Page 74 - Stabilitas Edisi 189 Tahun 2022
P. 74
dengan peningkatan risiko resesi,” kata
Kristalina.
Sementara itu, Citigroup
memprediksi perekonomian global
akan mengalami resesi dalam 18 bulan
ke depan dengan probabilitas sebesar
50 persen. Citigroup melihat, dengan
inflasi yang sangat tinggi, maka daya
beli masyarakat yang merupakan motor
penggerak perekonomian akan tergerus.
Bank sentral akan semakin agresif
menaikkan suku bunga. Ketika suku
bunga semakin tinggi maka ekspansi
dunia usaha semakin melambat.
Selain The Fed, beberapa bank sentral
lainnya juga sudah menaikkan suku
bunga seperti bank sentral Korea Selatan
(Korsel), bank sentral Kanada, bank
sentral Filipina, bank sentral Malaysia,
bank sentral Singapura, hingga bank
sentral Inggris. Sejauh ini bank sentral
yang belum menaikkan suku bunga dan
mengesampingkan ledakan inflasi adalah
bank sentral Jepang atau Bank of Japan
(BoJ).
Mitigasi Indonesia
Sedangkan di Indonesia, Rapat
Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia
pada 20-21 Juli 2022 memutuskan untuk
mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo
Bank Sentral Rate (BI7DRR) sebesar 3,50 persen.
Eropa melanggar Selain itu, juga tidak mengubah suku
panduannya sendiri bunga deposit facility sebesar 2,75
dalam mengubah diinginkan dan diperkirakan tetap di atas persen, dan suku bunga lending facility
bunga acuan karena target kami untuk beberapa waktu,” kata sebesar 4,25 persen. Keputusan itu
kekhawatiran yang Lagarde. terbilang konsisten dengan prakiraan
inflasi inti yang masih terjaga di tengah
memuncak pada Menuju Resesi risiko dampak perlambatan ekonomi
inflasi dan dampak Inflasi tinggi, kenaikan suku bunga global terhadap pertumbuhan ekonomi
perang Rusia- dengan cepat, pada ujungnya akan dalam negeri.
Ukraina. memunculkan risiko resesi yang patut “Bank Indonesia terus mewaspadai
diwaspadai. Apalagi Direktur Pelaksana risiko kenaikan ekspektasi inflasi dan
IMF Kristalina Georgieva mengatakan inflasi inti ke depan, serta memperkuat
prospek ekonomi global telah gelap respons bauran kebijakan moneter yang
secara signifikan dan dapat memburuk diperlukan baik melalui stabilisasi nilai
lebih lanjut. Kondisi itu dengan tukar rupiah, penguatan operasi moneter,
mengutip perang Rusia di Ukraina dan suku bunga,” kata Perry, akhir Juli
dan inflasi tinggi yang mengancam 2022.
kelaparan dan kemiskinan yang kian Adapun sikap Perry Cs yang tetap
meluas. “Ini akan menjadi 2022 yang mempertahankan tingkat suku bunga
sulit dan mungkin 2023 yang lebih sulit, acuan tentu tak sejalan dengan tren suku
74 Edisi 189 / 2022 / Th.XVIII www.stabilitas.id

