Page 24 - MAJALAH 126
P. 24

Sekjen AIPA P. O. Ram








                IDEALNYA PILKADA SERENTAK 2027





              dealnya, pilkada serentak tidak                                ngantisipasi dan memprediksi im­
              tahun ini. Tahun 2027 adalah                                   plikasi­implikasi negatif.
              waktu yang tepat untuk itu.
              Belum setahun kita beristira­                                  Demokrasi yang kita sepakati se­
         Ihat dari pemilu nasional, su­                                      jak 1998 adalah demokrasi yang
         dah tancap gas lagi untuk pilkada                                   sarat dengan pembelajaran, te­
         serentak. Belum lagi masih ada kon­                                 ladan, dan tata pemerintahannya
         flik dua partai yang belum selesai.                                 lebih baik. Nah untuk mencip­
         Ini menimbulkan kerawanan sosial                                    takan peme rintahan yang baik
         tersendiri dalam menyambut pilka­                                   perlu didukung parpol yang sung­
         da massal tahap pertama ini.                                        guh­sungguh dalam mengikuti
                                                                             pilkada. Kepemimpinan di daerah
         Peneliti senior Lembaga Ilmu Pe­                                    akan bermasalah bila hanya diikuti
         ngetahuan  Indonesia  (LIPI)  Siti                                  oleh partai­partai yang belum siap
         Zuhro memaparkan banyak pan­                                        berkontestasi. Ini sangat mendasar
         dangannya soal hajatan pilkada                                      menurut saya. Jadi, demokrasi me­
         serentak itu. Ditemui Parlementa­                                   ngajarkan kita dewasa dan matang.
         ria di ruang kerjanya, profesor riset   pilkada juga tidak subject to change  Di situlah kontestasi menunjukkan
         ilmu politik tersebut, membincang   atau terancam berubah­ubah. Se­  kualitas kita.
         banyak hal terkait pilkada serentak.   tiap tahapan pilkada rentan konflik.
         Dari persoalan anggaran, tahapan,  Itu pengalaman penyelenggaraan  Rekrutmen kepala daerah masih
         dinasti politik, hingga tradisi mahar   pilkada dari 2005­2014 sebanyak  mentradisikan mahar. Ini adalah
         saat rekrutmen calon kepala dae­  1027 pilkada.                     hulu yang menyebabkan konflik di
         rah. Berikut petikan hasil wawan­                                   hilir. Bagaimana pandangan Anda?
         caranya kepada reporter M. Husen  Pengalaman sebegitu banyak ka­
         dan fotografer Jaka Nugraha.      lau tidak menjadi lesson learn atau   Masalah mahar sudah dimunculkan
                                           role model bagi bangsa Indonesia  secara eksplisit dalam aturan main.
         Bagaimana Anda melihat kesiapan   terutama daerah, maka kita akan   Tidak boleh satu pun partai atau
         pilkada serentak kali ini?        mengalami blunder yang luar biasa.  gabungan partai yang menggu­
                                           Setelah itu Bawaslau, Panwaslu be­  nakan cara­cara mahar. Itu sudah
         Secara umum, institusi penyeleng­  lum memiliki dana, karena sejumlah   dicantumkan di UU pilkada hasil
         gara pilkada, baik KPU, Bawaslu,   daerah belum menganggarkan itu.   revisi. Masalahnya sekarang sejauh
         pemeritah, Pemda, lembaga pene­   Menurut saya ini masalah serius.   mana penegakan hukumnya. Meng­
         gak hukum, termasuk parpol ha­    Apalagi secara institusional lemba­  gelar pilkada berarti kita sedang
         rus siap. Kesiapannya bukan yang   ga penegak hukumnya juga belum   membangun kualitas hubu ngan
         dipaksakan siap, tapi siap lahir ba­  mendapatkan dana.             kita dengan baik. Ketika pilkada di­
         tin. Artinya siap fisik dan piranti.                                landasi penegakan hukum mestinya
         Siap piranti itu menyiapkan penye­  Jangan menutup mata terhadap ke­  harus form.
         lenggaraan dan UU­nya. Dengan     mungkinan munculnya permasa­
         demikian semua bisa mengacu pada   lahan, karena penyelenggara pilka­  Di luar negeri kalau melanggar
         UU Pilkada yang sudah disahkan.   da tidak serius dalam menjalankan   akan dapat pinalti yang keras. Nah,
         Ini penting bagi saya.            tupoksinya. Ya, karena dananya  di Indonesia tidak. Seolah­olah hu­
                                           tidak cukup. Bagaimana mau be­    kum di Indonesia bisa dibeli. Dalam
         Harus dipastikan oleh stake holder  raktivitas kalau belum diberikan   pilkada dengan law enforcement
         terkait bahwa UU sudah bisa di­   dananya. Pilkada serentak bisa me­  berarti ada keterikatan hukum un­
         jalankan, tidak ada revisi lagi, se­  nimbulkan konflik. Kita tidak ber­  tuk tidak menyimpang. Parpol dan
         hingga PKPU juga memiliki kekuat­  doa untuk itu. Tapi sebagai bangsa   KPU bertanggung jawab dalam
         an hukum ketika mengacu pada UU  yang wise, itu harus kita antisipasi.   hal ini. Kita tidak mau dengar lagi
         yang tidak direvisi lagi. Tahapan  Kita harus bersikap cerdas me­   komisioner KPU pusat dan daerah



          24 PARLEMENTARIA  EDISI 126 TH. XLV, 2015
   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29