Page 55 - Stabilitas Edisi 195 Tahun 2023
P. 55

ektor keuangan dan para
                pemangku kepentingannya
                dipercaya bisa membawa sebuah
          Snegara ke tingkat kesejahteraan
          yang lebih tinggi. Namun demikian
          keinginan itu selalu menabrak tembok
          tebal banyaknya masyarakat yang belum
          paham dan tersentuh oleh layanan
          keuangan.
            Sejak hadirnya Otoritas Jasa
          Keuangan (OJK) satu dekade lalu,
          keinginan mendongkrak pemahaman
          masyarakat akan produk keuangan
          dan memperluas jangkauan lembaga
          keuangan memuncak. Namun harus
          diakui keinginan itu tidak mudah
          diwujudkan.
            Survei Nasional Literasi dan Inklusi
          Keuangan (SNLIK) di 2022 yang
          sudah dirilis secara resmi oleh OJK
          menunjukkan bahwa indeks literasi dan
          inklusi keuangan di Indonesia mengalami      Penyempurnaan ketentuan dalam
          kenaikan menjadi 49,68 persen dan
          85,10 persen. Capaian itu lebih baik dari    POJK 3/2023 tersebut bertujuan untuk
          survei sebelumnya pada 2009, dimana          mendukung target pemerintah mencapai
          angka literasi adalah 38,03 persen dan       Indeks Inklusi Keuangan sebesar 90 persen
          inklusi 76,19 persen.
            Akan tetapi, regulator tidak puas          pada tahun 2024.
          akan kondisi tersebut dan menginginkan
          angkanya lebih besar, terutama untuk
          inklusi yang ditargetkan sebesar 90          aman Santosa,
          persen. Demi mencapai ambisi itu             Kepala Departemen Literasi, Inklusi dan Komunikasi OJK
          diterbitkan Peraturan OJK (POJK) 3/2023
          tentang Peningkatan Literasi dan Inklusi
          Keuangan di Sektor Jasa Keuangan
          Bagi Konsumen dan Masyarakat (POJK
          3/2023). Aturan tersebut merupakan   lebih besar. Sekaligus hal itu juga akan   perkembangan sektor jasa keuangan
          penyempurnaan dari POJK 76/2016.  mengurangi kasus-kasus yang merugikan   dalam melakukan peningkatan
            “Penyempurnaan ketentuan dalam   nasabah akibat kecurangan oknum   literasi dan inklusi keuangan. Kedua,
          POJK 3/2023 tersebut bertujuan untuk   dalam menawarkan produk dan jasa   pengakomodasian perkembangan
          mendukung target pemerintah mencapai   keuangan tertentu.            inovasi dan teknologi yang cepat dan
          Indeks Inklusi Keuangan sebesar 90   Meski begitu peningkatan literasi   dinamis di sektor jasa keuangan. Hal
          persen pada tahun 2024 dan program   keuangan juga perlu diimbangi dengan   itu memberikan kesempatan bagi
          OJK untuk peningkatan indeks literasi   peningkatan inklusi keuangan melalui   pelaku industri untuk menciptakan atau
          keuangan,” ujar Kepala Departemen   ketersediaan akses masyarakat terhadap   menggunakan cara berbasis teknologi
          Literasi, Inklusi Keuangan dan    lembaga, produk dan layanan jasa   informasi dalam melakukan kegiatan
          Komunikasi OJK, Aman Santosa dikutip   keuangan.                     untuk meningkatkan literasi dan inklusi
          dari siaran pers, jelang akhir Maret lalu.  Menurut Aman  ada beberapa   keuangan.
            Regulator keuangan sadar betul   substansi penguatan POJK 3/2023 yang   Ketiga, peningkatan kuantitas
          jika literasi keuangan masyarakat tinggi   bisa diperhatikan nasabah. Pertama   pelaksanaan kegiatan literasi dan
          maka kesadaran publik untuk membuat   adalah pelibatan pelaku industri baru   inklusi keuangan antara lain dengan
          keputusan keuangan yang cerdas akan   yang muncul sebagai dampak dari   mengoptimalisasikan peran pelaku


                                                                             www.stabilitas.id   Edisi 195 / 2023 / Th.XVIII  55
   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60