Page 43 - MAJALAH 116
P. 43

oleh rakyat untuk menjadi anggota DPR   DPR itu tidak hanya di DPR, tetapi juga   Oleh karena itu, kata Yani, kenapa ti­
            walaupun jalannya berliku. “Saya dizo­  ada di pemerintah.  Karena walaupun   dak diubah. Jika itu pokok persoalannya
            limi terus, karena banyak orang yang   kewenangan mutlak ada di DPR sesuai   maka kita anggap Banggar harus diubah
            tidak suka dengan saya. Tetapi alhamdu­  pasal 20 Ayat (1) tapi di Ayat (2) UUD 45,   dan Banggar itu tidak perlu permanen
            lillah MK pada waktu itu mengabulkan   pembahasannya bersama­sama peme­  tetapi bersifat adhoc. “Sesuatu yang
            permohonan saya. saya terpilih kemudi­  rintah sehingga kalau Pemerintah tidak   permanen biasa menimbulkan potensi
            an mulailah aktif di DPR RI,” ungkapnya.  mau maka tidak akan jalan. “Seharusnya   apalagi itu berhubungan anggaran. Akan
                                              ada usul inisiasi lagi untuk mengaman­  tetapi anehnya sungguh diluar dugaan
              Ketika baru masuk di DPR RI, Ahmad   demen UUD dimana pembuat UU adalah   saya, Kementerian Keuangan malah
            Yani diberikan kesempatan untuk me­  DPR,  sedangkan Pemerintah/ Presiden   mempertahankan Banggar bersifat per­
            milih, karena berlatar belakang hukum   cukup memberikan hak veto kalau tidak   manen,” keluhnya.
            dia memilih untuk bertugas di Komisi III   setuju, seperti di Amerika,” katanya.
            bidang perundang­undangan dan hukum                                   Kata Ahmad Yani, Badan Legislasi
            termasuk keinginannya untuk memper­                                 harus memiliki supporting system yang
            baiki tatanan peraturan perundang­           Selama berkecimpung    kuat dan harus ada disain legislasi yang
            undangan. Kemudian karena dia lihat   pada Badan Legislasi,         memiliki perangkat badan keahlian khu­
            banyak produk perundang­undangan  menurutnya ada problem,           sus. Sekarang ini badan legislasi kurang
            yang bermasalah, dan DPR lambat mela­  sebagaimana yang telah       memadai, jadi wajar saja target program
            hirkan  UU maka masuk menjadi anggota   ditulis dalam bukunya       legislasi nasional (prolegnas) belum ter­
            Badan Legislatif (Baleg).         “Pasang Surut Badan               penuhi. dan itu menurutnya masih ma­
                                              Legislasi”, maka kendala          nusiawi karena keterbatasan supporting
              Sejak menjabat sebagai Anggota DPR                                system.
            RI Ahmad Yani mengetahui banyak pro­  pembuatan UU di DPR itu
            blem­problem yang tidak sesederhana  tidak hanya di DPR, tetapi juga   Dia mempertanyakan, apakah betul
            yang dapat dibayangkan ketika dirinya  ada di pemerintah.  Karena   Pemilihan Kepala Daerah (Plikada) de­
            belum masuk ke DPR. “Saya akhirnya di  walaupun  kewenangan         ngan pemilihan secara langsung ini
            DPR tidak tahu kenapa orang banyak me­  mutlak ada di DPR sesuai    membawa kesejahteraan kepada rak­
            nyebut saya Coboy Senayan. Buat saya   pasal 20 Ayat (1) tapi di Ayat   yat dan pembangunan semakin baik
            satu­satunya amanah yang harus saya                                 ?  Menurutnya Pilkada langsung ini ba­
            jalankan yaitu memperjuangkan kepen­  (2) UUD 45, pembahasannya     nyak mengantarkan kepala daerah ini ke
            tingan rakyat, walaupun pada yang wak­  bersama-sama peme rintah    penjara karena biaya yang dikeluarkan
            tu bersamaan kadangkala bertentangan  sehingga kalau Pemerintah     untuk menjadi kepala derah tersebut
            dengan sikap partai,” katanya. Itu dilaku­  tidak mau maka tidak akan   terlalu tinggi.
            kan seperti pada awal menangani kasus   jalan.
            Century, kasus pajak dan lainnya.                                     “Masa mau menjadi Bupati saja ratus­
                                                                                an milyar, kalau begitu dari mana uang
              Amar Ma’ruf                       Sebagai contoh, ketika dirinya seba­  itu akan dikembalikan, pasti korupsi,”
                                              gai Wakil Ketua Pansus RUU tentang   ungkapnya.
              Kembali ditegaskannya bahwa dirinya   MD3.  Dia  ingin mendisain parlemen be­
            kadang­kadang berseberangan de ngan   bas korupsi, bagus, responsif, dan meng­  Karena sikapnya itu, dirinya dimusuhi
            sikap partai, maka kata orang selalu   hasilkan kinerja yang baik.  Dia  melihat   banyak kepala daerah dengan berbagai
            mbalelo terhadap sikap­sikap partai.   bahwa tugas pokok parlemen adalah   macam untuk mendiskualifikasinya.
            Menurut Ahmad Yani, dirinya tidak   legislasi, sehingga kewenangan mutlak   “Saya yakin betul hampir seluruhnya
            mbalelo terhadap sikap partai karena   DPR adalah legislasi ditambah fungsi   kepala daerah bermasalah,” katanya,
            prinsip partai yang dia pahami di PPP   pengawasan dan budgeting serta fungsi   Karena biaya politiknya terlalu tinggi,
            yaitu 6 prinsip pokok yang salah satu   representasi. Akan tetapi patut disa­  orang telah mengeluarkan biaya tinggi
            diantaranya amar ma’ruf nahi munkar.   yangkan ide besar itu tidak juga disam­  mau tidak mau dia harus berusaha untuk
            “Menurut saya sepanjang kebijakan   but oleh pemerintah.            mengembalikan.
            pemerintah itu keliru saya dobrak,”  kata
            Ahmad Yani dengan menambahkan       “Kenapa masyarakat Indonesia antipa­  Hal ini yang harus dievaluasi dan pe­
            makanya ikut aktif menggulirkan usul   ti terhadap DPR bahkan dinilai sebagai   nataan ulang. “Saya setuju usulan SBY,
            inisiatif pembentukan Timwas Century.  terkorup. Apa iya, menurut saya tidak.   pemilihan kepala daerah kembali kepada
                                              DPR tidak seburuk yang diungkapkan   DPRD. Biaya lebih ringan. Sekarang bi­
              Selama berkecimpung pada Badan   itu. Ternyata kita lihat sumber masalah,   aya yang dikeluarkan untuk Pilkada oleh
            Legislasi, menurutnya ada problem,   potensi yang diduga hampir rata­rata   negara dan APBD cukup besar,” kata Yani
            sebagaimana yang telah ditulis dalam   yang tersangkut masalah adalah mereka   menambahkan. (as)
            bukunya “Pasang Surut Badan Legis­  yang berhubungan dengan  anggaran,”
            lasi”, maka kendala pembuatan UU di   ungkapnya.




                                                                             PARLEMENTARIA  EDISI 116 TH. XLIV, 2014  43
   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48