Page 50 - MAJALAH 168
P. 50

jaga dan Tegakan


                                        Martabat DPR





                Mahkamah Kehormatan
                 Dewan (MKD)  sebagai
                     salah satu Alat
              Kelengkapan Dewan (AKD)
                memiliki tugas menjaga
                   serta menegakkan
              kehormatan dan keluruhan
                     martabat DPR.

                   Dalam rangka mencapai
                   tujuan tersebut, MKD bertugas
                   menegakkan Kode Etik DPR
                   RI. Penegakkan Kode Etik
             “DPR RI yang dilakukan oleh
              MKD menggunakan pendekatan
              sistem pencegahan dan penindakan,”
              ungkap Wakil Ketua MKD DPR RI
              Adies Kadir.
                 Dilanjutkannya, Sistem
              Pencegahan sebagaimana dimaksud
              Pasal 19 ayat (3) Peraturan DPR   FOTO : JAY
              RI No. 1 Tahun 2015 tentang Kode
              Etik dilakukan dengan sosialisasi,   Wakil Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI Adies Kadir
              pelatihan, mengirimkan surat edaran
              dan memberikan rekomendasi, atau   melanggar Kode Etik.           Paripurna.
              cara lain yang ditetapkan oleh MKD.   Sehubungan dengan amar          “Putusan MKD yang berisikan
                  Sedangkan, Sistem Penindakan   putusan terbukti melanggar Kode   amar terbukti melanggar Kode
              sebagaimana dimaksud Pasal 19    Etik memiliki kedudukan yang     Etik dapat diajukan Peninjauan
              ayat (4) Peraturan DPR RI No. 1 Tahun   berbeda antara putusan dengan   Kembali (PK) jika ditemukan bukti
              2015 Tentang Kode Etik, dilakukan   amar terbukti melanggar dengan   baru atau adanya ketidaksesuaian
              oleh MKD berdasarkan Peraturan   sanksi pemberhentian sementara   keadaan dimana dasar dan alasan
              DPR yang mengatur mengenai Tata   atau tetap, dan putusan dengan   putusan yang dinyatakan terbukti
              Beracara MKD. Proses Penindakan   amar terbukti melanggar dengan   itu bertentangan satu dengan yang
              dilakukan atas Pelanggaran Kode   sanksi tidak memberhentikan     lainnya. Permintaan Peninjauan
              Etik DPR dimulai dari proses verifikasi,   sementara atau tetap (sanksi   Kembali bisa dilakukan oleh Teradu,
              penyelidikan baik sebelum sidang   ringan berupa teguran lisan    dan/atau keluarga dari Teradu,” jelas
              maupun pada saat sidang, sampai   atau tertulis dan sanksi sedang   legislator F-Gerindra itu.
              dengan penetapan putusan terhadap   berupa pemberhentian jabatan
              anggota DPR RI terbukti atau tidak   sebagai pimpinan DPR/AKD atau   Kerja Sama dengan Aparat
              terbukti melanggar.              pemindahan anggota dari AKD yang   Penegak
                  Putusan MKD sebagaimana      satu ke AKD yang lain).             Dalam melaksanakan tugas,
              dimaksud Pasal 147 Undang-Undang     Putusan dengan sanksi ringan   fungsi dan wewenangnya dalam
              No. 17 Tahun 2014 Tentang MD3    dan sedang, serta putusan dengan   menjaga keluhuran martabat dewan,
              juncto  Pasal 56 Peraturan DPR RI No.   sanksi pemberhentian sementara   MKD dapat bekerja sama dengan
              2 Tahun 2015 Tentang Tata Beracara   memiliki kekuatan Final and Binding,   lembaga lain, termasuk aparat
              MKD mengandung substansi 2 (dua)   sedangkan putusan dengan sanksi   penegak hukum. sebagaimana
              hal yaitu putusan dengan amar    berat (pemberhentian tetap) tidak   ketentuan pasal 122A Undang-
              terbukti melanggar Kode Etik dan   bersifat Final and Binding, melainkan   Undang Nomor 2 Tahun 2018
              putusan dengan amar tidak terbukti   harus mendapatkan persetujuan   tentang Perubahan UU Nomor 17

              50  PARLEMENTARIA  168 XLVIII 2018
   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55