Page 56 - MAJALAH 72
P. 56

PROFIL



               Dewan  Perwakilan  Rakyat,   5(lima) asas, yaitu transparency,   masyarakat.
            memiliki 3(tiga) fungsi ; pertama,   accountability, responsibility, independence,   	  Adapun privatisasi dilakukan
            legislasi, yaitu membentuk undang-  and fairness. Professional Leadership,  dengancara;pertama,penjualansaham
            undang  bersama-sama  dengan    terkandung di dalamnya unsur meryt   berdasarkan ketentuan pasar modal,
            Pemerintah, di mana sebagai legislator   system  recruitment,  education  and   cara ini disebut IPO (Initial Public
            harus memahami minimal 3 (tiga)   experience,danhigh morality.Sedangkan  Offering), kedua, penjualan saham
            aspek, yakni aspek yuridis, sosiologis,   yangdimaksuddenganMarket Oriented, ,  secara langsung kepada investor, atau
                                                              Mar
                                                              Mar
                                                                 ket
                                                                 ket
                                                                        ed
                                                                        ed
                                                                     ient
                                                                     ient
                                                                    r
                                                                    r
                                                                   O
                                                                   O
            dan filosofis. Kedua, pengawasan, di   dengan menangkap keinginan pasar,  Strategic Sales (SS), dan yang ketiga,
            mana sebagai seorang anggota Dewan,   antara lain, customer service, product   penjualan saham kepada manajemen
            harus melakukan pengawasan, baik   diversification, dan entrepreneurship’s.  dan/atau karyawan Persero yang
            pengawasan  terhadap  pelaksanaan   	  Saatinidimasyarakatsedangterjadi  bersangkutan, dan dikenal dengan
                                                                             nama
            undang-undang, maupun pengawasan   gonjang ganjing atau pro dan kontra  nama
                                                                             nama		EMBO (Employee Management
                                                                             Buy Out). Adapun Persero yang dapat
                                                                             diprivatisasiharussekurang-kurangnya
                                                                             memenuhi kriteria, bahwa perusahaan
                                                                             tersebutsektorusahanyakompetitifatau
                                                                             terkait dengan teknologi yang cepat
                                                                             berubah.
                                                                             	  Anwar Sanusi, selaku anggota
                                                                             Dewan yang membidangi BUMN,
                                                                             setuju dengan privatisasi, asal
                                                                             tujuannya tidak		 melenceng, yaitu
                                                                             guna meningkatkan kinerja dan nilai
                                                                             tambah bagi perusahaan. Namun,
                                                                             sebelum diprivatisasi, bagi BUMN
                                                                             yang sakit-sakitan harus diobati
                                                                             dulu agar sehat, yaitu dengan cara
                                                                             restrukturisasi, dengan tujuan untuk
                                                                             memperbaiki kinerja perusahaan.
                                                                             Setelah perusahaan tersebut dalam
           doc. keluarga                                                     KomitePrivatisasidanrekomendasidari
                                                                             keadaan sehat, berdasarkan arahan dari
                                                                             Menteri Keuangan, maka selanjutnya
                                                                             dikonsultasikan dengan DPR, yang
                                                                             membidangi kebijakan BUMN, untuk
                                                                             dibahas secara mendalam dengan
            terhadap program pembangunan yang   terhadap privatisasi BUMN, yang  prinsip kehati-hatian. Hasil konsultasi,
            dilakukan oleh Pemerintah. Ketiga,   seolah-olah jika BUMN di privatisasi  bisa diterima sepenuhnya, ditolak,
            Anggaran (Budgeting), yaitu membahas   sama saja dengan menjual BUMN,  atau diterima dengan perubahan-
            anggaran yang diajukan oleh Pemerintah,   karena modal BUMN adalah dari  perubahan baik metodenya, maupun
            berbasiskan kinerja, sehingga dapat   kekayaan negara yang dipisahkan,  cara melaksanakannya.
            diukur  tingkat  penyerapan  dan   makaopiniyangberkembangsamasaja  	  Sejak ia duduk di Komisi VI DPR,
            manfaatnya bagi masyarakat luas.  dengan menjual aset negara. Sebagai  Anwar tidak pernah menyetujui cara
               Anwar Sanusi, memperoleh     seorang akademisi, dan Wakil Ketua  privatisasi dengan metode strategic sales
            gelar Doktor dalam bidang       komisi VI DPR,Anwar sangat prihatin  (SS),walaupunmemangadaupayadari
            ekonomi dengan predikat cum laude,   mencermati gonjang ganjing ini, dan  pihak-pihak tertentu yang mengajukan
            mempertahankan disertasinya dengan  mencobameluruskanpengertiantentang  privatisasidengancaratersebut.Dalam
            substansi judul kinerja Badan Usaha  privatisasi.                kurunwaktuhampirlimatahun,Komisi
            Milik Negara, di mana dari hasil  	  Berdasarkan UU No. 19 Tahun  VI DPR, hanya menyetujui beberapa
            penelitiannya dikemukakan bahwa  2003 tetang BUMN, yang dimaksud  BUMN untuk diprivatisasi, itu pun
            untuk meningkatkan kinerja BUMN  dengan Privatisasi, adalah penjualan  dengancaraIPO (Initial Public Offering),
            diperlukan 3 (tiga) resep, yaitu ;  saham Persero, baik sebagian maupun  dengan maksimal saham yang dilepas
            Penerapan Good Corporate Governance,   seluruhnya, kepada pihak lain dalam  tidaklebihdari30%(tigapuluhpersen),
            Professional Leadership, dan Market   rangka meningkatkan kinerja dan nilai  yang pelaksanaannya secara bertahap
            Oriented. Good Corporate Governance   perusahaan, memperbesar manfaat  menunggu harga saham yang bagus.
                  a
            (GCG) akan berhasil dengan baik, jika  bagi negara dan masyarakat, serta  	  Sebagai Pimpinan Komisi VI
                   kan
                  a
            diterapkan dengan memperhatikan  memperluas pemilikan saham oleh  DPR,		Anwar juga secara intensif ikut
                    PARLEMENTARIA TH. XL NO. 72
   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61