Page 26 - MAJALAH 81
P. 26
statusnya tak tuntas dibahas atau
mungkin saja naskah akademik mau-
pun naskah RUU belum disiapkan.
Prolegnas RUU Prioritas Tahun
2010 yang ditetapkan melalui Keputu-
san DPR RI Nomor: 41B/DPR RI/I/2009-
2010, disusun berdasarkan Rencana
Kerja Pemerintah Tahun 2010 dan ke-
butuhan hukum masyarakat. Kemu-
dian, DPR dan Pemerintah menyepa-
kati sejumlah arah dan kebijakan yang
mendasari penentuan RUU Prioritas
2010, yaitu:
1. Menata sistem hukum na-
sional melalui penyempurnaan dan
pembentukan peraturan perundang-
undangan yang baru untuk memper-
cepat tuntutan reformasi di bidang
hukum, ekonomi, politi, agama,
pendidikan, ilmu pengetahuan dan
teknologi, sosial budaya, pembangu-
nan daerah, sumber daya alam, dan
lingkungan hidup, pertahanan dan
keamanan, serta pelaksanaan amanat
UUD RI Tahun 1945
2. Mengganti peraturan perun-
dang-undangan warisan kolonial yang
tidak sesuai dengan perkembangan
zaman untuk mempercepat reformasi,
mendukung pemilihan ekonomi, men-
dukung percepatan reformasi birokra-
si, perlindungan hak asasi manusia dan
percepatan pemberantasan korupsi,
kolusi dan nepotisme, serta kejahatan
transnasional.
3. Menata sistem politik na-
sional dalam rangka memperkuat
sistem pemerintahan yang demokratis
sebagaimana telah ditentukan dalam
konstitusi. Di dalamnya menyangkut
penguatan kedudukan lembaga ekse-
kutif, legislatif, dan perangkat kelem-
bagaan yang terkait seperti partai
politik, lembaga penyelenggara pe-
milu, lembaga pengawas pemilu, serta
pengaturan teknis pemilu. bukan saja tidak memenuhi target pada arah yang mana; dan
4. Mendukung pemulihan dan awal, namun jauh dari (mendekati) 2. Diantara empat arah kebi-
pembangunan ekonomi kerakyatan proporsional untuk menjawab dan me- jakan tersebut, mana yang belum ter-
yang berkeadilan dengan mempriori- nindaklanjuti 4 (empat) arah kebijakan penuhi.
taskan pembangunan pertanian, infra- tersebut. Model evaluasi minimal yang
struktur, dan energi. bisa kita lakukan adalah memeriksa: Pertama, sebaran UU yang digu-
1. Sebaran UU (di luar UU kumu- nakan adalah UU non kumulatif ter-
Secara kuantitas, capaian 16 UU latif terbuka) dan paling banyak tertuju buka. Dari 16 UU, terdapat 8 (delapan)
| PARLEMENTARIA | Edisi 81 TH. XLII, 2011 |