Page 64 - Stabilitas Edisi 195 Tahun 2023
P. 64
kepada dunia usaha juga menurun.
Kesempatan usaha mendapatkan
pinjaman juga berkurang. Pada akhirnya,
ini akan merugikan perekonomian,” kata
dia.
Secara sederhana, bisnis fintech
lending adalah menghubungkan antara
pemilik dana sebagai pemberi pinjaman
dan pihak yang membutuhkan dana
sebagai peminjam. OJK mencatat
outstanding penyaluran pinjaman di
industri ini mencapai Rp 45,72 triliun
atau naik 88,84 persen secara year-on-
year.
Sumber dana yang disalurkan ini
berasal dari pinjaman dalam negeri, bank
menjadi kelompok pemberi pinjaman
tertinggi sebesar Rp15,8 triliun. Sisanya,
ada perseorangan, badan hukum, dan
industri keuangan non-bank.
Ekonom Indef, Nailul Huda
menyampaikan, kenaikan pinjaman
macet sejalan dengan pertumbuhan
penyaluran pinjaman fintech lending
dalam beberapa waktu terakhir.
“Sistem paylater dengan proporsi kredit
dan meminta perusahaan terkait konsumtif yang cukup besar belum
Pelaku fintech untuk mengajukan action plan berupa diimbangi dengan seleksi peminjam
diminta dia perbaikan pendanaan macet pada (borrower) yang berkualitas. Analisis
untuk menjaga seluruh perusahaan itu. “OJK memantau kredit scoring masih harus banyak
efisiensi biaya agar pelaksanaan action plan dengan ketat. diperbaiki,” kata Nailul.
tetap mencapai Jika kondisi lebih buruk, OJK akan Di sisi lain, upaya mengumpulkan
profitabilitas melakukan tindakan pengawasan pendanaan dari lender juga dibayangi
mengingat pada lanjutan,” kata Ogi. persaingan yang relatif ketat. Menurut
2023 hingga 2024 Sementara itu, dia menjelaskan 19 dia, pendanaan yang kurang tak jarang
akan makin banyak fintech lending memiliki ekuitas di bawah harus diatasi dengan mengorbankan
ketidakpastian Rp2,5 miliar. Angka tersebut tak sejalan pendapatan. Kondisi itu tampak dari
yang terjadi. dengan Peraturan OJK (POJK) Nomor tren peningkatan beban operasional
10 Tahun 2022 tentang Layanan Bersama
perusahaan, sehingga kerugian yang
Berbasis Teknologi Informasi (POJK ditanggung pun makin besar
10/2022) yang menyatakan bahwa nilai
ekuitas yang harus dipenuhi sebelum 4 Genjot Kinerja
Juli 2023 adalah senilai Rp2,5 miliar. Terlepas dari angka NPL yang
Direktur Riset Center of Reform on cukup tinggi, pelaku P2P lending terus
Economics (CORE) Indonesia, Piter menggenjot kinerjanya. Bahkan, industri
Abdullah, pelemahan kinerja fintech fintech telah menyiapkan strategi agar
lending, seperti kenaikan tingkat bisa mencapai pertumbuhan kinerja yang
pinjaman macet, pada akhirnya akan lebih tinggi dari tahun ini.
berdampak pada kinerja perbankan. Seperti misalnya, PT Mulia Inovasi
“Tak hanya itu. Jika kredit macet Digital (Danain) yang menargetkan
fintech lending makin tinggi, kemampuan penyaluran pendanaan mencapai Rp 200
mereka untuk memberikan pembiayaan miliar pada tahun 2023.
64 Edisi 195 / 2023 / Th.XVIII www.stabilitas.id