Page 9 - MAJALAH 126
P. 9

(KPU), maupun untuk Badan Pe­     kekuatan hukum ketika mengacu     penegak hukumnya juga belum
            ngawas Pemilu (Bawaslu). Dari 269  pada UU yang tidak direvisi lagi.   mendapatkan dana.
            daerah yang akan melaksanakan  Tahapan pilkada juga tidak teran­
            pilkada, berdasarkan data Ke­     cam berubah­ubah. Setiap tahapan   Jangan menutup mata terhadap ke­
            mendagri dan KPU baru 209 daerah  pilkada rentan konflik. Itu pengala­  mungkinan munculnya permasala­
            yang telah menandatangani Naskah  man penye lenggaraan pilkada dari   han, karena penyelenggara pilkada
            Perjanjian Hibah Daerah (NPHD)  2005­2014 seba nyak 1027 pilkada.   tidak  serius  dalam  menjalankan
            anggaran KPU, sementara untuk                                       tupoksinya, lantaran dananya tidak
            NPHD anggaran pengawas pemilu,    Diingatkan, pengalaman sebegitu  cukup. Bagaimana mau beraktivi­
            baru ditandatangani di 44 daerah.  banyak kalau tidak menjadi lesson  tas kalau belum diberikan dananya.
            Munculnya wacana revisi UU Pilka­  learn atau role model bagi bangsa   Pilkada serentak bisa menimbulkan
            da juga menambah pelik persoalan.  Indonesia terutama daerah, maka   konflik. Pengamat politik dari LIPI
                                              kita akan mengalami blunder yang  ini menyatakan, kita tidak berdoa
            Pengamat politik Siti Zuhro mene­  luar biasa. Setelah itu Bawaslu, Pan­  untuk itu. Tapi sebagai bangsa yang
            kankan, harus dipastikan oleh  waslu belum memiliki dana, karena    wise, itu harus antisipasi. Harus
            stakeholder terkait bahwa UU su­  sejumlah daerah belum mengang­    bersikap cerdas mengantisipasi dan
            dah bisa dijalankan, tidak ada revisi  garkan itu. Ini masalah serius, apa­  memprediksi implikasi­implikasi
            lagi, sehingga PKPU juga memiliki  lagi secara institusional lembaga   negatif. (mp)



                                                                             PARLEMENTARIA  EDISI 126 TH. XLV, 2015  9
   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14