Page 44 - MAJALAH 116
P. 44
Gde Pasek Suardika
SECERCAH HARAPAN INDONESIA BARU
Pesta Demokrasi Pemilu Legislatif Menurutnya, lebih dari separuh angota 2014 sangat lemah di bidang legislasi.
baru saja usai. Anggota DPR RI sudah DPR merupakan muka baru, bahkan dari Pasalnya, target tinggi namun yang dis
ditetapkan KPU selaku penyelenggara 148 anggota DPR dari Partai Demokrat elesaikan sedikit. “Persoalan bisa juga di
Pemilu. Kini kepada anggota Dewan hanya 37 anggota DPR yang incumben. tingkat Pemerintah yang lamban mema
yang terhormat harapan bertumpu di bi “Saya berpesan agar fungsi anggota DPR sukkan draft ke DPR, selain itu panjang
dang Legislatif, Anggaran maupun Pen harus dipahami dulu membuat UU, mem nya perdebatan dimana zaman Orba dulu
gawasan. bahas anggaran dan fungsi pengawasan, serba yes sekarang tidak seperti itu,” pa
parnya.
Kita lihat memang ada secercah hara
pan, tetapi terbersit pula kekhawatiran. Kenapa fungsi pengawasan lebih be
Begitulah ketika kita melihat komposisi sar, lanjut Pasek, ketika APBN di sah
wakil rakyat terpilih yang bakal duduk di kan tentunya fungsi pengawasan lebih
gedung parlemen lima tahun ke depan. dirasakan karena memang menyentuh
Harapan tentu saja berkecamuk karena problem masyarakat kecil. Sementara,
lebih dari separuh anggota DPR periode saat UU disahkan, rakyat tidak langsung
mendatang diisi mukamuka baru. bisa merasakan, karena memang harus
menunggu PP dan peraturan teknisnya.
Di tengah profil dan prestasi yang di “Jadi kalau pengawasan itu bila masyara
tunjukkan DPR selama ini yang diper kat dibantu maka dampaknya langsung
sepsikan publik kurang elok, kehadiran dirasakan oleh mereka. Hal itu berdam
mereka sangat diharapkan mampu mem pak kepada electoral, jadi kalau rajin
bawa perubahan. Mereka, para debutan, dibantu maka elektoral akan kuat,” ka
itulah yang kita andalkan sebagai agen tanya.
perubahan untuk memutus hegemoni
yang mungkin masih akan memperta siapkan diri dulu sehingga saat masuk Dia menambahkan, seharusnya legis
hankan tabiat mereka. Harapan juga tidak kesulitan beradaptasi,” ujarnya lasi itu sama maksimalnya dibandingkan
meninggi karena dari 56,6% wajah baru dengan fungsi pengawasan. “Penga
itu, sebagian besar berasal dari kalangan Dia mengatakan, kadangkala saat wasan meningkat saat ini, dimana se
pengusaha. Kita layak untuk berasumsi berdiskusi dalam rapat panjang cukup harusnya legislasi itu merupakan dasar
bahwa dengan latar belakang itu mereka membosankan dan membuat kita tidak untuk memudahkan pengawasan juga,”
ialah orangorang yang punya cukup ke betah. “Bayangkan duduk satu jam ke jelasnya.
mampuan ekonomi. mudian pergi lagi, jadi tidak fokus apa
lagi saat membahas UU. Pokoknya kita Dia mengharapkan ke depan akan le
“Pasti kita berharap lebih baik karena saat membahas UU intinya adalah bela bih banyak orang berdiskusi, berdebat
dipilih oleh masyarakat namun sayang jar lagi, hampir semua di UU manapun dan berdialog dalam memperjuang
nya ada rekan kinerja DPR yang bagus mau tidak mau kita punya referensi yang kan kepentingan rakyat dibandingkan
tidak terpilih lagi tetapi sebagian masih kuat terhadap UU yang akan dibahas mengejar jabatan empuk lainnya. “Me
ada juga,” kata Anggota DPR dari Partai termasuk juga konstituen kita sehingga mang cukup memprihatinkan sekali apa
Demokrat Gde Pasek Suardika kepada masuk normanorma kita,” katanya. lagi saat membahas UU, itu saja terlihat
Parlementaria. siapa saja yang benar serius dan meng
Dia menambahkan, periode DPR 2009 khawatirkan sekali,” ujarnya. (si)
Achmad Rubaei
KENANGAN BERKESAN, IKUT
PERJUANGKAN TEKAN BPIH
Salah satu kenangan yang berkesan menekan atau memberikan pressure ke nen biaya haji yang sebelumnya dikenal
bagi anggota DPR Achmad Rubaei se pada Kementerian Agama supaya ong de ngan Ongkos Naik Haji (ONH) para
lama bertugas di Komisi VIII adalah ikut kos naik haji tidak selalu naik. Kompo digmanya selalu naik. Kini dengan is
44 PARLEMENTARIA EDISI 116 TH. XLIV, 2014