Page 11 - MAJALAH 174
P. 11
LAPORAN UTAMA
Jemaah Berisiko Karena para orang yang mau berangkat
dengan kondisi kesehatannya,”
Daftar Tunggu Lama ungkapnya.
Menurut Dede, lamanya
daftar tunggu keberangkatan
haji menjadi salah satu faktor
yang menyebabkan banyaknya
Terkait pelayanan kesehatan tersebut, Ketua Komisi IX DPR jemaah berusia lanjut. “Memang
RI Dede Yusuf Macan Effendi mengatakan bahwa pada tahun yang paling benar itu adalah
sebelumnya kesehatan haji memiliki anggaran yang ditanggung waktu tunggu yang tidak terlalu
oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Namun pada tahun ini, lama, supaya ketika orang mulai
pelayanan kesehatan jemaah haji melalui BPJS Kesehatan dan menabung dan menyicil, dia sudah
bisa berangkat,” terang legislator
belum memiliki payung hukum yang jelas. DPR yang pernah menjabat Wakil
Gubernur Jawa Barat periode
2008—2013 itu. l alw/er
“NAH,
masalahnya
BPJS tidak bisa
memberikan MEMANG YANG PALING
pelayanan BENAR ITU ADALAH
sebelum
payung WAKTU TUNGGU YANG
hukumnya
dibuat. TIDAK TERLALU LAMA,
Payung hukumnya ini saya tidak SUPAYA KETIKA ORANG
yakin sudah ada atau belum, tapi
ketika kita kunspek (kunjungan MULAI MENABUNG DAN
spesifik), pengawasan haji itu MENYICIL, DIA SUDAH
memang belum ada. Oleh karena
itu memang harus segera dibuat BISA BERANGKAT,
kerjasama antara Kemenkes,
Kemenag, dan BPJS,” tutur Dede
kepada Parlementaria baru-baru
ini di Jakarta. Ketua Komisi IX DPR RI
Lebih jauh, politisi Partai Dede Yusuf Macan Efendi.
Foto: Andri
Demokrat ini mengungkapkan
bahwa banyaknya jemaah haji
lansia lantaran lamanya daftar
antrian haji yang mencapai 15
tahun ke atas. Tentu pada saat
akan berangkat, para calon jemaah
haji tersebut sudah memasuki usia
senja dengan risiko tinggi.
“Kementerian Kesehatan
punya kewenangan untuk
melarang, tetapi bagi mereka
yang menunggu terlalu lama
ini, mereka ini ingin berangkat.
Jadi, kadang-kadang itulah yang
menyebabkan terjadinya satu
dispute (pertentangan) di antara
TH. 2019 EDISI 174 PARLEMENTARIA 11