Page 16 - MAJALAH 126
P. 16

LAPORAN UTAMA















































                            AGENDA BESAR PENATAAN



                               DEMOKRASI ELEKTORAL




                  emilihan  umum  kepala  gelombang pilkada mendatang        Anggota Komisi II DPR dari FPDI­P,
                  daerah (Pilkada) yang un­  sebagai perwujudan kedaulatan  Arif Wibowo beberapa waktu lalu­
                  tuk pertama kalinya akan   rakyat di daerah. Pilkada serentak  mengatakan kompleksitas politik,
                  digelar secara seren­    juga penting karena di satu sisi  baik di tingkat nasional maupun
         Ptak mulai akhir tahun  semangat efisiensi disandarkan dan          daerah yang terjadi membuat situ­
         ini merupakan pertaruhan tera­    di sisi lain peran serta rakyat secara   asi kurang kondusif dan berdampak
         mat penting bagi bangsa ini dalam   langsung bisa dipertahankan.    pada psikologi daerah dalam mem­
         berdemokrasi. Saking pentingnya,                                    persiapkan pilkada.
         ia harus berlangsung sesuai de­   Namun lima bulan menjelang
         ngan agenda dan pantang ditunda.  pelaksanaan pilkada, persoalan    “Saya kira diakui atau tidak,
         Pilkada serentak yang rencananya  teknis masih saja menghantui  (problem­red) ini berdampak pada
         bakal  digelar  pada  9  Desember  kesiapan pesta rakyat lokal tersebut.  psikologi politik daerah, apakah itu
         mendatang dinilai sebagai awal dari   Padahal, seharusnya semakin  pemdanya atau penyelenggaranya.
         pelaksanaan agenda besar dalam  mendekati pemungutan suara, para  Dan hampir di banyak wilayah, kalau
         penataan demokrasi elektoral.     peserta dan penyelenggara tidak   menyangkut pilkada semua dalam
                                           lagi terjebak pada aspek teknis,  posisi yang ragu­ragu. Jadi situasi
          Pilkada serentak pada 9 Desember   melainkan politis.              itu adalah situasi yang kita katakan
         dianggap menjadi embrio dari enam                                   tidak kondusif,” kata Arif di Jakarta.



          16  PARLEMENTARIA  EDISI 126 TH. XLV, 2015
   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21