Page 67 - MAJALAH 134
P. 67
Foto: Dok DPR
Nurhayati Ali Assegaf menjadi salah satu pembicara dalam pertemuan OECD di Paris, Prancis
Adalah Organisation for Economic Co- berkontribusi banyak bagi pertumbuhan yang memadai bagi perempuan. Dengan
operation and Development (OECD) yang ekonomi dan keamanan global,” papar pendidikan politik itu, memudahkan
menggelar pertemuan di Paris, Prancis untuk Nurhayati pada forum OECD bertajuk rekrutmen calon politisi perempuan yang
membicarakan isu-isu perempuan awal Maret “Rekomendasi OECD Untuk Meningkatkan memiliki kapabilitas politik.
lalu. Pertemuan tersebut sekaligus sebagai Keterwakilan Perempuan Dalam Sementara dukungan finansial tentu
momentum memperingati Hari Perempuan Pengambilan Keputusan di Semua Lini”. dengan memberi dukungan anggaran bagi
Internasional yang jatuh pada 8 Maret. Sementara itu, Inter-Parliamentary perempuan calon anggota legislatif yang
DPR RI mengutus delegsi Badan Union (IPU) juga merilis laporan seputar terjun berkampanye dalam Pemilu. Seperti
Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) ke keterwakilan perempuan di parlemen dunia. diketahui, aktivitas politik membutuhkan
pertemuan tersebut. Ketua BKSAP DPR Di Amerika, misalnya, wakil perempuan dana besar. Bantuan menjadi keniscayaan
Nurhayati Ali Assegaf yang memimpin 27,2 persen, naik 0,8 persen dari periode terutama bagi perempuan yang belum
delegasi menjadi salah satu pembicara sebelumnya. Di Afrika meningkat 0,7 persen mampu mandiri secara finansial.
dalam pertemuan OECD itu. Keterwakilan menjadi 23,2 persen perempuan yang masuk “Langkah-langkah yang diambil oleh
perempuan di parlemen Indonesia parlemen. Di negara-negara Eropa, jumlah partai politik di beberapa negara untuk
mengalami sedikit penurunan. Nurhayati anggota parlemen perempuan ada kenaikan meningkatkan jumlah anggota parlemen
mengungkapkan, bila dibandingkan periode 0,4 persen menjadi 25,4 persen. perempuan menunjukkan bahwa perubahan
DPR 2009-2014, keterwakilan perempuan Sedangkan di negara-negara Arab juga positif dalam politik dapat terjadi jika ada visi
di parlemen mengalami sedikit penurunan. sedikit ada peningkatan sebesar 0,3 persen dan kemauan yang kuat,” nilai Nurhayati.
Pada 2009-2014 keterwakilannya menjadi 17,5 persen. Terakhir, di negara- Dibutuhkan kemauan yang kuat dengan visi
mencapai 18,2 persen dari seluruh anggota negara Asia-Pasifik hanya naik sebesar yang jelas agar kaum perempuan mau terjun
parlemen. Kini, pada periode 2014-2019 0,1 persen. Melihat fakta ini, Nurhayati ke panggung politik.
menurun jadi 17,3 persen. Tidak saja di menyerukan, perlu ada perubahan pandangan Inilah saatnya perempuan lebih proaktif
Indonesia, Nurhayati juga menyayangkan agar keterwakilan perempuan mencapai berkecimpung dalam panggung politik.
masih rendahnya keterwakilan perempuan angka ideal di parlemen. Perubahan yang Dengan begitu, jabatan-jabatan publik yang
di seluruh parlemen dunia. Kalau pun ada dimaksud menyangkut tiga hal, yakni strategis pun bisa diisi perempuan. Dengan
kenaikan partisipasi perempuan, angkanya perubahan kultural, struktural, dan dukungan mengisi jabatan publik, kaum perempuan
relatif kecil. finansial. ikut menentukan kebijakan-kebijakan
“Keterwakilan perempuan dalam Perubahan kultural dengan merubah penting menyangkut kemaslahatan publik
parlemen sangat krusial, karena perempuan persepsi publik bahwa politik adalah dan negara. Kelak, ada perubahan paradigma
adalah setengah dari total jumlah populasi arena laki-laki. Perubahan struktural dan perspektif dalam partisipasi politik di
penduduk dunia. Perempuan juga telah adalah memberikan pendidikan politik Tanah Air dan dunia. (mh)
PARLEMANTARIA z EDISI 134 TH. XLVI - 2016 l 67

