Page 64 - MAJALAH 85
P. 64

ah  prinsip    inilah  yang
                        dipegang  oleh Muham-
                        mad Subakir (57 tahun)
                        salah  satu  petugas  ke-
            Nbersihan  yang  bekerja
            membersihkan sampah di sekitar Ge-
            dung Wakil Rakyat.
                Pria paruh baya  ini  bersama  te-
            man seprofesinya sehari-hari bekerja
            membersihkan  halaman      Gedung
            DPR  RI agar tetap terjaga kebersihan      Muhammad Subakir bekerja membersihkan sampah disekitar Gedung Wakil Rakyat DPR
            dan keindahannya.
                Dua  puluh  tahun  sudah  Subakir
            (panggilan  akrabnya)  bertugas  me-
            nyapu halaman gedung tempat wakil
            rakyat  bekerja.  Mulai    pukul  07.00
            WIB hingga pukul 16.00 WIB  ia  men-
            jalankan   tugas   rutinnya   dengan
            penuh  rasa  tanggung  jawab  serta
            keikhlasan, karena menurutnya hal ini
            sudah menjadi tugasnya dalam men-
            jaga kebersihan.
                Pria  yang  sangat  bersahaja  ini
            awalnya  bekerja  di    DPR  sebagai
            tenaga honorer tahun 1991 di bagian
            perumahan, namun sejak tahun 1996
            ia  bekerja  pada  perusahaan  jasa  ke-
            bersihan  yang  menjadi  rekanan  DPR
            sebagai petugas kebersihan halaman
            Gedung DPR.                       kereta api,   penghasilannya selama ini   Ketika  ditanya  hal  yang  paling
                Saat  ditanya  mengapa  tidak   dirasakan  cukup    untuk  menghidupi   menyenangkan  selama  bekerja  di
            mencoba menjadi pegawai di Sekre-  Ibu dan keluarga adik perempuannya   DPR,  Pria  asla  Cianjura    ini  dengan
            tariat  Jenderal  DPR  RI  setelah  5  ta-  dengan satu anak.        lugu  menjawab  bahwa  dia  senang
            hun  bekerja  sebagai  tenaga  honorer   Dia  paham  kalau  ia  bekerja  di   bekerja  sebagai  petugas  kebersihan
            di  Bagian  Perumahan  DPR,  Subakhir   kantor  wakil  rakyat,  namun  ia  tidak   karena  memiliki  teman-teman  yang
            tersenyum  malu  sambil  menunduk   pernah merasa iri melihat wakil rakyat   baik, saling pengertian dan perhatian.
            sejenak, “Sudah ketuaan mbak. Ijazah   dengan  segala  kemewahannya.  Su-  “Di sini saya senang, temannya baik-
            saya  memang  sampai  SD,  dan    un-  bakir  sangat  menyadari  keadaan  di-  baik. Tapi yang susah ya kalau pas lagi
            tuk diangkat menjadi pegawai tetap,   rinya. Tabah, sabar, dan apa adanya,   demo, sampahnya banyak”, ujarnya.
            umurnya  sudah  lewat”,  ucapnya  de-  semuanya  kita  serahkan  pada  Tuhan   Harapannya  setelah  selama  20
            ngan nada rendah.                 Yang  Maha  Esa,  kata-kata  dari  ibu-  tahun mengabdi sebagai petugas ke-
                Menjadi petugas kebersihan bu-  nya  itulah  yang  selalu  dia  ingat  dan   bersihan  ingin  mendapatkan  peng-
            kanlah cita-cita bagi Subakhir,  cita-ci-  menjadi  pegangan  dalam  menjalani   hargaan.  Tapi  dia  tidak  bisa  menye-
            tanya adalah  menjadi seorang guru.     hidup.                       butkan bentuk penghargaan apa yang
            Cita-citanya  kandas  ketika  kesempa-  Selama  bekerja  Subakir  menga-  diinginkannya.
            tan  mengenyam  pendidikan  hanya   lami beberapa kali pergantian tampuk   Lelaki  kecil  kurus  dan  berkulit
            putus  sampai  di  bangku  Sekolah   pemerintahan. Ia  menilai  lebih mu-  agak  legam  ini  juga    punya  angan-
            Dasar.                            dah  hidup  di  era  Presiden  Soeharto   angan jika ada rejeki ingin membuka
                Meskipun  demikian,  pekerjaan   dilihat    dari  segi  ekonomi  dan  ke-  warung sebagai bekal hidup dikemu-
            sebagai  petugas  kebersihan    tetap   amanan. Sambil menarik napas dalam   dian hari jikalau tenaganya sudah ti-
            dilakoninya  dengan  ikhlas.  Menurut   menurutnya  hidup  di era setelah itu   dak dibutuhkan lagi sebagai petugas
            anak  keempat  dari  sembilan  ber-  sangat sulit, karena semua harga-har-  kebersihan di DPR. Membuka warung
            saudara yang sehari-hari pulang dan   ga  cukup  mahal  dan  susah  mencari   dia anggap tidak sulit, karena ia  tidak
            pergi ke Gedung DPR naik angkutan   kerja.                           punya keahlian apa-apa. (sc)







                                                                              | PARLEMENTARIA  |  Edisi 85 TH. XLII, 2011 |
                                                                                        ARIA |
                                                                                                   TH. XLII, 201 |
                                                                              |
     | PARLEMENTARIA |  Edisi 85 TH. XLII, 2011 || PARLEMENTARIA |  Edisi 85 TH. XLII, 2011 |
                                                                              P
                                                                                                             1

                                                                               ARLEMENT
                                                                                             Edisi 85
   59   60   61   62   63   64   65   66   67