Page 9 - MAJALAH 119
P. 9
Tantangan Rp 600 miliar, sementara Thailand
Untuk kedua kalinya sejak Indone- yang luas wilayahnya jauh lebih
sia merdeka tekad itu kembali dise- kecil dari Indonesia, hasil ekspor
rukan di laut kita jaya, jaya kita di perikanannya bisa mencapai US$
laut. Sebagian pihak mengaku me- 10,1 miliar. “Ironis sekali, Indonesia
rinding, inilah momen kebangkitan sebagai negara besar seperti ini ke-
bangsa Indonesia. Tapi sebagian lain mudian kita malah impor ikan. Maka
menampakkan kerisauan. Kenapa? upaya-upaya yang lebih konkret ha-
Tantangan untuk menguasai laut rus kita lakukan lebih tajam lagi. Ter-
sungguh tidak ringan. “Perlu kekua- utama dari segi kebijakan, program
tan besar untuk menuntaskan per- dan kegiatan-kegiatan di lapangan,”
masalahan yang dihadapi nelayan kata anggota Komisi IV dari FPDIP I
kita, semua kelemahan mendasar. Made Urip.
Kualitas SDM, teknologi, 60 persen Ia mendukung tekad pemerintah
masil terbelit kemiskinan, permo- menjadikan Indonesia Poros Mari-
dalan, pemasaran, kalau melihat tim Dunia dan mendorong langkah
semua titik lemah itu, nyaris impos terobosan besar dan strategis untuk
sible. Tantangannya berat, diperlu- mewujudkannya “Ini ide yang bagus,
kan kerja sama, dukungan angga- ideal, tetapi untuk mewujudkannya
ran, kerja keras. Hanya berani saja, langkah kordinasi sebab masalahnya
komitmen saja, tanpa didukung cukup rumit, butuh anggaran, du-
misalnya anggaran ya dongeng,” kungan politik dan butuh kebijakan
kata Ketua Umum KTNA Nasional strategis, dan juga butuh regulasi
Winarno Tohir. (Undang-undang) apalagi sarana-
Ia juga mengingatkan betapa ti- prasarana pendukung cukup banyak
dak berdayanya nelayan Indonesia seperti tol laut, pembelian alat-alat
ketika melihat nelayan asing men- untuk nelayan dan perumahan,”
jarah laut dengan kapal besar dan jelas Made. Ia mengakui, Poros Mar-
dukungan teknologi canggih. Per- itim adalah proyek besar dan ban-
bedaan nelayan Indonesia dengan yak sekali tantangannya, makanya
an laut kita jika tanpa illegal fishing nelayan asing adalah mencari dan sinergitas semua kementerian yang
mencapai Rp. 365 triliun per tahun. menangkap. Nelayan asing be- terkait harus bekerja dengan baik
Angka yang sungguh membuat rangkat ke laut setelah mendeteksi dibawah Menko Perekonomian In-
anak bangsa tertegun, ditengah keberadaan ikan dengan menggu- droyono, harus mampu mengkoor-
fakta yang disampaikan KTNA (Kon- nakan pantauan satelit berteknologi dinir semua kementerian yang ter-
tak Tani Nelayan Andalan) ternyata canggih. Setelah menentukan titik libat di dalamnya. Tidak bisa hanya
60 persen nelayan kita terbelit ke- koordinat gerombolan ikan mereka dibangun oleh Kementerian KP saja,
miskinan. berlayar dalam kelompok besar dan tetapi semua pihak sebab butuh
20 Oktober 2014, pada saat dilan- mengepung posisi ikan dalam be- subsidi yang melibatkan Menteri
tik menjadi Presiden Republik Indo- berapa lokasi. “Dengan sonar dan ESDM, dukungan dana dengan Ke-
nesia Ketujuh Joko Widodo publik teknologi yang dimiliki, kapal asing menkeu dan dari sisi perencanaan
kembali tertegun ketika tekad yang ini bekerja berkelompok, menge- oleh Bappenas dengan rapi terma-
sama kembali diulangi. “Kita ha- pung posisi ikan, menyiapkan jaring suk pengamanan.
rus bekerja dengan sekeras-kerasnya yang sesuai dan menangkap ikan Banyak tantangan, itu bisa dipas-
untuk mengembalikan Indonesia dalam jumlah yang besar. Nah itu- tikan. Namun wakil rakyat dari dae-
sebagai negara maritim. Samudra, lah sebabnya pada saat mengepung rah pemilihan Bali ini mengingatkan
laut, selat dan teluk adalah masa de- gerombolan ikan mereka terkadang niat baik perlu dimulai dengan op-
pan peradaban kita. Kita telah terlalu melintas wilayah Indonesia, karena timisme. “Saya juga optimis Menko
lama memunggungi laut, memung- ikannya lari ke sini. Sementara ne- Kemaritiman, Indroyono Susilo akan
gungi samudra, memunggungi selat layan kita baru sebatas mengandal- mampu mewujudkan ini apalagi dia
dan teluk. Kini saatnya kita mengem- kan bintang, angin dan intuisi, baru orang kelautan yang pernah menja-
balikan semuanya sehingga Jalesve terjun ke laut mencari ikan. Nelayan bat di Litbang KKP dan FAO di Roma.
va Jayamahe, di laut justru kita jaya. kita tahu lautnya dicuri tapi mereka Menguasai betul masalah dengan
Kita akan kembangkan layar yang hanya bisa menyaksikan,” ungkap ide-ide cemerlangnya diharapkan
kuat. Kita akan hadapi semua badai dia. bisa mewujudkan poros maritim dan
dan gelombang samudera dengan Itulah sebabnya pada akhirnya fak- transportasi laut akan berkembang
kekuatan kita sendiri,” demikian ta angka bicara kontribusi perikanan semakin baik,” pungkas dia. (mp.iky.
presi den mene gaskan dihadapan si- terhadap produk domestik bruto In- ayu) Foto: Iwan Armanias/Parle/Iw.
dang pleno MPR RI. donesia yang saat ini nilainya hanya
PARLEMENTARIA EDISI 119 TH. XLIV, 2014 9