Page 11 - MAJALAH 126
P. 11

sini ada saja kendala. Berbahaya bila
            banyak masalah dan kendala dalam
            tahapan pilkada. “Sejauh ini masih
            berjalan sesuai rencana. Tapi, ma­
            sih banyak kendala. Sampai nanti
            kita lihat deadline­ nya di akhir Juli
            saat pendaftaran. Kalau menjelang
            itu, kita lihat semakin banyak keti­
            dakjelasan, bahaya,” ungkapnya.

            Dinasti Politik

            Dinasti politik yang dikembang­
            kan oleh para kepala daerah telah
            mengganggu mutu demokrasi di
            daerah. Berbagai aturan main pilka­
            da disiasati untuk melanggengkan
            kekuasaan daerah di tangan kelu­
            arga para petahana. Ada celah hu­
            kum, memang, yang dimanfaatkan
            para petahana untuk melanggeng­
            kan dinastinya. Salah satunya surat
            edaran KPU No.302/VI/KPU/2015.


                    Dinasti politik
            yang dikembangkan
            oleh para kepala
            daerah telah
            mengganggu mutu
            demokrasi di daerah.
            Berbagai aturan main
            pilkada disiasati
            untuk melanggengkan
            kekuasaan daerah di               kan oleh para petahana, agar bisa  troversi,” ujar politisi Partai Gerin­
            tangan keluarga para              mencalonkan istri, anak, ponakan,  dra ini.
            petahana. Ada celah               paman, dan lain­lain sebagai kepala
                                              daerah. Padahal, UU No.8/2015  Di berbagai daerah, para petahana
            hukum, memang,                    tentang Pilkada, tegas mengatakan,  ramai­ramai mengundurkan diri
            yang dimanfaatkan                 calon  kepala  daerah  tidak  boleh  sebelum masa jabatannya habis.
            para petahana untuk               punya konflik kepentingan dengan  Dengan begitu, mereka tak disebut
            melanggengkan                     petahana.                         sebagai petahana. Pada gilirannya,
                                                                                ini membuka pintu bagi keluarga
            dinastinya.                       Menanggapi hal ini, Fadli berpan­  dekatnya untuk ikut dalam pilkada.
                                              dangan, dinasti politik tetap tidak  Fadli pun mengaku, terus menga­
                                              boleh dikembangkan. Peraturan  mati perkembangan kontroversi ini
            Dalam surat edaran tersebut, KPU  yang ada tentang ini menyisakan   ke depan. Untuk kemudian DPR bisa
            menilai bahwa kepala daerah yang  celah multitafsir. “Saya kira sudah  mengambil langkah strategis, mela­
            mengajukan penguduran diri dari   jelas bahwa dinasti politik itu tidak   rang praktik dinasti politik di satu
            jabatannya sebelum pemilihan ti­  dibolehkan. Soal perbedaan tafsir  level pemilihan dengan aturan yang
            dak dapat disebut petahana lagi.  antara KPU dan Komisi II, itu kare­  jelas dan tegas. (mh) Foto: Iwan Arma-
            Inilah celah krusial yang dimanfaat­  na UU­nya menyimpan celah kon­  nias/Parle/HR



                                                                             PARLEMENTARIA  EDISI 126 TH. XLV, 2015  11
   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16