Page 19 - MAJALAH 126
P. 19

menerima laporan. “Jadi tidak bisa           Dengan adanya UU       hitung secara finansial bahwa kalau
            serta merta kita katakan, pilkada                                   parsial maka akan menimbulkan
            ditunda. Dari hasil kunjungan kerja   Pemilu yang baru ini,         bia ya yang lebih banyak.
            spesifik ke daerah, tidak ada satu  jelas mengamanatkan
            pejabatpun yang berkaitan dengan   untuk memilih                    Sebenarnya bukan efisiensi, untuk
            pilkada itu menyatakan tidak siap.”  pemimpin-pemimpin              meminimalkan biaya dalam proses
                                              di daerah yang                    demokrasi. Daerah­daerah seha­
            Biasalah, dinamika politik, mungkin                                 rusnya siap  dan manfaatnya ba­
            teman­teman di Komisi II bagaima­ bersih. Parpol                    nyak. Daerah akan mendapatkan
            na pilkada serentak itu berjalan   bisa melakukan                   pemimpin baru, berkualitas. De­
            dengan baik. Segala variabel yang   suatu proses basic              ngan harapan itu maka semua pro­
            bisa menimbulkan potensi persoa­                                    ses yang terjadi di daerah bisa lebih
            lan itu dipertanyakan dengan baik.   akuntabilitas dan              baik.
            “Jadi sebetulnya tidak ada yang sig­ transparansi karena
            nifikan bahwa pilkada bisa ditunda,”   setiap partai dilarang       Ia menegaskan, akan menga­
            katanya.                          menerima mahar. UU                wal pilkada serentak dengan baik.

                                              ini bagus.                        Semua unsur yang menjadi pe­
            Ketika ditanya resiko apa jika pilka­                               mangku kepentingan yang melaku­
            da serentak ditunda, Rafinus me­                                    kan proses pilkada dikawal dengan
            negaskan banyak sekali. Dari sisi                                   baik, sehingga pesta demokrasi
            anggaran, persiapan selama ini,   dilarang menerima mahar. UU ini   daerah ini berjalan aman dan lan­
            KPU sudah sedemikian rupa. Ba­    bagus.                            car. (mp)  Foto: Andri/Parle/HR
            nyak sekali  dan orang­orang yang
            sudah mencalonkan itu bisa men­   Apakah dijamin proses pilkada ber­
            jadi tidak percaya dengan proses   jalan baik, kata Rafinus, dari
            demokrasi ini. Dan rakyat juga su­  pernyataan yang disampai­
            dah siap. Sangat banyak, bukan    kan polri, kejaksaan, dan
            hanya masalah finansial, tetapi juga   penyelenggara semua
            hal­hal yang menyangkut masalah   menyatakan siap. Ada
            hukum, UU juga sudah mengatur     jaminan dari mereka.
            bahwa tahun 2015 akhir Desember
            digelar pilkada serentak. UU yang   Dari sisi mudarat
            mengatur masalah ini.             pilkada serentak,
                                              menur ut politisi
            “Jadi bicara finansial, bicara hukum   dari Dapil II Sumut
            akan terjadi sesuatu yang tidak se­  ini, tidak ada. Apa
            hat kalau pilkada serentak ditunda.   mudaratnya. Pes­
            Termasuk agenda pilkada serentak   ta demokrasi tidak
            selanjutnya dan tentu dengan pil­  berkaitan  de ngan
            pres nanti. Karena pilpres akan ter­  efisiensi. Mengapa
            jadi penundaan juga. Intinya banyak   serentak, karena
            hal,” jelas politisi Hanura ini.  selama ini di­

            Dengan adanya UU Pe­
            milu yang baru ini,
            jelas  mengamanat­
            kan untuk memilih
            pemimpin­pemimpin
            di daerah yang ber­
            s i h .   P a r p ol  bi s a
            melakukan suatu pro­
            ses  basic akuntabili­
            tas dan transparansi
            karena setiap partai



                                                                             PARLEMENTARIA  EDISI 126 TH. XLV, 2015  19
   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24