Page 57 - Stabilitas Edisi 195 Tahun 2023
P. 57

jawab Lembaga Penjamin Simpanan
          (LPS) bersama dengan anggota Komite
          Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) yang
          lain, seperti Kementerian Keuangan,
          Bank Indonesia, dan OJK. Pada konteks
          itu, pihaknya ingin masyarakat memiliki
          akses keuangan yang luas dengan
          pemahaman baik atas risikonya untuk
          mewujudkan sistem keuangan inklusif.
            Ketua Dewan Komisioner LPS,
          Purbaya Yudhi Sadewa menjelaskan
          terdapat berbagai manfaat dari
          meningkatnya literasi keuangan di
          masyarakat khususnya bagi generasi
          muda, antara lain agar mampu
          memilih dan memanfaatkan produk
          dan layanan jasa keuangan sesuai
          kebutuhan. Kemudian agar masyarakat
          memiliki kemampuan dalam melakukan
          perencanaan keuangan dengan lebih
          baik dan yang terpenting dapat terhindar
          dari aktivitas investasi pada instrumen
          keuangan yang tidak jelas.
            Dirinya juga berharap agar literasi
          keuangan yang baik pada akhirnya
          dapat menjadi budaya dan mampu
          membentuk karakter yang terbiasa untuk
          berinvestasi sesuai risiko, khususnya
          untuk generasi muda. Namun, satu hal
          penting adalah ketika ingin melakukan                                  regulator keuangan sadar
          investasi maka perlu dipahami konsep   tingkat pusat. Sementara untuk daerah,   betul jika literasi keuangan
          dasar berinvestasi, yaitu risk-return trade   pemerintah akan mengubah Tim   masyarakat tinggi maka
          off atau semakin tinggi return, akan   Percepatan Akses Keuangan Daerah   kesadaran publik untuk
          berbanding dengan semakin tinggi risiko.  menjadi Tim Percepatan Inklusi   membuat keputusan
                                            Keuangan Daerah (TPIKD). Diharapkan   keuangan yang cerdas
          Komite Nasional                   Tim itu nanti menjadi miniatur DNKI   akan lebih besar.
            Tak sampai di situ. Amunisi baru   dengan tujuh pokok kerja, di antaranya
          terus disiapkan untuk meningkatkan   edukasi, literasi, pemberdayaan,
          literasi dan inklusi keuangan oleh   intermediary, financial service
          pemerintah. Dalam hal ini, pemerintah   government sector, dan pemanfaatan
          membentuk Komite Nasional Keuangan   teknologi informasi.
          Inklusif (KNKI). Asisten Deputi Keuangan   Kemudian pemerintah juga fokus
          Inklusif dan Syariah Kementerian   meningkatkan inklusi keuangan di
          Koordinator Bidang Perekonomian,   beberapa segmen, seperti pekerja
          Erdiriyo mengatakan pembentukan KNKI   migran, perempuan, masyarakat berusia
          merupakan bagian dari implementasi   muda, dan masyarakat pedesaan.
          Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2023   Koordinasi antara pemerintah pusat dan
          tentang Pengembangan dan Penguatan   daerah perlu dijaga untuk mencapai
          Sektor Keuangan (P2SK).           target inklusi keuangan sebesar 88
            Pemerintah telah memiliki Dewan   persen pada 2023 dan 90 persen pada
          Nasional Inklusi Keuangan (DNKI)   2024, meski di tengah kampanye
          yang akan menjadi bagian KNKI di   politik.*


                                                                             www.stabilitas.id   Edisi 195 / 2023 / Th.XVIII  57
   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61   62