Page 14 - MAJALAH 126
P. 14

LAPORAN UTAMA




                          PETAHANA MENCARI CELAH,



                                  MK MEMBUKA JALAN



                                                                             UU Pilkada 2015, Pasal 7 butir r
                                                                             meyebutkan dengan singkat dan
                                                                             tegas: “tidak memiliki konflik ke­
                                                                             pentingan dengan petahana”. Dalam
                                                                             penjelasannya, pasal ini melarang
                                                                             dinasti politik dipraktikkan. Artinya,
                                                                             calon kepala daerah tidak memiliki
                                                                             hubungan darah, ikatan perkawin­
                                                                             an, dan/atau garis keturunan satu
                                                                             tingkat lurus ke atas, ke bawah, dan
                                                                             ke samping dengan petahana.

                                                                             Orangtua, mertua, menantu, sauda­
                                                                             ra kandung, ipar, paman, atau bibi,
                    ontroversi terus bergu­  daerah. Para petahana seperti tak   tak boleh mengikuti kontestasi se­
                    lir mengiringi semarak   rela daerahnya dipimpin orang lain,   lama satu periode di satu level pe­
                    dinasti politik di dae­  selain keluarganya.             milihan. Begitulah penjelasan yang
                    rah. Para petahana pun                                   didapat dari aturan main yang ada.
         Kbersiasat agar turunan                                             UU Pilkada, kata Wahidin, sudah
         dan kerabat dekat bisa melanjutkan                                  berupaya mencegah terjadinya
         estafet kepemimpinan daerah. UU                                     praktik dinasti politik.
         Pilkada dan Peraturan KPU (PKPU)
         sudah diterbitkan. Polemik pun                                      “UU mengisyaratkan ada upaya
         terjadi. Terakhir, MK memutuskan                                    mencegah terjadinya politik dinasti.
         bahwa keluarga petahana boleh                                       Lalu membuat norma­norma terten­
         mencalonkan diri.                                                   tu untuk mengatur kecenderungan
                                                                             syahwat kekuasaan dari saudara­
         Awal Juli lalu, Komisi II DPR terus                                 saudara kita yang ingin membangun
         mematangkan persiapan menuju                                        tradisi politik turunan,” tandas poli­
         pilkada serentak. Di sela­sela kesi­                                tisi Partai Demokrat itu. Wahidin tak
         bukan mengikuti rapat kerja dengan                                  menampik, banyak petahana yang
         kementerian terkait, Parlementaria                                  coba mengakali aturan main agar
         menemui Wakil Ketua Komisi II DPR                                   keluarganya bisa terus bercokol di
         Wahidin Halim dan Anggota Komisi  Menurut mantan Wali Kota Tange­   tampuk pimpinan daerah.
         II DPR Frans Mance Natamenggala.  rang tersebut, ini realitas politik di
         Perkembangan legislasi terakhir me­  daerah yang harus dicermati. Di­  Namun ada sedikit kelonggaran
         nyangkut aturan main pilkada dan   nasti politik harus diatur. Jangan   yang diberikan bagi para petahana.
         pandangan kritis menyangkut hal   terus melanggengkan kekuasaan di  Bila sang ayah seorang gubernur,
         ini, terpapar secara lugas.       tangan keluarga. “Ya memang ada  masih boleh mencalonkan kerabat­
                                           syahwat kekuasaan bagi petahana   nya sebagai calon bupati atau wali
         Wahidin Halim melihat, sudah jadi   untuk memperpanjang kekuasaan.   kota di provinsi tersebut. Artinya,
         kecenderungan para petahana ingin   Ada sebuah keprihatinan terhadap   larangan dinasti politik hanya di satu
         melanggengkan syahwat politiknya  realitas politik yang mentradisikan  level pemilihan, bukan satu provinsi.
         di daerah. Ini menurunkan kuali­  kekuasaan untuk turun temurun.  Wahidin berkomentar, banyak peta­
         tas demokrasi. Putra mahkota dari  Ini, kan, menjadi gugatan masyara­  hana mencari celah dan mengakali
         trah petahana sudah jauh­jauh hari   kat banyak,” katanya kepada Par­  norma agar kekuasaan tetap dalam
         disiapkan untuk kontestasi kepala  lementaria.                      genggam an keluarga.



          14  PARLEMENTARIA  EDISI 126 TH. XLV, 2015
   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19