Page 16 - MAJALAH 111
P. 16

LAPORAN UTAMA




                                                                               Kalau mau sistem asuransi, seha-
                                                                             rusnya patokannya system asuransi
                                                                             tergantung penyakitnya. Jadi kata
                                                                             Aulia, sebetulnya banyak RS yang
                                                                             mengeluh, dikhawatirkan pasien
                                                                             masuk terus, lalu jebol, seperti KJS
                                                                             kemarin yang juga sempat jebol.
                                                                             Tapi ini sebetulnya eforia untuk DKI
                                                                             dicontohkan ketegasan Gubernur
                                                                             Jokowi. Gubernur DKI ini  berani
                                                                             mengancam kalau RS tidak mau
                                                                             menerima pasien KJS maka akan
                                                                             dicabut ijinnya, padahal untuk men-
                                                                             cabut tidak mudah melalui perin-
                                                                             gatan dulu. “ Ini semacam  schok
                                                                             terapy,” tegasnya.
                                                                               Belum tercover

                                                                               Sebagai lembaga bantuan hukum,
                                   AULIA TASWIN                              Aulia mengakui temuannya banyak
                                                                             sekali,  kendala terutama masyara-
            Evaluasi BPJS Sehingga                                           kat yang masih belum tercover de-
                                                                             ngan dana iuran atau dana bantuan
                                                                             dari pemerintah. “ Bagaimana ma-
                                                                             syarakat yang tidak bisa memenuhi
                Target 2019 Tercapai                                         kewajibannya sebagai peserta aktif,
                                                                             sebab diatur peserta wajib dan hu-
                                                                             kumnya harus. Kalau masyarakat
                                                                             yang tidak mampu dan fakir miskin
                    istem Jaminan Sosial  Cipto Mangunkusumo (RSCM) saja  sudah jelas, tetapi masyarakat yang
                    Nasional (SJSN) bidang  pada awal pemberlakuan BPJS Janu-  pendapatannya tidak menentu, un-
                    kesehatan bagi seluruh  ari 2014 sempat kalang kabut. Teta-  tuk memberikan iuran tiap bulan,
                    rakyat Indonesia yang  pi sekarang sudah mulai berjalan  teknisnya banyak yang tidak tahu,”
           Sdilaksanakan melalui  baik, sebab mereka peduli dengan  ujarnya dalam tanda tanya.
          Badan Penyelenggaran Jaminan  masukan-masukan masyarakat dan
          Sosial (BPJS) perlu dievaluasi kem-  cepat ditangani .               Masalah lain ditemui, ujar Aulia,
          bali. Evaluasi ini amanat undang-                                  diantaranya lemahnya sosialisasi
          undang dan Kemenkes sudah men-     “Dengan adanya niat baik para bi-  program JKN melalui BPJS. Dari
          canangkan  6 bulan sekali dilakukan  rokrasi dan provider, saya yakin akan  Pemerintah apa masalahnya, dana-
          dan pada bulan Juni mendatang  menambah RS untuk berbondong-       nya seperti ditahan, dan hanya dike-
          disiapkan timnya. Bahkan sebetul-  bondong ingin membuat MOU-ker-  luarkan sedikit-sedikit. Itu masalah
          nya tidak hanya Kemenkes, Dewan  jasama. Namun kalau masih seperti  banyak factor Xnya, ujung-ujungnya
          Jaminan Sosial Nasional (DJSN) juga  ini membuat RS untuk berpikir. Dulu  gratifikasi karena itu saatnya KPK tu-
          melakukan evaluasi, sebab Dewan  KJS saja, ketika dicanangkan banyak  run tangan. “ Untuk mengeluarkan
          ini sudah diangkat Presiden.     yang keluar, pertama yang keluar 12  dana ke RS susah banget, padahal
                                           RS. Lalu dijelaskan sama Gubernur  sudah berbuat.  Kami bantuan hu-
           “Perlunya evaluasi adalah, BPJS  Jokowi, baru mau kerja sama men-  kum hanya dapat dana 44 miliar se
          yang baru berjalan 3 bulan ini mesti  jalankan program KJS,” ia menjelas-  Indonesia,” ungkapnya.
          ada yang bolong-bolong. Ke depan  kan.
          supaya disempurnakan, sehingga                                       Dalam program JKN ini garda
          target tahun 2019 bisa tercapai. Ka-  Meski belum ada yang me-     terdepan seharusnya  Puskesmas.
          lau tahun 2014 ini sampai terseok-  nyatakan mundur dari program JKN,  Berdasarkan pengamatannya, Pus-
          seok,  target itu bisa tidak tercapai,”  tetapi ia menilai BPJS belum sesuai  kesmas itu tidak  mau repot, main
          kata Aulia Taswin dalam perbinca-  diharapkan rumah sakit. Utamanya  rujuk-rujuk saja. Ia membenarkan
          ngannya dengan Parlementaria, di  RS Swasta mereka yang punya  ada masyarakat, saat ke Puskemas
          Jakarta.                         akreditasi, padahal    yang bagus  bukan ditanya sakitnya, tetapi mau
                                           bukan sistem akreditasi.          dirujuk kemana. Yang aneh lagi, si
           Ia mengamati pelayanan di RS                                      pasien minta RS terdekat, tetapi di-


          16  PARLEMENTARIA  EDISI 111 TH. XLIV, 2014
   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21