Page 40 - MAJALAH 111
P. 40
pentingan tertentu.
“Lembaga survei banyak didukung
oleh pihak-pihak yang berkepentin-
gan, nah kemudian ini yang menye-
babkan hasil yang didapat berbeda-
beda, dan menurut saya memang
akan sulit jika akan memperoleh ha-
sil yang mencerminkan suatu kondi-
si yang sebenarnya” tegas Eddy.
Ia mencontohkan, metode sur-
vei dalam pemilihan sample sudah
jelas ada, kemudian tinggal mana
yang dipilih, “Ketika memilih sam-
pel itulah, yang akan menyebabkan
terjadinya perbedaan, misalnya saya
dari Fraksi PDI Perjuangan sampel
yang akan saya pilih itu kantong-
kantong dari PDI Perjuangan, nah
itukan tidak mencerminkan fakta
yang sesungguhnya, seharusnya
tidak boleh begitu, tapi ternyata itu
dilakukan oleh lembaga-lembaga
survei,” tegas Eddy mengakhiri pem-
bicaraan dengan Parlementaria.
Berkaca dari banyaknya lembaga
survei yang merilis hasil risetnya,
terlebih lagi menjelang Pemilu
kum yang mengatur lembaga survei rus objektif dan independen, tidak 2014, lembaga survei diminta un-
ini. Jadi, kalau ada aturannya kan dia pro kepada siapa yang mendanai. tuk bisa menjaga independensi dan
tidak semena-mena dalam melaku- Senada dengan Hakam, ia khawatir keprofesionalannya.
kan dan mem-publish survei,” jelas hasil survei yang seharusnya untuk
Politisi asal Dapil Jambi ini. kepentingan internal, malah di-pub- Sebagai lembaga independen,
lish kepada masyarakat, mengaki- tentunya lembaga survei harus
Politisi PAN ini menilai, memang batkan propaganda di masyarakat. dapat dipercaya, dan survei yang di-
ada lembaga survei yang objektif, Efek lainnya, masyarakat merasa lakukannya pun harus dengan prin-
namun di sisi lain ada pula yang “dibodohi” oleh hasil survei. sip independen, akurat dan kehati-
hanya untuk kepentingan kelompok hatian.
tertentu. Akibatnya, lembaga survei “Lembaga survei dapat menjadi-
pun memihak kepada salah satu ke- kan propaganda terhadap publik, Kita tentunya tidak ingin lembaga
lompok. ini tidak dapat dibenarkan. Pesan survei di negeri ini dianggap tidak
saya, jangan percaya hasil sur- profesional. Lembaga survei jan-
“Ada lembaga survei yang ob- vei. Dalam hal ini, calon legislatif gan sampai menjadi lembaga survei
jektif, dalam artian dia memang atau calon pimpinan daerah harus partisan. Jika hal itu terjadi malah
melakukan survei secara indepen- bekerja keras. Masyarakat bisa saja hanya akan menimbulkan ketidak-
den, tidak dibayar oleh pihak mana- terpengaruh oleh hasil survei, tapi percayaan atau keraguan publik.
pun. Ada juga lembaga yang didanai pers juga punya peran penting di
oleh partai atau kelompok tertentu, sini. Ada partai baru, hasil surveinya Pada intinya semua berharap agar
sehingga dia berpihak kepada partai tinggi. Tapi coba dilihat lembaga lembaga survei wajib jujur dalam
tersebut. Itu mengakibatkan tidak surveinya, itu punya siapa,” tegas menyampaikan hasil survei, tidak
objektif lagi. Akibatnya, lembaga Herman. ada kecenderungan terhadap pen-
survei tersebut melakukan kekeliru- donor dan sponsornya, dan di atas
an dan tidak dapat diandalkan untuk Pendapat serupa dikatakan oleh segalanya, lembaga survei harus
melakukan survei yang independen anggota Komisi II dari Fraksi PDI Per- benar-benar memegang teguh prin-
dan objektif,” nilai Herman. juangan Eddy Mihati, menurutnya sip independen, akurat, dan kehati-
lembaga survei yang ada sekarang hatian. (sf/nt) Foto: Iwan Armanias/
Ia melihat, lembaga survei ha- ini sarat dengan kepentingan-ke- Parle.
40 PARLEMENTARIA EDISI 111 TH. XLIV, 2014