa.
bersaing dengan para caleg incumbent di dapilnya, Tapi, problemnya ketika berkompetisi, mereka tidak
sebut saja Rieke Diah Pitaloka (PDI Perjuangan), Nurul mempunyai elektabilitas dan popularitas,” papar Willy.
Arifin (Golkar), dan Saan Mustopa (Demokrat). Ada pula
artis Krisna Mukti (PKB) yang ikut bersaing di Jabar VII. Peraih master program pertahanan dan keamanan,
kerjasama ITB dan Cranfield University UK ini, mengeritik
Ketika Nasdem belum dideklarasikan menjadi Parpol, orientasi para caleg yang ingin menjadi politisi di DPR.
alumni Fakultas Kehutanan UGM ini, sudah dipercaya Baginya, terjun ke dunia politik bukan untuk mencari
menjadi Ketua Liga Mahasiswa Nasdem. Sayap partai nafkah, tapi untuk pengabdian. Politisi adalah profesi
ini, sudah ia maksimalkan untuk membangun jaringan yang mulia. Untuk itulah, perlu banyak menghasilkan
kampanyenya. Selain Liga Mahasiswa, ada pula sayap kebajikan bagi publik.
buruh dan sayap petani di Nasdem yang ia manfaatkan.
Plus, kedekatannya dengan kalangan mahasiswa Akhirnya, sebagai caleg muda dan baru, bahkan
memudahkan pula membangun kekuatan politik dari partai yang baru pula, ia hanya bisa berusaha
dirinya. sekuat yang ia mampu untuk bisa meraih simpati dan
kepercayaan masyarakat pemilih. “Man jadda wa jada,”
Ada 10 kursi dari dapil Jabar VII yang diperebutkan. kilah Willy, mengutip pepatah Arab. Yang berjuang
Dan Willy berharap menjadi salah satu dari 10 nama dengan baik dan lurus, akan meraih apa yang diimpikan.
tersebut yang melenggang ke Senayan. Partai (mh)
26 PARLEMENTARIA EDISI 110 TH. XLIV, 2014