Page 40 - MAJALAH 116
P. 40
berikan grativikasi pasti akan ditolak. fikasi itu akan memberikan perlindungan yang bekerja keras dan harus mengaku
“Banyak yang kaget BAKN tegas meno optimal bagi tenaga kerja yang bekerja kalah dengan yang punya duit dan tenar.
lak amplop,” tuturnya. di luar negeri. Argumen yang seharusnya Aku harus legowolah, bukan karena jelek
atas nama perlindungan dapat diterima, tapi karena sistemnya,” keluhnya.
Ketegasan dan keteguhan juga ditun entah kenapa selalu dimentahkan. Bagi
jukkan pendiri Kaukus Parlemen Asean nya itu tidak masuk akal. Belakangan ia Kegundahan ibu dari seorang putra ini
untuk Myanmar ini saat menjelaskan dapat bisikan sejumlah anggota pansus sedikit terobati ketika pasangan capres
pentingnya anggaran bagi pelatihan ternyata adalah pemilik perusahaan cawapres yang diusungnya JokowiJK
pemahaman trafficking bagi para jaksa. PJTKI. “DPR perlu lebih tegas mengatur berhasil meraih suara terbanyak dalam
Ia waktu itu sendirian memaparkan tidak boleh ada konflik kepentingan dari pemilu. Ia percaya semangat perubahan
data dan fakta betapa banyaknya kasus anggota, yang punya perusahaan PJTKI yang dibawa Jokowi akan mengantarkan
perdagangan manusia yang menimpa tidak boleh di Komisi IX, yang punya pe bangsa ini ke kondisi yang lebih baik
anak bangsa tetapi tidak satupun berkas rusahaan tambang jangan menjadi ang tentu termasuk parlemennya. Sebagai
yang naik ketahap penuntutan. Temuan gota Komisi VII,” tegasnya. anggota Global Woman Leaders Network
lapangan menunjukkan persoalan uta ia mengaku siap berbuat untuk bangsa
ma adalah lemahnya pemahaman para Tolak Politik Uang dan negara dalam bidang apapun yang ia
jaksa terhadap permasalahan trafick- bisa. Satu gagasan yang memenuhi fiki
ing. Upaya keras Eva untuk meyakinkan Pemilu Legislatif lalu membawa kesan rannya saat ini adalah kembali menulis.
seluruh peserta rapat anggaran waktu yang dalam bagi Eva Kusuma Sundari. Pengalamannya selama 10 tahun meng
itu akhirnya berhasil. Pimpinan sidang Survey internal yang dilakukan relawan geluti politik pasti banyak yang dapat
mengetokkan palu menyetujui anggaran dan tim sukses menunjukkan elektabili dituangkan dalam buku.
Rp30 miliar untuk pelatihan bagi para tasnya di daerah pimilihan Jatim VI cukup
jaksa. baik. Politisi yang lahir di Nganjuk, Jatim “Aku pingin segera menulis tentang
ini telah berupaya keras membagi wak BAKN. Kenapa penegakan hukum kita le
Politisi Fraksi PDIP ini menyebut tidak tunya antara tugas kedewanan di Sena mah karena tidak paham prinsipprinsip
selamanya perjuangan dalam persida yan dengan kunjungan rutin bertemu akuntabilitas,” tuturnya bersemangat.
ng an berbuah manis. Ia sempat dibuat konstituen. Ia mengaku hasilnya cukup Eva Kusuma Sundari politisi perempuan
setengah frustasi ketika menjadi anggota bagus. Namun kabar buruk diperolehnya yang selalu menemukan cara untuk
pansus revisi UU Penempatan dan Per dua hari menjelang waktu pemungutan dapat melakukan sesuatu untuk ma
lindungan TKI. Bagi mantan konsultan suara. Relawan pendukungnya melapor syarakat dan bangsanya. Keteguhannya
Asia Foundation ini, DPR dan pemerintah kan sejumlah kandidat pesaing mulai bagaikan Srikandi yang bersinar terang.
perlu merujuk pada Ratifikasi Konvensi melakukan aksi politik uang. Satu hal Semoga menyinari dan menginspirasi
Internasional Perlindungan Hakhak Se yang tidak mungkin diikutinya walaupun banyak perempuan lain untuk berani
luruh Pekerja Migran dan Anggota Kelu punya kemampuan. “Pemilu Legisla menjadi Srikandi. (iky)
arganya. Sejumlah ketentuan dalam rati tif kita tidak memberi ruang bagi caleg
Sumarjati Arjoso
“BINTANG” YANG TAK AKAN REDUP
Sumarjati Arjoso merupakan salah terpilihannya sebagai wakil rakyat untuk
satu anggota DPR RI perempuan Periode masa bakti 20142019. Pasalnya selama
2009 2014 yang terbilang aktif dan ini Sumarjati terkenal vokal dalam me
vokal dalam menyuarakan aspirasi ma nyuarakan aspirasi masyarakat. Jika be
syarakat plus menyusun kebijakan yang lakangan muncul istilah blusukan untuk
pro rakyat. Tak berlebihan jika kemu para tokoh yang kerap kembali ke ma
dian Ketua BAKN (Badan Akuntabilitas syarakat, Sumarjati telah melakukannya
Keuangan Negara) DPR RI ini diibaratkan jauh sebelum ini. Tanpa sorotan kamera ia
sebuah “bintang”. kerap mendatangi masyarakat di pelosok
pelosok daerah terutama yang termasuk
Sayangnya, takdir berkata lain, Sumar dalam daerah pemilihan (dapil) nya.
jati dikalahkan dengan caleg lainnya, baik
rekan satu partai maupun caleg partai Tidak hanya blusukan semata, usai kun
lainnya. Akankah “bintang” itu tetap ber jungannya tersebut ia masih terus ber
sinar di luar gedung parlemen? Wallahual juang untuk menyampaikan aspirasi terse
am bissawab. Berikut penuturanya kepada Ya, selain kata takdir tak ada yang but hingga masyarakat berhasil mendapat
Rahayu Setiowati dari Parlementaria. dapat dijadikan alasan atas ketidak ke atau merasakan apa yang diharapkan
40 PARLEMENTARIA EDISI 116 TH. XLIV, 2014