Page 25 - MAJALAH 126
P. 25
Siti Zuhro, Peneliti Senior LIPI
diberikan pinalti, baik oleh DKPP Menurut saya yang demokrasi menciptakan plural
atau MK. Itu kalau mereka tidak isme aktor. Elitnya variatif. Nah,
main mata atau partisan. paling penting untuk UU yang ada sekarang sudah cu
calon independen kup memberikan payungnya. Ting
Inilah saatnya kita membangun diberikan payung gal bagaimana mengaplikasikan itu
pilkada di 269 daerah dengan tradisi hukum dan akses yang dengan tegas.
malu dan mundur kalau para calon
menghalalkan segala cara untuk sama. Paling tidak Dari sisi manfaat dan mudarat,
menang. Itu bagus. Jangan bermuka dia bisa mengikuti mana lebih besar dari pelaksanaan
tebal hanya atas nama kekuasaan. parameter yang tidak pilkada serentak kali ini?
boleh ditawar, yaitu
Keikutsertaan calon independen Sebetulnya ini pilkada yang diuji
minim dalam pilkada serentak. integritas. cobakan secara bertahap. 2015 ini
Ada apa sesungguhnya? ada pilkada di 269 daerah. Pada
hal, kita baru melaksanakan pemilu
Memang itu yang menjadi keluhan memandang persoalan ini? 2014. Pasca pemilu 2014 kita sedang
banyak kalangan, khususnya calon menata nafas. Ngos-ngosan kita
independen. Niat UUnya ingin Untuk memutus mata rantai dinas beda dengan pemilu di 2009 dan
memanggil keikutsertaan calon in ti, tidak ada pilihan lain selain harus 2004. Kedua, masih ada partai yang
dependen atau menyulitkan. Pasal sungguhsungguh mengacu pada berfriksi dan belum selesai hingga
yang lama saja sudah susah, apa UU. Artinya kalau tidak boleh, ya ti kini. Tapi DPR sudah menjatuh
lagi ditambah persyaratan yang dak. Kalau ingin mencalonkan diri, kan pilkada serentak di Desember
sekarang, harus mengikuti ba nyak ya harus menunggu satu periode 2015. Dalam sejarahnya, kita belum
parameter. Calon independen, bila ada pertalian darah. Idealnya pernah menggelar pemilu nasional
kan, tidak punya kekuatan politik. demokrasi itu memberi kesempatan maupun daerah di bulan Desember.
Seharusnya tidak diperberat per yang sama pada semuanya tanpa
syaratannya. membedakan latar belakang. Politik Ini juga pilkada yang jauh dari
dinasti mengerangkeng caloncalon efisien. Ternyata, lebih mahal dari
Menurut saya yang paling penting lainnya supaya tidak bisa mengak yang kita duga. Tadinya saya me
untuk calon independen diberi ses. Itu yang tidak boleh dalam de ngusulkan di satu daerah saja pilka
kan payung hukum dan akses yang mokrasi. da diserentakkan. Kalau di satu
sama. Paling tidak dia bisa mengi daerah yang karakternya sama,
kuti parameter yang tidak boleh Saya masuk tim perumus UU pilka pilkada bisa efisien, karena sekali
ditawar, yaitu integritas. Dia tidak da. Saya yang melontarkan itu de pemilihan selesai semua di satu
pernah tersangkut kasus korupsi, ngan lantang. Kita sudah punya provinsi itu. Di tahun 2027 mesti
pelanggaran hukum berat, atau me kasus sekitar 56 lebih daerah yang nya kita baru bisa serentak pilkada
langgar etika yang memalukan. Itu mempraktikkan model politik di di 34 provinsi. Ini, kan, pilkada 2016
semua tidak bisa ditawar. nasti. Jadi pohon kekuasaan be ditarik ke 2015, sehingga sejumlah
tulbetul dibangun untuk mereka daerah belum memiliki dana dalam
Yang kedua, dia lulus kompetensi sendiri. Duduk sebagai gubernur, APBDnya untuk pilkada.
nya sebagai kepala daerah. Dan dia bupati, wali kota, SKPD, bahkan
juga harus punya leadership yang ketua DPRD. Jadi, sampai delapan Bawaslu dan Kepolisian belum
cukup dengan track recordnya posisi strategis itu diambil oleh menerima dana. Dari mana ang
yang baik. Di DKI itu ada dua calon keluarga. Itu tidak benar menurut garan kita. Test case ini benar ti
independen. Dan calon independen saya. Lalu, apa bedanya dengan dak sih? Di Papua bahkan tidak siap
bisa mengalahkan calon dari Gol sistem monarki kalau begitu. Revisi menggelar pilkada, karena bulan
kar. Itu luar biasa. Ini cemeti bagi UU Pilkada harus dipahami betul. Desember itu baginya adalah bulan
calon parpol. Jadi, kalau parpol ti suci. Tampaknya masih lebih ba
dak amanah dan akomodatif, maka Jadi, kalau ada lagi praktik politik nyak mudarat daripada manfaatnya.
calon independen akan marak. dinasti, berarti yang salah partai Fisik mental kita belum siap. Kalau
pengusung. Sudah jelas itu dila pilkada serentak ini ingin dijadikan
Soal pratik dinasti politik yang rang. Partai pengusung harus ikut role model, menurut saya belum
terus menjadi polemik antara KPU bertanggung jawab. Regenerasi mumpuni. (mh) Foto: Jaka/Parle/HR
dan Komisi II. Bagaimana Anda harus berjalan. Sirkulasi elit dalam
PARLEMENTARIA EDISI 126 TH. XLV, 2015 25