Page 63 - MAJALAH 170
P. 63
SOR O TAN
sebaiknya mulai disesuaikan
dengan kebutuhan dunia kerja,
terutama bidang industri. “Ini
belum link and match antara
kebutuhan industri dengan apa
yang dilatih. Nah, ini yang kita
pengen bagaimana caranya agar
yang terlatih itu terserap industri
yang membutuhkan,” paparnya.
Di kesempatan lain, Wakil Ketua
Komisi IX DPR Ichsan Firdaus
menyampaikan pentingnya
revitalisasi BLK untuk peningkatan
daya saing tenaga kerja Indonesia.
Revitalisasi pendidikan dan
Ketua Komisi IX DPR RI Dede Yusuf meninjau BLK di Sumedang. Foto: Erlangga/jk
pelatihan di BLK bertujuan
menyelaraskan kompetensi tenaga masih terjadi di Provinsi Sumatera
kerja dengan kebutuhan industri Barat (Sumbar). Di Sumbar, ada
dan dunia usaha. 12 BLK dengan jumlah peserta
“Salah satu cara revitalisasi BLK SALAH SATU CARA mencapai 16 ribu orang. Namun,
itu adalah dengan meningkatkan berdasarkan informasi Dinas
fasilitas pendidikan sesuai dengan REVITALISASI BLK Tenaga Kerja dan Transmigrasi
tuntutan zaman. Saya berharap ITU ADALAH DENGAN Sumbar, dari 16 ribu peserta
kelengkapan BLK yang sudah ada itu baru sekitar 40 persen yang
terus di-upgrade supaya tidak MENINGKATKAN FASILITAS terserap dunia kerja. Melihat hal
ketinggalan zaman. Dan tentunya ini, Anggota Komisi IX DPR RI
sesuai kebutuhan industri yang PENDIDIKAN SESUAI Marinus Gea mendorong Pemprov
ada,” tutur legislator dapil Jawa DENGAN TUNTUTAN Sumbar untuk memperbaiki sistem
Barat itu. pelatihan dan peralatan BLK.
Senada dengan Ichsan, ZAMAN. “Itu pun saya menduga tidak
Anggota Komisi IX DPR RI Irgan terserap di sektor-sektor yang
Chairul Mahfiz menyarankan lebih baik. Artinya terbatas pada
agar BLK daerah melakukan 3R UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan
alias rebranding, revitalisasi dan menjelaskan bahwa menciptakan Menengah). Kenapa demikian?
reorientasi. Jika BLK punya banyak pelatihan produksi dan uji Karena memang pelatihan tersebut
jurusan, cukup 3-4 jurusan yang keterampilan mesti berbarengan sengaja dibuat tidak untuk level
diberi pendidikan secara masif. dengan kualitas para instruktur pekerjaan yang lebih tinggi,” ujar
“Istilah sekarang, triple skill. Up yang mumpuni, sehingga dapat Marinus usai pertemuan Tim
skill untuk yang punya skill, re-skill memberikan hasil yang maksimal Kunker Komisi IX DPR RI dengan
untuk mereka yang punya skill kepada para calon tenaga kerja. Wakil Gubernur Sumatera Barat
tertentu seperti mekanik otomotif, “Tenaga kerja kita yang skill dan jajarannya di Kantor Gubernur
lalu pindah ke keterampilan las, akademiknya atau sekolahnya Sumbar, Padang, akhir Februari.
karena dunia kerja akan selalu kurang, bisa dilatih di BLK untuk Materi, kurikulum serta
dinamis,” saran Irgan. mendapatkan skill tambahan. Nah, peralatan yang digunakan pun
Irgan pun mengusulkan BLK di kalau instrukturnya kurang, tentu sangat tertinggal. Sehingga,
daerah-daerah melakukan kerja tidak akan maksimal bagi mereka. sumber daya manusia yang dilatih
sama dengan perusahaan yang Makanya Komisi IX fokus melihat pun ikut tertinggal. Padahal
sesuai keterampilan yang diajarkan bagaimana BLK ini dikembangkan sekarang memasuki era industri
di BLK. Misalnya, BLK otomotif dan dipertanggungjawabkan untuk 4.0 dengan teknologi yang sangat
berkerja sama dengan perusahaan bisa melatih tenaga kerja yang cepat. “Mengambil istilah anak
otomotif, sehingga lulusan BLK secara akademik skill-nya kurang,” jaman now, peralatan di BLK
tersalurkan dengan baik. jelas Irma. Sumbar sudah jadul,” imbuh
Di lain sisi, Anggota Komisi Persoalan minimnya peserta BLK legislator F-PDI Perjuangan dapil
IX DPR RI Irma Suryani Malik yang terserap di dunia kerja juga Banten III itu. l eko/es
TH. 2019 EDISI 170 PARLEMENTARIA 63

