Page 15 - Stabilitas Edisi 185 Tahun 2022
P. 15
ekosistemnya. mengenai plus minus tawaran itu tertarik membuat kita tecengang dan kagum.
Bank Indonesia, sebagai otoritas di dan mengikuti aplikasi tersebut. Tentu Ditambah pemanis keuntungan tinggi
sistem pembayaran; dan Otoritas Jasa karena dijanjikan keuntungan berlipat dalam sekejap, tidak mengherankan jika
Keuangan (OJK), sebagai pengawas di dalam waktu singkat. akhirnya banyak yang terjebak.
industri keuangan; memiliki apa yang Dengan kalimat lain yang lebih Lebih parahnya lagi, banyak
dinamakan Regulatory Sandbox. Istilah terang, banyak aplikasi layanan teknologi praktik pemanfaatan data pribadi yang
itu menurut BI mengacu pada suatu yang beredar di masyarakat yang bukan diambil ketika masyarakat masuk dan
ruang uji coba terbatas yang aman merupakan hasil seleksi dari Regulatory mendaftar aplikasiaplikasi itu. Data
untuk menguji Penyelenggara Teknologi Sandbox. Dan untuk menangani hal data dan informasi itu diambil oleh
Finansial beserta produk, layanan, ini otoritas tidak bisa berbuat banyak pemiliki aplikasi untuk dimanfaatkan
teknologi, dan/atau model bisnisnya. –setidaknya hingga saat ini, hanya demi keuntungan sepihak, bahkan tidak
Sedangkan menurut OJK, Regulatory sebatas membekukan aplikasi atau jarang yang diperjualbelikan. Kalau saja
Sandbox adalah mekanisme pengujian situsnya saja. Si pelaku di belakang pemerintah sudah memiliki Undang-
yang dilakukan oleh OJK untuk menilai layar masih bebas berkeliaran dan lalu Undang Perlindungan Data Pribadi, tentu
hal tersebut tidak lagi terjadi.
Pada ujungnya, tetap saja yang paling
Pada ujungnya, tetap saja yang paling menderita adalah masyarakat. Yang
menderita adalah masyarakat. Yang sebagian sebagian besarnya tentu adalah mereka
besarnya tentu adalah mereka yang belum yang belum memiliki literasi yang
mumpuni pada layananlayanan baru
memiliki literasi yang mumpuni pada layanan- itu. Pemerintah secara umum tentu juga
layanan baru itu. terkena imbasnya, dengan tambahan
kesibukan mengurusi masyarakat yang
terkena dampak negatif inovasi keuangan
keandalan proses bisnis, model bisnis, membuka layanan dengan membuat digital itu.
instrumen keuangan, dan tata kelola situs atau aplikasi baru. Jangan sampai kesibukan
Penyelenggara. Pada akhirnya, kondisi itu mengurusi masalah akibat dampak
Dari kedua pengertian tersebut dapat tidak menguntungkan buat negatif menghilangkan kesempatan
dipahami bahwa Regulatory Sandbox masyarakat. Memang otoritas selalu untuk menggarap manfaat dari inovasi
merupakan proses seleksi oleh otoritas menginformasikan platform-platform keuangan itu. Atau dalam jangka
yang berwenang terhadap konsep inovasi yang merupakan lulusan “kotak pasir”, panjang, Indonesia kembali hanya
teknologi dalam sektor keuangan yang sekaligus mereka yang tergolong ilegal. menjadi penonton dalam perkembangan
akan ditawarkan oleh suatu aplikasi Tetapi literasi publik terhadap layanan keuangan digital ini.
inovasi keuangan digital. keuangan yang masih relatif rendah Biar begitu, pemerintah harus tetap
menjadi ancaman tersendiri. memegang prinsip lebih baik mencegah
Loopholes Banyaknya pengaduan dan kasus hal buruk dari pada memaksimalkan sisi
Akan tetapi ada celah menganga kasus kerugian yang marak terjadi adalah manfaat. Pemerintah dapat mencegah
yang mengancam masyarakat. Ketika bukti nyata bahwa literasi keuangan hal buruk sembari berbuat kebaijikan
aplikasiaplikasi atau tawaran layanan yang rendah dimanfaatkan benar dengan mengedukasi dan meningkatkan
keuangan digital muncul dan hinggap oleh para pelaku inovasi keuangan literasi masyarakat di saat gelombang
di ponsel nasabah namun tidak pernah digital. Mereka membuat, meramu dan inovasi digital ini tidak lagi bisa
melewati Regulatory Sandbox. Kemudian menawarkan layanan yang sophisticated dibendung.
pengguna yang tidak tahu menahu berbasis teknologi digital yang kerap
www.stabilitas.id Edisi No.185 / Tahun 2022 15

