Page 76 - MAJALAH 134
P. 76

PARLEMEN DUNIA



            pada akhir Perang Dunia II yang mempengaruhi regulasi   kerjasama antara laboratorium riset nasional, universitas,
            administrasi kontrak induksi teknologi di Jepang.  Namun,   dan  sektor swasta; keseimbangan antara penelitian dasar,
                                                     2
            tingginya tekanan asing untuk melakukan liberalisasi   penelitian terapan dan pengembangan, dan pelatihan bagi
            membuat parlemen Jepang (The Diet) melakukan perubahan   para peneliti. Universitas memiliki peranan penting dalam
            di tahun 1979 dan 1980 dengan menghapus undang-undang   menjaga otonomi para peneliti dan menentukan aktivitas
            investasi asing dan mengamandemen undang-undang    penelitian. Undang-undang tersebut membayangkan akan
            FECL. Dampak dari perubahan tersebut adalah sistem yang   terbentuknya rencana dasar untuk mempromosikan ilmu
            lebih bebas terhadap transfer teknologi dari asing dengan   pengetahuan dan teknologi dengan menjadikan Dewan Ilmu
            prosedur pelaporan yang lebih simpel dan rasional. Namun,   Pengetahuan dan Teknologi sebagai konsultan utamanya.
            dengan sistem undang-undang FECL yang baru, pemerintah   Parlemen Jepang mulai memprioritaskan kebijakan
            Jepang lebih hati-hati dalam mengatur arus teknologi.   politik industrial dan teknologi sejak tahun 1980.  Dalam
               Pada tahun 1995, dibentuk Undang-Undang  Science   implementasinya, perhatian atas isu ini diimplementasikan
            and Technology Basic Law untuk melengkapi dasar hukum   menjadi pasal hukum dan kebijakan politik terkait bidang
            pemerintah dalam  mewujudkan “Nation Based on the   ilmu pengetahuan, teknologi, industri, dan perguruan
            Creation of Science and Technology” di Jepang. Undang-  tinggi, yang kemudian disebut sebagai “Kerja sama Tripartit
            undang tersebut diprakarsai oleh kelompok lintas partai   (Industri- Pemerintah- Universitas)”.
            di parlemen yang mempersiapkan RUU tersebut dengan    Tahap pertama yang dilakukan oleh pemerintah Jepang
            dukungan dari  Science and Technology Agency  dan   adalah memperkuat kerja sama industri dengan universitas
            kompromi dari berbagai kementerian, agensi dan partai   melalui beberapa cara, yaitu :
            politik.  Secara umum, UU tersebut berisi: negara menjadi
                  3
            bertanggung jawab dalam formulasi dan implementasi    The Patent Isue Related to National Universities : Apabila
            kebijakan yang komprehensif untuk mempromosikan ilmu   ada penemuan teknologi baru, dipatenkan oleh universitas
            pengetahuan dan teknologi; menekankan perhatian pada   dan menjadi aset negara.










































                                                                                                   Foto: busiensstimes

             Suasana rapat di gedung Parlemen Jepang




          76      l  PARLEMANTARIA  z  EDISI 134 TH. XLVI - 2016
   71   72   73   74   75   76   77   78   79   80