Page 73 - Stabilitas Edisi 189 Tahun 2022
P. 73
unia tampaknya akan
kembali terperosok ke
dalam lembah resesi ketika
Dinflasi di Amerika Serikat
yang terus memuncak seperti bola salju
yang tidak tertahankan. Bahkan negara-
negara Eropa terlihat pasrah menyambut
kemerosotan ekonomi global.
Angka inflasi di AS terus menuju
titik didih baru dan belum ada tanda- kondiSi itu dengan
tanda akan mereda yang memaksa MengutiP Perang
The Federal Reserve mempertahankan
mode agresifnya dalam mengelola suku ruSia di ukraina
bunga acuan. Inflasi tahunan Juni yang dan inflaSi tinggi
menyentuh angka 9,1 persen merupakan yang MenganCaM
yang terbesar sejak akhir 1981. Kondisi
itu dinilai akan membuat The Fed kelaParan dan
mempertahankan kebijakan agresif, keMiSkinan yang
bahkan tidak menutup kemungkinan
menaikkan bunga acuan dalam jumlah kian MeluaS. ini
yang lebih besar dari sebelumnya. akan Menjadi 2022
Pada Juni 2022, The Fed menaikkan
suku bunga dana federal sebesar 75 basis yang Sulit dan Kristalina Georgieva ,
poin -kenaikan terbesar sejak 1994- ke Mungkin 2023 yang Direktur Pelaksana IMF
kisaran 1,5 persen hingga 1,75 persen,
dengan sebelumnya mengisyaratkan leBih Sulit, dengan
akan menaikkan sebesar 50 basis poin. Peningkatan
Kenaikan suku bunga yang besar itu pun
memicu gejolak di pasar keuangan. riSiko reSeSi.
Namun demikian, Presiden Fed
Kansas City Esther George menilai
Federal Reserve harus berhati-hati untuk
tidak menaikkan suku bunga terlalu
cepat. Pasalnya, terlalu cepat menaikkan
suku bunga dapat mengganggu dan juga terus mencetak rekor dan belum ada kekhawatiran tentang inflasi yang
menimbulkan kekhawatiran tentang sinyal berhenti. Data yang dirilis Eurostat tidak terkendali sekarang mengalahkan
kemungkinan terjadinya resesi. menunjukkan bahwa tingkat inflasi pandangan pertumbuhan ekonomi,
“Memindahkan suku bunga terlalu cepat berdasarkan Consumer Price Index (CPI) bahkan ketika perekonomian Zona Euro
meningkatkan prospek oversteering,” final di Eropa mencapai angka 8,6 persen terguncang dari dampak perang Rusia
katanya, dilansir dari The Business Times, secara tahun ke tahun (yoy) di Juni dan di Ukraina. “Agresi Rusia yang tidak
medio Juli 2022. merupakan rekor tertinggi sepanjang dapat dibenarkan terhadap Ukraina
Meski keputusan menaikkan sejarah. merupakan hambatan yang berkelanjutan
suku bunga dengan cepat dan dalam Kondisi itu akhirnya direspons ECB pada pertumbuhan. Dampak inflasi
jumlah besar berpotensi menimbulkan dengan menaikkan suku bunga deposito yang tinggi dan ketidakpastian yang
masalah lainnya, namun tampaknya acuan sebesar 50 basis poin menjadi nol lebih tinggi memiliki efek peredam pada
tidak menghentikan langkah Ketua persen, melanggar panduannya sendiri (pertumbuhan) ekonomi,” kata Presiden
Federal Reserve AS Jerome Powell. untuk pergerakan 25 basis poin karena ECB Christine Lagarde, dilansir dari
Dirinya mengaku siap menyembuhkan bergabung dengan rekan-rekan global Channel News Asia, akhir Juli 2022.
penyakit ekonomi AS berupa panasnya dalam mendongkrak biaya pinjaman. Itu Ia menambahkan bahwa faktor-
inflasi dari sisi kebijakan moneter tanpa adalah kenaikan suku bunga pertama faktor itu secara signifikan mengaburkan
menimbulkan terlalu banyak kerusakan. bank sentral Zona Euro selama 11 tahun. prospek ekonomi di paruh kedua 2022.
Tak hanya AS. inflasi di Zona Euro Keputusan itu membenarkan bahwa “Inflasi Zona Euro terus tinggi yang tidak
www.stabilitas.id Edisi 189 / 2022 / Th.XVIII 73

