Page 59 - MAJALAH 150
P. 59
yang sudah diatur dalam Undang- kita tetap berpegangan kepada hak perempuan itu, berharap Pansus
Undang. konstitusional DPR. Hak Angket harus tetap berjalan
“Masyarakat seharusnya dapat Sama halnya dengan isu yang sesuai dengan tugas dan fungsinya.
menerima hal tersebut. Tapi karena marak dibicarakan pekan ini, Pansus Hak Angket KPK ini
ada ‘bumbu-bumbu’ politik dan yaitu pernyataan 400 guru besar ditujukan untuk memperbaiki
media yang menyebutkan bahwa antikorupsi yang menilai bahwa dan memperkuat lembaga KPK
citra KPK sudah baik, akhirnya tindakan Pansus mengunjungi bukan untuk melemahkan dan
pembentukan Pansus Hak Angket narapidana korupsi di Lapas membubarkan KPK. Perbaikan dan
itu justru menimbulkan polemik Sukamiskin, Bandung, salah besar. penguatan lembaga KPK tersebut,
di sejumlah kalangan,” ujar pria Ozzol menyampaikan, ia tak habis tidak hanya mengutamakan
kelahiran 9 September 1978 itu. pikir mengapa Pansus hak angket penindakan terhadap koruptor,
Ozzol setuju jika kinerja dinilai tidak tepat sasaran, padahal tetapi dapat menekankan kembali
lembaga-lembaga, termasuk KPK, jika kembali melihat kepada hak aspek pencegahan dan supervisi
harus diawasi, karena hal tersebut konstitusional DPR, seharusnya dalam mengatasi korupsi.
merupakan salah satu tugas yang tidak ada yang keliru. Di samping itu, Ozzol yang
harus dilaksanakan oleh DPR “Pendapat para pakar itu, mulai dikenal masyarakat luas
sebagai pelaksanaan dari fungsi seharusnya dapat menjadi sejak perannya di Sitkom Suami-
pengawasan. Akan tetapi, Ozzol pembelajaran bagi masyarakat, Suami Takut Istri tahun 2007 lalu,
merasa bahwa pembentukan Pansus namun tetap harus berpegangan ketika ditanya apakah tertarik
Hak Angket ini tak lepas dari pada Undang-Undang, bukan justru untuk bergelut dalam dunia politik,
kepentingan-kepentingan sejumlah memperkeruh suasana. Apa dasar ia menjawab masih belum ada
pihak yang ingin memanfaatkan berpikir para pakar itu, jika memang keinginan. Namun, beberapa kali ia
situasi tersebut. Padahal, seharusnya sudah ada undang-undang yang pernah membantu anggota dewan
masyarakat dapat memahami mengatur bahwa hak angket memang membuatkan jingle untuk keperluan
bahwa pembentukan Pansus Hak merupakan hak konstitusional kampanye.
Angket pada dasarnya adalah untuk DPR,” ungkap pemeran Natsir di “Kalaupun turun langsung ke
membenahi KPK. film layar lebar Tabularasa ini. politik, semua harus benar-benar
“Harusnya yang dilakukan Ozzol menyebutkan, “kunjungan dari nol, bukan melanjutkan sistem
Pemerintah itu membenahi BPK ke lapas beberapa waktu lalu yang sekarang. Bukannya pesimis
dan menambah sub bagian yang tersebut merupakan hal yang tepat. ya, tapi udah banyak hal yang
kinerjanya seperti KPK, bukan Akan tetapi, semestinya tidak terjadi, dimana yang baik banyak
justru membentuk lembaga baru,” perlu disebarluaskan kepada media yang tersingkir,” ungkapnya.
ungkap pria yang fasih dengan logat maupun masyarakat. Jika memang Tetapi, bukan berarti kita
Minangkabaunya itu. tujuannya mencari informasi, DPR tidak tahu apa-apa tentang politik.
Namun, KPK sendiri pada tidak perlu turun langsung.” Bagaimanapun juga, Ozzol
awalnya berdiri atas amanat “Hal tersebut benar, tetapi yang mengakui bahwa berpolitik itu
Undang-undang (UU) No. 30 Tahun masih kurang tepat yaitu peliputan menjadi suatu hal yang penting,
2002 sebagai dampak dari semakin yang di blow up ke media, sehingga sekalipun tidak harus turun
merajalelanya korupsi di Indonesia. menimbulkan berbagai opini dari langsung.
UU tersebut memerintahkan agar masyarakat. Padahal, kunjungan “Politik itu perlu, sehingga kita
pemerintah segera membentuk ke lapas tersebut bukan tidak tahu strategi, kita tahu gambaran
KPK. mungkin mendapatkan informasi besar, yang membuat kita tahu
Menanggapi isu 132 pakar hukum yang diperlukan,” ungkap pemeran bagaimana langkah politik yang
tata negara yang menyebutkan bahwa pria yang berkarakter takut istri di akan diambil. Tetapi, sulit untuk
Pansus Hak Angket tidak tepat Sitkom Suami-Suami Takut istri itu. masuk ke dalam dunia politik saat
sasaran, Ozzol menyebutkan bahwa Bagaimanapun tanggapan ini,” ujar pria yang pada tahun 2000
hal tersebut hanya penggiringan masyarakat, Ozzol yang saat ini menjadi pengajar kabaret dan Teater
opini masyarakat saja, seharusnya sudah memiliki seorang anak di Bandung. n(la)
Edisi : 150 TH. XLVII 2017 n PARLEMENTARIA | 59