Page 48 - MAJALAH 150
P. 48

KUNKER


              Semangat Revitalisasi Dorong                                      tebu adalah 6-7 tahun untuk dibongkar
                                                                                   “Jadi batas maksimal rendemen
                                                                                ratoon. Sementara di sini sudah melebihi
              Produktivitas Gula                                                baru dibongkar, terlebih lagi mesinnya

                                                                                sudah tua. Oleh karena itulah dua hal
                                                                                ini harus kita sinergikan,” imbuh politisi
                                                                                asal dapil Sumatera Selatan itu.
                                                                                   Hal senada juga diungkapkan
                                                                                Anggota Komisi IV DPR RI Ibnu
                                                                                Multazam. Ia mengaku setuju jika
                                                                                dilakukan revitalisasi pabrik guna
                                                                                memperoleh hasil rendemen tebu yang
                                                                                optimal.
                                                                                   “Untuk menghasilkan rendemen
                                                                                tebu yang bagus tentunya harus ada
                                                                                sinergitas antara tanaman tebu dan
                                                                                mesinnya. Jika mesin yang digunakan
                                                                                bagus maka hasil rendemen tebu juga
                                                                                akan bagus. Jadi ini harus bersama-sama
                                                                                diperhatikan baik on farm maupun off
                                                                              foto : Tiara/iw  farm-nya,” saran politisi F-PKB itu.

                                                                                               juga
                                                                                   Ibnu
              Foto bersama Komisi IV DPR dengan Bupati Karanganyar, Dirjen, dan Dirut PTPN IX  Kementerian juga  Pertanian mendorong
                                                                                                         terkait
                                                                                penanganan bibit yang dilakukan oleh
              Persoalan  perkebunan  tebu di pabrik gula Tasikmadu,             Badan Pusat Penelitian Perkebunan
                                                                                Gula  Indonesia  (P3GI)  agar  diambil
              Karanganyar, Jawa  Tengah diharapkan untuk segera
                                                                                alih oleh Dirjen Perkebunan. Selama
              diselesaikan. Mesin pabrik yang sudah usang serta kendala         ini badan tersebut sudah tidak
              on farm yang menyebabkan rendemen tebu semakin menurun            memproduksi kualitas bibit yang baru.
                                                                                   “Research and development-nya
              adalah persoalan  utama yang harus  dibenahi.  Komisi  IV
                                                                                (R&D) juga sudah tidak berjalan dalam
              DPR mendorong semangat revitalisasi guna mengoptimalkan           melakukan riset tanaman tebu kualitas
              produktivitas gula.                                               baru. Sehingga tebu yang ditanam
                                                                                itu bukan merupakan kualitas baru,”
                                                                                analisa politisi asal dapil Jatim itu.
                      emikian ditekankan Ketua   Dibandingkan membangun pabrik     Sebelumnya Dirut PTPN IX Budi
                      Komisi IV DPR RI Edhy    baru yang investasinya membutuhkan   Adi Prabowo mengadukan selama ini
              DPrabowo saat memimpin           dana yang cukup besar dan memakan   petani memilih tidak lagi menanam
              kunjungan kerja spesifik ke pabrik gula   waktu pembangunan yang lama, lebih   tebu karena sisi ekonominya tak lagi
              Tasikmadu, Kabupaten Karanganyar,   baik direvitalisasi,” jelas Edhy, yang   menjanjikan. Petani tebu merasa
              Jateng,  baru  baru  ini.  Dalam  didampingi Bupati Karanganyar, Dirjen   tidak mendapatkan perhatian dari
              kesempatan yang sama, Komisi IV   Perkebunan dan Dirut PTPN IX.   pemerintah, sebagaimana diberikan
              DPR RI juga melaksanakan kunspek ke   Politisi  F-Gerindra   itu  kepada petani tanaman pangan.
              Bangka Belitung, yang dipimpin Wakil   menambahkan, terkait rendemen tebu   Sampai sekarang tidak ada lagi kredit
              Ketua Komisi IV DPR RI Herman    yang tidak optimal karena dianggap   untuk petani tebu, perbankan masih
              Khaeron.                         hsail tanaman yang tidak bagus,   memandang sebelah mata.
                 “Saya sangat  mendorong  adanya   sebaiknya juga dlihat dari kualitas   “Begitu pula bantuan alat pertanian
              revitalisasi pabrik. Karena untuk   mesin saat memerasnya. Jika kualitas   yang bisa mendukung peningkatan
              apa kita bikin pabrik baru jika   mesin sudah tidak bagus, maka harus   petani, juga sudah tak ada lagi. Belum
              pabrik yang ada bisa dioptimalkan.   diperbaiki.                  lagi ketersediaan bibit yang unggul


              48  | PARLEMENTARIA n Edisi : 150 TH. XLVII 2017
   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53