Page 65 - MAJALAH 134
P. 65

Iklim Investasi Banyak Gangguan




                                                                  sehingga penjualan mobil Jepang lebih banyak.
                                                                     “Ford harus berjuang melawan pabrikan Jepang, yang
                                                                  sudah dari dulu. Otomatis karena total sales mereka
                                                                  tidak mencukupi untuk membayar operasional, maka
                                                                  mereka tutup. Prinsipnya pengusaha kan, daripada rugi
                                                                  terus, mending tutup. Sakit sekali, tapi tidak merugi
                                                                  lagi,” analisa Wahyu.
                                                                     Wahyu juga menilai, iklim investasi di Indonesia
                                                                  masih kurang berpihak kepada investor. Misalnya, soal
                                                                  pajak. Degan Pemerintah melakukan intensifikasi pajak,
                                                                  namun celakanya pada saat petugas pajak mengejar
                                                                  pendapatan pajak, malah salah menentukan target
                                                                  wajib pajak.
                                                                     “Pemerintah bukan menambah wajib pajak baru,
                                                                  karena dikira sulit, dan dapatnya tidak pasti. Akhirnya
                                                                  para wajib pajak lama diperiksa. Perusahaan yang
                                                                  diperiksa itu merasa dianggap sebagai penjahat pajak,
                                                                  sehingga daripada susah, mending pindah investasi ke
                                                                  tempat lain,” kata Wahyu.
                                                                     Politisi asal dapil Sumatera Selatan itu mengingatkan,
                                                                  kesalahan yang dilakukan Indonesia, terkait Paket
                                                                  Kebijakan Ekonomi adalah memudahkan investors untuk
                                                                 Foto: Eno  masuk. Namun kemudian akan dipersulit ketika investor
                                                                  menjalankan produksinya.
                                                                     “Menurut saya, faktor kebijakan ekonomi untuk
                                                                  investasi itu belum komprehensif. Kalau kita bilang ini
                  Anggota Komisi VI DPR, Wahyu Sanjaya
                                                                  perlu ada sinkoronisasi dari hulu ke hilir. Kalau dulu
                                                                  buka pintu susah, sekarang mudah. Tapi sekarang buka
                          nggota Komisi VI DPR RI Wahyu Sanjaya   pintu mudah, tapi ketika sudah di dalam, menemukan
                          menilai, hengkangnya investor ini diakibatkan   kesusahan lagi. Jangankan asing, yang asli lokal aja sudah
                          permasalahan ekonomi. Ditambah, iklim   pusing menghadapi birokrasi ini,” kata Wahyu.
                  A investasi nasional yang dirasa masih terlalu     Wahyu menjelaskan, untuk meyakinkan investor
                  banyak gangguan, seperti adanya demontrasi dari buruh,   memang tidak instan. Bahkan, dibutuhkan waktu yang
                  yang menuntut kenaikan upah.                    tidak sebentar. Menurutnya, bukan hanya sekedar
                     “Setiap tahun demo. Ini akibatnya kita kurang   mempermudah izin investasi saja, tapi harus diyakinkan
                  kompetitif dibanding negara tetangga. Makanya kalau   para investor dapat bekerja dengan nyaman.
                  kita lihat sekarang, investor lebih tertarik investasi ke   Masalah keamanan, masih kata Wahyu, juga sangat
                  Vietnam, yang dalam tanda kutip, sistemnya masih   berpengaruh terhadap minat investasi. Mengingat,
                  komunis. Sehingga orang di sana tidak berani demo,   belum lama ini Indonesia mendapat terror dari oknum
                  karena masih dikendalikan pemimpinnya,” analisa   yang tidak bertanggung jawab.
                  Wahyu.                                             “Semakin tidak aman, tentu investor semakin tidak
                     Menganalisa kasus hengkangnya Ford, politisi F-PD   minat. Keamanan bagi investor itu sangat dominan.
                  itu menilai lebih diakibatkan adanya murni persaingan   Padahal, Indonesia sangat potensial untuk investasi.
                  bisnis. Pasalnya, pasar otomotif Indonesia masih dikuasai   Kita harus ciptakan keamanan agar semakin kondusif,
                  perusahaan lansiran Jepang. Menurutnya, harga mobil   kurangi demo, dan minimalisir kenaikan gaji buruh.
                  Jepang lebih bagus, kepercayaan masyarakat kepada   Kalau ingin dibenahi, juga dari hulu ke hilir,” saran Wahyu
                  brand Jepang juga lebih kuat dibanding ke produk Ford,   sembari menutup sesi wawancara.        (sf)






                                                                            PARLEMANTARIA z  EDISI 134 TH. XLVI - 2016  l  65
                                                                                                                  65
   60   61   62   63   64   65   66   67   68   69   70