Page 28 - Stabilitas Edisi 195 Tahun 2023
P. 28
digital, mulai dari pembukaan rekening,
pinjaman.
Sudah barang tentu jika dilihat
dari market yang digedor oleh para
pemain digital native dalam beberapa
tahun terakhir, tentu pada 2023 ini
akan semakin seksi dan semakin cepat.
Saya melihat rekan-rekan di BPD sudah
mulai memahami jawaban akan adaptasi
digital. Maka saya rasa BPD bisa semakin
bersaing di 2023. Tentu era kompetisi
digital ini dengan segala risikonya harus
tetap dilihat secara cermat.
Boleh saya garis bawahi risiko
yang paling jarang diamati yaitu risiko
strategis. Makanya saya membuka
dengan tren digital saat ini supaya kita
bisa melihat kita mau diserang lewat
mana lagi nih. Bukan sesama bank lagi
yang akan ‘menggigit’ kita, tetapi non
bank yang akan banyak ‘menggigit’.
Untuk itu, kita mau terus fokus ke
pemberian kredit yang tetap jangka
panjang lagi padahal sumber dana kita
jangka pendek, atau kita mau cari ladang-
ladang baru karena pembiayaan kita bisa
kaspar Situmorang, Eks Dirut Bank Raya kita coba di jangka pendek juga karena
sumber pendanaan jangka pendek.
ancaman kepada BPD Sehingga profitabilitasnya bisa mungkin
jauh lebih menguntungkan.
terkait teknologi juga bahwa ada non-financial risk yang
Salah satu yang ingin Saya highlight
semakin besar. Kita lihat pengaruhnya
begitu besar di 2021. Ada disrupsi
Perkembangan teknologi menjadi pisau bermata dua. teknologi serta awal dari pandemi.
Ia tidak hanya menyimpan potensi untuk mendongkrak Kemudian dari OJK juga menyampaikan
layanan dan kepuasan pelanggan, namun juga ancaman yang bahwa ada risiko digital baru seperti
serius pada keberlangsunan bisnis itu sendiri. social engineering.
Jadi, selain risiko operasional, risiko
Apalagi kepada bank daerah. kredit yang seperti biasa kita hadapai,
tentu juga optimize risiko baru yang
harus kita kuasai. Khususnya risiko
alau kita lihat secara makro, perbankan digital, risiko di teknologi informasi.
sekarang dibagi tiga. Pertama hybrid bank Kita dengar bagaimana kebobolan data
yaitu bank-bank dengan layanan online juga data. Dan tentunya perubahan perilaku
Koffline dan mempunyai kantor fisik, tetapi nasabah yang ingin buka deposito digital,
pelayanan digitalnya juga sudah oke, seperti bank-bank buka tabungan digital, buka rekening
umum, dan juga Bank Pembangunan Daerah (BPD). tambahan, buka rekening valas, dan
Kedua, syariah bank yaitu bank yang mirip dengan seterusnya. Nah, ini kalau tidak bisa
hybrid namun modelnya syariah. Dan terakhir model dijawab oleh industri, di tahun ini dan
digital bank yaitu yang cabangnya sangat sedikit atau tahun depan pasti kita akan semakin
hampir tidak ada dan juga layanannya end to end secara ketinggalan.
28 Edisi 195 / 2023 / Th.XVIII www.stabilitas.id