Page 44 - MAJALAH 137
P. 44

KIAT SEHAT




                                                  Indonesia (takkan)



                                                     lepas dari lupus





                                                                   Oleh: dr. Dito Anurogo

                                              Problematika lupus bagai simalakama. Dokter pun sering salah
            Foto: dok                       mendiagnosis. Padahal salah diagnosis fatal akibatnya. Penderita
                                                  lupus semakin kritis. Akankah Indonesia bebas lupus?
                   dr. Dito Anurogo
                upus, lengkapnya  systemic   renal, sinyal imun innate, dan sinyal   dikenali von Hebra tahun 1846.
                lupus erythematosus (SLE),   limfosit. Beberapa gen yang berimplikasi   SLE menyerang semua komponen
                adalah penyakit otoimun     pada SLE dapat berkontribusi terhadap   sistem kekebalan tubuh manusia.
          Lmultisistemik menahun,           proses perjalanan penyakit dengan   Gejala umumnya sama dengan infeksi
          terutama menyerang kulit-persendian.   menerobos toleransi imun dan memicu   mikroba, seperti: lelah, sakit kepala,
            Lebih dari lima juta jiwa di seluruh   produksi autoantibodi.     penurunan berat badan, demam, nyeri
          dunia menderita SLE. Insiden kasus   Gen-gen tersebut termasuk salah   sendi-otot, mlanjer (limfadenopati).
          baru 5,5 per 100 ribu orang per tahun.   satu dari kategori gen fungsional berikut:   Sedangkan potret klinisnya beragam,
          Insiden SLE berdasarkan survei dari   gen-gen yang memengaruhi aktivasi   sehingga SLE disebut juga “penyakit
          tahun 1965-2007 mendapatkan angka   limfosit (terutama sel-sel B), gen-gen   1001 wajah”. Misalnya: ruam kupu-kupu
          2,0-7,6 per 100 ribu penduduk per tahun,   yang memengaruhi sinyal imun innate   (butterfly rash) di pipi. Sering dipicu
          termasuk pria dan wanita. Di Eropa   (khususnya aktivasi NF-B dan sinyal   paparan sinar surya. Kulit tubuh juga
          Utara, insiden tahunan dilaporkan 4   IFN-I); gen-gen yang berfungsi di dalam   menjadi lebih sensitif terhadap cahaya.
          dari  100  ribu  penduduk.  Prevalensi   ginjal, berpotensi memicu kerusakan   Ulserasi mukosa (borok), terutama
          di USA 73 per 100 ribu penduduk per   jaringan ginjal; dan gen-gen yang   di pipi dan di langit-langit mulut juga
          tahun. Prevalensi penduduk Asian lebih   mempengaruhi penanganan debris   merupakan ciri khas SLE. Radang
          tinggi daripada penduduk kulit putih.   apoptosis, kromatin, dan  kompleks   dan nyeri di persendian. Gangguan
          Prevalensi SLE berdasarkan survei   imun yang menguasai pelbagai    persarafan-jiwa, berupa: gangguan
          dari tahun 1965-2007 mendapatkan   antigen ini. Faktor lain penyebab SLE   fungsi kognitif, gangguan  mood,
          angka 14,6-50,8 per 100 ribu penduduk,   seperti: pemicu lingkungan (virus),   psikosis. Penyakit serebrovaskuler,
          termasuk pria dan wanita. Di Indonesia,   infeksi mikroorganisme, terpapar   kejang, sakit kepala, dsb. Radang
          jumlah orang dengan lupus (odapus)   sinar matahari, obat-obat tertentu,   selaput paru-paru (pleuritis), ditandai
          diperkirakan 400 ribu orang.      perubahan fungsi sistem imun.     nyeri saat bernapas. Radang selaput
            SLE lebih sering diderita wanita   Riset imunologi dan biologi    pembungkus jantung (perikarditis,
          berusia 20-45 tahun daripada pria.   molekuler mengungkapkan beberapa   miokarditis), anemia, fenomena
          Rasio wanita:pria = 8-10:1 pada dewasa.   fakta menarik terkait SLE ini. Beberapa   Raynaud, vaskulitis, aterosklerosis,
          Pada anak-anak dan wanita berusia   gen terkait erat dengan ekspresi gen   nefritis, trombositopenia, neuropati
          lebih dari 55 tahun, rasio mendekati   SLE, ketidaknormalan molekuler sel   sensorimotor, penyakit katub jantung,
          2:1. Sebagian besar kasus terdiagnosis   imun memicu patologi autoimun,   perdarahan alveoli paru-paru, radang
          di usia 15-44 tahun. Meskipun demikian,   hormon dan kromosom seks berperan   pankreas, radang otot. Bila mengenai
          semua  usia,  termasuk  anak-anak   di dalam perkembangan SLE, faktor-  ginjal, disebut lupus nefritis (LN).
          berpotensi menderita SLE.         faktor lingkungan, defek molekuler, dan   Klasifikasi LN  telah dirumuskan WHO
            Penyebab lupus multifaktor. Menurut   epigenetik berkontribusi besar terhadap   sejak 1975. Hipertensi merupakan
          lebih dari 10 GWAS (Genome-wide   ekspresi SLE. Hidroksimetilasi DNA   konsekuensi gangguan ginjal.
          association studies), ada lebih dari 50   berkontribusi terhadap penyimpangan   Untuk menegakkan diagnosis SLE,
          gen teridentifikasi pada SLE. Misalnya:   pengaturan transkripsi gen di dalam   dokter menggunakan kriteria dari
          misalnya: BANK1, BLK, komponen    proses perjalanan penyakit SLE.   American College of Rheumatology
          komplemen (C1QA,B,C;C2;C4A;C4B),                                    tahun 1997. Riwayat konsumsi obat perlu
          CRP, DRB11501, DRB10301, FCGR2A,   Potret Klinis                    digali, mengingat procainamide dan
          FCGR3A, IRF5, ITGAM, IRAK1, LYN,    Lesi lupus diskoid pertama kali   hydralazine berpotensi meningkatkan
          PTPN22, STAT4, TNFAIP3, TNFSF4,   diperkenalkan Cazenave tahun 1833   risiko terkena SLE.
          TREX1, dsb. Gen-gen ini secara umum   dengan istilah erythema centrifugum,   Awalnya diagnosis SLE sulit
          dikelompokkan menjadi sinyal intra-  sedangkan ruam kupu-kupu di wajah   ditegakkan, mengingat beragam


        44      l  PARLEMENTARIA  l  EDISI 137 TH. XLVI - 2016
   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49