Page 69 - Stabilitas Edisi 189 Tahun 2022
P. 69
mata. Percaturan bank digital ditentukan
oleh efisiensi,” kata Hendrawan.
Di sisi lain, berdasarkan data State of
Global Islamic Economy (SGIE) Report
2020/2021, ekonomi syariah Indonesia
berada pada urutan keempat, setelah
Malaysia, Uni Emirat Arab, Bahrain, dan
Arab Saudi. Hal itu sebenarnya cukup
miris lantaran Indonesia adalah negara
dengan penduduk mayoritas Muslim
terbesar di dunia.
Indikator yang menjadi penilaian
SGIE adalah keuangan syariah,
pariwisata, industri fesyen, obat-obatan,
kosmetik, dan produk makanan. Dari
seluruh indikator tersebut, Indonesia
rata-rata berada dalam peringkat 10
besar. Hanya ada dua sektor yang
masuk dalam peringkat lima besar, yakni
makanan dan minuman serta fesyen.
Adapun langkah pemerintah
menjadikan Indonesia sebagai BSI mempunyai satu kelemahan utama
episentrum industri halal perlu didukung
oleh industri keuangan syariah yang yakni masih berstatus sebagai anak usaha
mumpuni. Dukungan bisa dalam bentuk bank BUMN. Padahal untuk melebarkan
pengembangan bank syariah besar yang sayap, status BSI harus lebih kuat dari
mampu menyalurkan pembiayaan yang
kuat dengan produk yang komprehensif. sekadar anak usaha.
Mengutip data Statistik Perbankan
Syariah Otoritas Jasa Keuangan (SPS
OJK) per Februari 2022 tercatat terdapat Doddy ariefianto,
12 BUS yang tersebar di Indonesia Pengamat Ekonomi dan Perbankan Binus University
dengan laba bersih tahun berjalan
yang dibukukan senilai Rp1,09 triliun.
Adapun total aset yang dimiliki BUS
mencapai Rp446,45 triliun dan mampu
menghimpun Dana Pihak Ketiga (DPK) dipacu lebih kencang agar tumbuh jasa keuangan syariah mencapai 9,1
sebesar Rp367,38 triliun. Kinerja yang maksimal dan menjadi yang terbesar di persen untuk bank syariah. Indikator
kinclong di perbankan syariah terutama dunia. yang sama untuk bank konvensional
Bank Umum Syariah (BUS) terjadi di Taufan mencatat indeks literasi sudah mencapai 75,28 persen. Taufan
tengah pandemi covid-19 yang mulai dan inklusi keuangan syariah di Tanah menilai salah satu penyebab rendahnya
terkendali. Air masih rendah. Sebagai catatan, literasi dan inklusi keuangan syariah di
Ketua Badan Ekonomi Syariah Kamar pada 2019, tingkat literasi keuangan Indonesia adalah adanya persepsi bahwa
Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia syariah naik menjadi 8,93 persen dari ekonomi dan keuangan syariah hanya
Taufan Rotorasiko mengatakan akselerasi sebelumnya 8,1 persen pada periode untuk orang Islam dan orang tua.
perbankan syariah tidak cukup dengan survei 2016. Meski mengalami kenaikan, Tak hanya itu, masih banyak
pertumbuhan organik. Faktor anorganik angka tersebut masih jauh di bawah masyarakat juga yang mengira produk
juga dibutuhkan seperti tersedianya indeks literasi keuangan konvensional keuangan syariah sama dengan
beragam produk perbankan yang dapat yang sebesar 37,72 persen. konvensional dan hanya diganti
dimanfaatkan oleh masyarakat dan Sedangkan tingkat inklusi keuangan istilah saja. Oleh karena itu Indonesia
pengusaha dari segala sektor. Namun syariah yang berkaitan dengan membutuhkan bank syariah besar yang
sayangnya, perbankan syariah perlu pemanfaatan produk dan layanan mampu mengubah pola pikir tersebut.*
www.stabilitas.id Edisi 189 / 2022 / Th.XVIII 69

