Page 43 - Stabilitas Edisi 195 Tahun 2023
P. 43

Gubernur Bank Indonesia Perry
          Warjiyo mengatakan pihaknya akan
          terus menggeber perluasan transaksi
          dgital dalam sistem pembayaran demi
          meningkatkan efisiensi transaksi dan
          ekosistem ekonomi keuangan digital
          (EKD). “(Hal itu), dilakukan dengan
          mendorong inovasi sistem pembayaran,
          termasuk melalui perluasan kepesertaan
          (bank dan lembaga selain bank), kanal
          layanan (direct-debit, bulk-credit, request
          for payment), dan akseptasi BI-Fast
          kepada masyarakat,” kata dia. “Dan
          melanjutkan inisiatif Regional Payment
          Connectivity (RPC) melalui perluasan
          QRIS antarnegara dan Implementasi Fast
          Payment Interconnectivity.”
            BI-Fast adalah infrastruktur
          sistem pembayaran yang disediakan
          BI, dapat diakses melalui aplikasi
          ataupun kanal yang disediakan
          industri sistem pembayaran untuk             Perluasan kepesertaan BI-Fast yang
          memfasilitasi transaksi pembayaran
          ritel bagi masyarakat. Layanan BI-Fast       terus dilakukan diharapkan memenuhi
          merupakan langkah BI bersama industri        kebutuhan masyarakat termasuk
          sistem pembayaran dalam mendorong            stakeholders BI terhadap layanan sistem
          akselerasi digitalisasi ekonomi dan
          keuangan nasional untuk menunjang            pembayaran ritel yang CEMUMUAH.
          inklusi keuangan dan pertumbuhan
          ekonomi nasional.
            BI-Fast sudah termaktub dalam
          Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia        erwin haryono,
          (BSPI) 2025 yang dikeluarkan Bank            Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia
          Indonesia (BI). Sebelum ada BI-Fast,
          nasabah sejatinya sudah bisa melakukan
          transfer antarbank secara real time
          melalui switching tapi dengan biaya   peserta, yang mewakili 94 persen dari   (EKD) dan memberikan kesempatan
          Rp6.500. Transaksi bisa dilakukan   seluruh pemain sistem pembayaran   yang lebih luas bagi masyarakat untuk
          melalui ATM, internet banking, mobile   ritel nasional. “Penambahan tersebut   memanfaatkan layanan BI-Fast. “Guna
          banking, atau bahkan melalui EDC di   merupakan kepesertaan gelombang   meningkatkan efisiensi penyediaan
          merchant-merchant. Namun, layanan   (batch) keenam,” kata Kepala     infrastruktur, enam dari 14 bank
          lama itu dirasa BI relatif masih mahal dan   Departemen Komunikasi Bank Indonesia   peserta batch keenam memanfaatkan
          terbatas. Atas dasar itu, BI membangun   Erwin Haryono, Maret 2023.  infrastruktur multitenancy,” ujar Erwin.
          BI-Fast sebagai platform untuk membuat   Pada batch keenam itu, sebanyak 14   Adapun tahapan implementasi
          transaksi pembayaran antarbank yang   bank yang tergabung sebagai peserta BI-  BI-Fast oleh peserta kepada nasabahnya
          real time dan lebih murah.        Fast yaitu 11 bank swasta nasional, dua   disesuaikan dengan strategi dan rencana
            Hingga, 20 Maret 2023, misalnya,   Bank Pembangunan Daerah (BPD), dan   peserta dalam mempersiapkan kanal
          jumlah peserta BI-Fast bertambah   satu bank asing. Kemudian, terdapat dua   pembayarannya. “Perluasan kepesertaan
          sebanyak 16 yang terdiri dari 14 bank   lembaga nonbank sebagai peserta BI-Fast   BI-Fast yang terus dilakukan diharapkan
          dan dua bukan bank. Sejak diluncurkan   perdana. Bergabungnya dua lembaga   memenuhi kebutuhan masyarakat
          pada 21 Desember 2021, total jumlah   tersebut diharapkan dapat mendorong   termasuk stakeholders BI terhadap
          peserta BI-Fast hingga kini menjadi 122   pertumbuhan Ekonomi Keuangan Digital   layanan sistem pembayaran ritel yang


                                                                             www.stabilitas.id   Edisi 195 / 2023 / Th.XVIII  43
   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48