Page 1 - MAJALAH 81
P. 1

PESAN  PIMPINAN





            Pemimpin yang Asketis dan Berani






                                                                                 politik yang terjadi, tidak perlu gaduh,
                                                                                 agar kita tidak kehilangan momentum
                                                                                 dalam  rangka  percepatan  mencapai
                                                                                 tujuan  nasional  yaitu  masyarakat  se-
                                                                                 jahtera, aman, damai dan berkeadilan
                                                                                 dengan  tetap  menegakkan  hak  asasi
                                                                                 manusia.
                                                                                     Ketidakpuasan  terhadap  lemba-
                                                                                 ga  eksekutif,  legislatif,  dan  lembaga
                                                                                 peradilan, perlu direspon dengan baik,
                                                                                 agar tidak memunculkan sikap “saling
                                                                                 menyandera”,  yang  hanya  didorong
                                                                                 oleh keinginan berkuasa tanpa melalui
                                                                                 etika dan kesantunan politik.
                                                                                     Pimpinan  nasional,  memang  ha-
                                                                                 rus didorong untuk melakukan tinda-
                                                                                 kan tegas, cepat, tepat, terukur, tanpa
                                                                                 meninggalkan  aturan  perundang-un-
                                                                                 dangan.  Lembaga  DPR  hasil  Pemilu
                                                                                 2009  yang  bekerja  sekitar  16  bulan,
                                                                                 telah berupaya meningkatkan kinerja
                                                                                 melalui  penguatan  kelembagaan  dan
                                                                                 mengoptimalkan fungsi legislasi, ang-
                                                                                 garan, dan pengawasan. Oleh karena
                                                                                 itu,  kedepan,  menghadapi  pemilu
                                                                                 2014, perlu dicari pemimpin-pemimpin
                                                                                 terpilih untuk lembaga legistalif mau-
                                                                                 pun  eksekutif  yang  berkarakter  dan
                                                                                 memiliki beberapa kriteria. Dalam kai-
                                                                                 tan ini, saya memandang perlu dicari
                                                                                 pemimpin yang memiliki sifat asketis
                                                                                 dan berani.
                    enyikapi  berbagai  perma-  dengan  semua  komponen  bangsa,     Istilah  asketis  sepadan  dengan
                    salahan  bangsa  akhir-akhir   dalam  rangka  memperoleh  pemaha-  istilah zuhud dalam khasanah sufisme
            Mini, kita semua perlu berfikir   man yang sama untuk mengatasi per-  atau  tasawuf.  Asketis  berarti  sikap
            jernih.  Carut-marutnya  masalah  pe-  soalan bangsa.                sederhana,  bersahaja,  jauh  dari  sikap
            negakan  hukum,  terganggunya  keru-  Kegundahan  hati  kelompok-ke-  hidup  berfoya-foya.  Menurut  istilah,
            kunan antar umat beragama, tingginya   lompok  masyarakat  dalam  melihat   asketisme berarti sebuah faham atau
            angka kemiskinan dan pengangguran,   perjalanan bangsa dan kepemimpinan   sikap  mental  yang  mencerminkan
            dan perbagai masalah mendasar lain-  nasional,  tidak  harus  disikapi  dengan   kesederhanaan,  kejujuran,  dan  rela
            nya,  telah  menimbulkan  riak-riak  ke-  ajakan melakukan perubahan melalui   berkorban.  Jika  diletakkan  dalam
            cil  di  masyarakat,  karena  faktor  keti-  revolusi,  sebagaimana  yang  telah   konteks  kehidupan  bernegara,  aske-
            dakpuasan  atas  pemerintahan  SBY.   dideklarasikan  oleh  sementara  tokoh   tisme  berarti  cerminan  dari  seorang
            Ketidakpuasan juga ditujukan kepada   dengan   pembentukan   Dewan   Pe-  negarawan yang sederhana, jujur dan
            lembaga  wakil  rakyat  dan  lembaga   nyelamat Negara (DEPAN) di gedung   rela berkorban bagi bangsa dan nega-
            penegak  hukum.  Pada  situasi  politik   parlemen,  baru-baru  ini.  Usulan  ini   ranya.  Dalam  makna  yang  sempit,
            yang kurang kondusif inilah, kita perlu   bertentangan dengan demokrasi yang   pemimpin  asketis  adalah  pemimpin
            membangun  sinergi  dan  kerjasama   sedang  kita  kembangkan.  Dinamika   yang senantiasa menguatkan jiwanya






                                                                                                                                                                                                        | PARLEMENTARIA  |  Edisi 81 TH. XLII, 2011 |
                                                                                                                                                                                                                  ARIA |
              | PARLEMENTARIA |  Edisi 81 TH. XLII, 2011 || PARLEMENTARIA |  Edisi 81 TH. XLII, 2011 |
                                                                                                                                                                                                                             TH. XLII, 201 |
                                                                                                                                                                                                        |
                                                                                                                                                                                                                                       1
                                                                                                                                                                                                                       Edisi 81
                                                                                                                                                                                                         ARLEMENT
                                                                                                                                                                                                        P
   1   2   3   4   5   6