Page 83 - Stabilitas Edisi 195 Tahun 2023
P. 83

udaya perusahaan   bangunan, dan uang.
                 yang tegah dibangun   Waskita Karya seperti
                 Kementerian Badan   terkena kutukan tak pernah
          BUsaha Milik Negara       lepas dari masalah, akibat
          menghadapi cobaan  berat.   terus didera masalah serius.
          Langkah pemenahan institusi   Dari laporan keuangan yang
          yang dipimpin oleh Menteri   berdarah­darah, dugaan
          BUMN, Erick Thohir tercoreng   korupsi, hingga sibuk di
          ketika perusahaan pelat   pengadilan karena beberapa
          merah di sektor konstruksi   kali digugat para vendornya.
          terganjal kasus korupsi.     Pada tahun 2020 lalu saja,
            Kejaksaan Agung secara   perusahaan ini mencatatkan
          mengejutkan menetapkan    rugi yang terbilang sangat
          Direktur Utama Waskita Karya   fantastis, yakni sebesar Rp7,38
          Destiawan Soewardjono     triliun. Di saat yang sama,
          sebagai tersangka dugaan   perusahaan juga terjerat
          korupsi. Kasusnya adalah   utang sebesar Rp89,011   rionald silaban, Dirjen Kekayaan Negara (DJKN)
          penyimpangan atau         triliun. Dengan jumlah utang   Kementerian Keuangan
          penyelewengan penggunaan   sebesar itu, Waskita Karya
          dana PT Waskita Beton Precast   harus mengeluarkan biaya
          pada 2016­2020.           tak sedikit sebagai beban
            “Adapun 1 orang         pinjaman Rp4,74 triliun hanya
          Tersangka tersebut yaitu   untuk membayar bunganya   Pemerintah semula        harus dibayar ke vendor.
          DES selaku Direktur Utama   saja.                   menyiapkan dana              Alhasil, Kementerian
          PT Waskita Karya (Persero)   Manajemen Waskita Karya                          Keuangan pun menahan
          Tbk. periode Juli 2020 sampai   beralasan, rugi bersih sebesar   Rp3 triliun untuk   pencairan penyerataan modal
          sekarang,” kata Kapuspenkum   itu tak bisa terelakkan karena                  negara (PMN) yang rencananya
          Kejagung Ketut Sumedana   wabah Covid­19. Kondisi   injeksi modal             diberikan ke Waskita Karya
          dalam keterangannya, akhir   pandemi membuat banyak   ke Waskita. Kita        pada tahun lalu sebesar Rp3
          April.                    proyek konstruksi mandek tapi                       triliun. Ini berkaitan dengan
            Akibat perbuatannya,    di sisi lain beban operasional   sampaikan ke       kondisi BUMN karya itu yang
          Destiawan disangkakan     tetap tinggi. Di 2020,                              masih memburuk.
          melanggar Pasal 2 ayat (1) dan   Waskita Karya membukukan   komite privatisasi,   Direktur Jenderal
          Pasal 3 jo. Pasal 18 Undang­  pendapatan usaha sebesar   menurut hemat kami   Kekayaan Negara (DJKN)
          Undang RI Nomor 31 Tahun   Rp16,2 triliun, atau ambles 48                     Kementerian Keuangan
          1999 sebagaimana diubah dan   persen dibandingkan dengan   lebih baik yang Rp3   Rionald Silaban mengatakanm
          ditambah dengan Undang­   Rp31,4 triliun pada 2019.   triliun itu kita hold,   pemerintah semula sudah
          Undang RI Nomor 20 Tahun     Perusahaan konstruksi                            menyiapkan dana Rp3
          2001 tentang Perubahan atas   milik negara ini melanjutkan   kalau tidak itu bisa   triliun untuk injeksi modal
          Undang­Undang RI Nomor    catatan rugi bersih di tahun                        ke Waskita. Namun, dalam
          31 Tahun 1999 tentang     2021. Di mana perusahaan   jadi bagian dalam        prosesnya ternyata kinerja
          Pemberantasan Tindak Pidana   menderita kerugian sebesar   restrukturisasi    kontrak baru korporasi jauh
          Korupsi jo. Pasal 55 ayat (1)   Rp 1,1 triliun, dengan catatan                di bawah perkiraan. Kondisi
          ke­1 KUHP.                utang sebesar Rp 83,99    dalam hal itu             perusahaan memburuk.
            Diketahui, kerugian     triliun. Saat ini, Waskita Karya                    “Kita sampaikan ke komite
          keuangan negara yang      diketahui memiliki pinjaman   terjadi.              privatisasi, menurut hemat
          dihitung oleh BPKP dalam   terbesar dari obligasi Rp 19,01                    kami lebih baik yang Rp3
          kasus ini mencapai lebih   triliun, ditambah utang bank                       triliun itu kita hold, kalau tidak
          dari Rp2,5 triliun. Selain itu,   jangka panjang sebesar Rp                   itu bisa jadi bagian dalam
          dalam kasus ini Penyidik   47,24 triliun per September                        restrukturisasi dalam hal itu
          juga melakukan penyitaan   2022. Utang ini belum                              terjadi,” kata Rio dalam rapat
          terhadap aset tanah,      menghitung kewajiban yang                           dengar pendapat dengan


                                                                             www.stabilitas.id   Edisi 195 / 2023 / Th.XVIII  83
   78   79   80   81   82   83   84   85   86   87   88