Page 60 - Stabilitas Edisi 195 Tahun 2023
P. 60

Laba bersih BTN Syariah tersebut tercatat
                                                                               naik 80,12 persen menjadi Rp 333,58
                                                                               miliar per 31 Desember 2022 dari Rp
                                                                               185,20 miliar pada akhir 2021.
                                                                                  Kenaikan laba bersih UUS Bank
                                                                               BTN tersebut ditopang oleh peningkatan
                                                                               pembiayaan syariah dan perbaikan
                                                                               kualitas pembiayaan. Pembiayaan
                                                                               syariah tercatat tumbuh sebesar 14,79
                                                                               persen YoY menjadi Rp 33,62 triliun dan
                                                                               non-performing financing (NPF) gross
                                                                               turun 101 bps menjadi 3,31 persen per
                                                                               31 Desember 2022.
                                                                                  Di sisi lain, perubahan kembali
                                                                               aturan yang tidak lagi mewajibkan UUS
                                                                               untuk melakukan spin-off mulai Juni
                                                                               2023 dinilai sebagai perkembangan
                                                                               yang positif. Adapun, BCA Syariah
                                                                               mendukung segala upaya regulator untuk
                                                                               meningkatkan pangsa pasar perbankan
                                                                               syariah Indonesia.
                                                                                  “Kami percaya UU spin off terbaru
                                                                               sudah mempertimbangkan kondisi
                                                                               terkini di mana per masing-masing bank
                                                                               memiliki size, skala dan karakteristik
                                                                               tersendiri. Bentuk UUS atau BUS
                                                                               tentunya memiliki keunggulan dan
                                                                               kekurangannya masing-masing, dengan
                                                                               turut mempertimbangkan kondisi Induk
                                                                               Bank,” jelas Direktur BCA Syariah,
                                                                               Pranata.
                                                                                  BCA Syariah hingga saat ini memiliki
                                                                               66 jaringan cabang yang terdiri dari 13
                    Pt Bank tabungan        menjadi bank umum syariah (BUS) baru   Kantor Cabang (KC), 13 Kantor Cabang
                          negara) juga      dengan nama PT Bank Nano Syariah   Pembantu (KCP), 1 Kantor Fungsional
                   membuka peluang          bersama-sama dengan PT Sinar Mas   (KF) dan 39 Unit Layanan Syariah (ULS).
                       melakukan spin       Multiartha Tbk dan PT Asuransi Sinar   Sementara itu, Direktur PT Bank
                     off untuk menjadi      Mas.                               Permata Syariah sekaligus Sekretaris
                   entitas yang berdiri        PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN)   Jenderal Asosiasi Bank Syariah Indonesia
                  sendiri. Btn sedang       juga membuka peluang melakukan     (Asbisindo), Herwin Bustaman juga
                      membuat kajian        spin off untuk menjadi entitas yang   menjelaskan, berdasarkan hasil riset
                                                                               Nissa Ghulma Ratnasari et. al., BUS &
                                            berdiri sendiri. BTN sedang membuat
                 untuk membesarkan          kajian untuk membesarkan BTN       UUS memiliki segmen nasabah yang
                          Btn syariah.      Syariah. Peluang itu terbuka lebar,   jelas berbeda. Oleh karena itu, dua
                                            mengingat bisnisnya yang unik yakni   model bisnis yang ada ini akan terus
                                            fokus pada pembiayaan syariah di   saling melengkapi dan berkontribusi
                                            sektor perumahan. Namun BTN masih   dalam mengembangkan perbankan
                                            menunggu aturan spin off dari OJK   syariah. “Industri menyambut baik
                                            sebagai turunan dari Undang-undang   dengan pasal terkait spin off di dalam
                                            Penguatan                          UU no 4 tahun 2023 tentang PPSK
                                               Untuk diketahui, bisnis UUS Bank   karena OJK yang akan mengatur terkait
                                            BTN cukup melesat pada akhir 2022.   kebijakan spin off tersebut,” ujar Herwin.


         60   Edisi 195 / 2023 / Th.XVIII    www.stabilitas.id
   55   56   57   58   59   60   61   62   63   64   65