Page 38 - MAJALAH 116
P. 38

Nudirman Munir

                    SEMANGAT SEORANG PEJUANG



           Ada pemandangan menarik di ruang   ngannya mendapat respon dari sejumlah
          sidang siang itu. Anggota Komisi III DPR   anggota dewan yang lain. Terjadilah adu
          RI Nudirman Munir hadir dengan lengan   argumentasi yang bermuara pada pilih­
          diperban plus ada jarum infus yang ma­  an, sidang diskor untuk melakukan lobi
          sih bertahan di sana. Setelah ditanya, ia   antar fraksi.
          menjelaskan sedang opname di rumah
          sakit. Panggilan tugas mendorongnya   “Alhamdulillah akhirnya teman­teman
          untuk tetap datang walaupun saat bi­  anggota dewan memahami apa yang
          cara mantan aktivis mahasiswa ini masih   jadi kegelisahan saya. Pasal itu tidak di­
          tersengal, mengatur nafas.       hapus karena memang diperlukan tetapi
                                           ancaman hukuman dikurangi menjadi 4
           Pejuang tangguh. Itu pilihan kata yang   tahun. Jadi petani yang terkena kasus ini
          paling pas untuk menggambarkan per­  tetap bisa bekerja di kebunnya apabila
          juangan mantan Ketua Senat Fakultas   memang harus melewati proses peme­
          Hukum Universitas Indonesia ini. Dalam   riksaan di kepolisian,” tuturnya.
          satu rapat di Badan Legislasi, ia pernah                           Majelis Hakim Konstitusi.
          mempertanyakan salah satu pasal ten­  Sejak aktif dalam organisasi kemaha­
          tang sanksi dalam RUU Perlindungan   siswaan ia telah mengasah kepedulian   Dengan nada prihatin ia memaparkan
          Petani. Ada ancaman hukuman penjara 5   sosialnya terhadap permasalahan yang   sebenarnya masalah utama penegakan
          tahun bagi petani yang tidak mengikuti   ada di tengah masyarakat. Masalah   hukum di tanah air adalah karena semua
          aturan pola tanam yang telah disepakati   utama yang membelit bangsa ini menu­  aturan perundang­undangan masih
          dengan pemerintah. Baginya pasal ini   rutnya masih berkutat pada ketidakadil­  menginduk pada KUHP dan KUHAP
          bisa jadi akan membahayakan niat baik   an. Kondisi itu yang dihadapinya ketika   yang merupakan terjemahan dari UU
          untuk memberikan perlindungan pada   mendapat laporan masyarakat Kenagari­  milik penjajah Belanda. Ia memahami
          petani. Katakanlah apabila dalam dua   an Tiku Lima Jorong, Kabupaten Agam   ketika Indonesia memproklamirkan ke­
          hektar tanah yang diberikan pemerintah   siap bertumpah darah mempertahankan   merdekaannya dari Belanda seperang­
          dan disepakati untuk menanam kakao,   tanah mereka yang akan disita pengadil­  kat aturan harus segera diselesaikan.
          apakah tidak boleh kalau sebagian dari   an. Persoalannya Yayasan Tanjung Ma­  Penataan hukum itu menjadi prioritas
          kebun digunakan untuk menanam sa­  ngopoh meminta aparat hukum segera   dan pilihannya menyiplak aturan yang
          yuran atau kolam kecil ikan lele sebagai   melaksanakan keputusan MA terkait   ada saat itu milik Pemerintahan Belanda.
          persediaan pangan keluarga.      sengketa tanah di wilayah itu. Usut pun­  Jiplakan itu tertuang pada UU no.1/1946
                                           ya usut ternyata ia menemukan persoal­  atau undang­undang pertama dalam se­
           “Apa jadinya kalau atas pelanggaran   an utama ada pada surat keputusan MA   jarah negara ini. Sebagai langkah darurat
          itu petani dipidana, diperiksa dikantor   yang salah menuliskan objek sengketa.   menurutnya hal itu bisa diterima. Teta­
          polisi dan terpaksa ditahan karena an­  Ia sigap menghubungi aparat hukum ter­  pi rupanya penguasa menikmati gaya
          caman hukumannya lima tahun. Kalau   kait agar eksekusi dihentikan.  berkuasa ala penjajah sehingga UU itu
          petani ditahan karena kasus ini, lahan                             terus dipertahankan bahkan ketika pe­
          mereka bisa terbengkalai, siapa yang   Hukuman untuk Penegak Hukum  milik aslinya Belanda sudah lama mem­
          menggarap apa kita kasih saja ke polisi                            buangnya ke tempat sampah.
          atau jaksa. Jadi saya usulkan waktu itu   Pertanyaan besarnya adalah kenapa
          pasal tersebut dihapus atau ancaman   kok keputusan kasasi MA bisa salah.   “KUHP itu aslinya dibuat masih di za­
          hukumannya dikurangi,” katanya kepada   Menurut dia itu beberapa kali terjadi.   man VOC lalu diperbarui pemerintah
          Parle di Jakarta, beberapa waktu lalu.  Aparat penegak hukum sering melaku­  Belanda. KUHAP juga gitu sama saja.
                                           kan kesalahan bahkan menegakkan   Belanda puluhan tahun lalu sudah mem­
           Dalam rapat pembahasan tingkat satu   hukum dengan melanggar hukum dan   buang UU ini ke tong sampah karena
          itu pemikirannya ditolak. Ia pantang me­  sejauh ini tidak ada aturan perundang­  rohnya memang untuk kepentingan
          nyerah, pada saat RUU dibawa ke pem­  undangan yang mengatur sanksi atas   pe nguasa, pemerintah kolonial. Disitu
          bahasan tingkat dua, sidang paripurna   pelanggaran itu. Bersama Komisi III ia   pemerintah termasuk penegak hukum­
          ia kembali menyuarakan kegelisahan­  pernah menggolkan RUU Sistem Peradil­  nya tidak bisa salah, sewenang­wenang
          nya. Interupsi. Wakil rakyat dari daerah   an Anak yang memuat pasal sanksi bagi   dan punya imunitas. Selama ini belum
          pemilihan Sumbar II ini kembali me­  aparat yang tidak menjalankan tugasnya   diperbaiki, tidak ada sanksi bagi penegak
          nguraikan alasan kenapa pasal itu harus   sesuai aturan. Sebuah kemajuan besar   hukum yang menegakkan hukum dengan
          dicabut atau paling tidak ancaman huku­  bagi penegakan hukum di Indonesia.   melanggar hukum, selama itu pula tidak
          mannya jangan 5 tahun. Kali ini panda­  Tapi sayang aturan itu digugurkan oleh   akan ada perubahan,” tandasnya.


          38 PARLEMENTARIA  EDISI 116 TH. XLIV, 2014
   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43