Page 59 - Stabilitas Edisi 185 Tahun 2022
P. 59

roduk asuransi berbalut     kemungkinan OJK memberlakukan
                investasi yang awalnya menjadi   moratorium produk unit link untuk tiga
                pendongkrak industri, mulai   perusahaan tersebut semakin besar.
          Pmenjadi bumerang. Perusahaan     Bahkan, moratorium bisa diberlakukan
          telah mengandalkan produk ini demi   bagi seluruh perusahaan asuransi.
          menggaet nasabah dan pada akhirnya   “Dalam kaidah lebih besar, kalau satu
          menjadi mesin pendorong bisnis asuransi   produk itu (unit link) menimbulkan
          selama beberapa waktu. Namun kini   masalah umum di industri, bisa dibilang
          kondisinya mulai berbalik. Produk yang   lembaga manapun (penjualan) produk itu
          disebut unit link itu malah menjadi   kami moratorium,” jelas Wimboh.
          perusak imej asuransi dikarenakan    Sejauh ini, OJK mencatat 260
          banyaknya kasus yang dinilai merugikan   pemegang polis dari AIA, Prudential, dan
          masyarakat.                       AXA Mandiri yang meminta dananya
            Kisruh produk tersebut memang   dikembalikan penuh. Total premi unit
          dipicu oleh literasi masyarakat yang   link dari pemegang polis itu mencapai
          rendah yang harus berhadapan dengan   Rp21,94 miliar dengan 166 nasabah
          para pemasar yang agresif karena dikejar   dari tiga perusahaan tersebut yang
          target kerap. Kondisi itu kerap tidak   mencatatkan klaim nilai tebus (surrender)
          memberi ruang bagi konsumen untuk   sekitar Rp3,81 miliar. Di sisi lain, baru
          memahami produk unit link secara   sebanyak 60 pemegang polis yang
          komprehensif.                     sepakat dengan total pengembalian dana
            Meledaknya sengketa unit link antara   sekitar Rp3,36 miliar.
          nasabah melawan tiga perusahaan      Tiga perusahaan asuransi tersebut                 Wimboh Santoso
          asuransi belakangan ini memaksa   mulai menjalankan arbitrase dan
          otoritas mengeluarkan ancaman untuk   penyelesaian sengketa dengan nasabah.
          menghentikan sementara penawaran   Chief Marketing & Communications
          produk tersebut. Dalam Rapat Kerja   Officer Prudential Indonesia Luskito   Dalam hal ini, kalau
          dengan Komisi XI Dewan Perwakilan   Hambali mengatakan bahwa skema         dalam batas waktu
          Rakyat, Ketua Dewan Komisioner    penyelesaian keluhan unit link sesuai   tidak bisa dilakukan
          Otoritas Jasa Keuangan Wimboh Santoso   dengan peraturan dan juga instruksi
          menjelaskan, pihaknya sudah memanggil   dari otoritas. Skema penyelesaian     dan bertele-tele,
          direktur utama AIA, Prudential, dan AXA   akan dilakukan secara bertahap dan   akan kami minta
          Mandiri untuk segera menyelesaikan   Prudential Indonesia akan menghubungi
          sengketa unit link. OJK pun memberikan   pihak yang menyampaikan keluhan dan   untuk menghentikan
          batas waktu meski tidak menyebutkan   memberikan informasi dokumen serta    produk. Ini adalah
          secara rinci. Penyelesaian harus   kelengkapan yang perlu dilengkapi oleh
          dilakukan secara individu, per nasabah,   mereka.                                proses normal
          per kasus, supaya bisa mencapai titik   Asuransi AIA juga mengumumkan            pengawasan di
          temu.                             jadwal dan skema penyelesaian 80
            “Dalam hal ini, kalau dalam     nasabah unit link melalui proses arbitrase   seluruh dunia atau
          batas waktu tidak bisa dilakukan dan   di lembaga penengah sengketa LAPS SJK   namanya CDO (cease
          bertele­tele, akan kami minta untuk   yang akan dilakukan secara bertahap
          menghentikan (pemasaran) produk. Ini   untuk satu per satu nasabah. Prosesnya   and desist order)
          adalah proses normal pengawasan di   sendiri akan dimulai pada sekitar
          seluruh dunia atau namanya CDO (cease   pertengahan Februari 2022.
          and desist order),” kata Wimboh.
            Dia mengatakan, pihaknya tidak   aturan Baru
          berharap proses penanganan sengketa   Namun rupanya, skema penyelesaian
          unit link ini berlarut sampai ke lembaga   ini dinilai belum cukup untuk meredam
          penyelesaian sengketa atau pengadilan.   keresahan masyarakat mengenai produk
          Jika nantinya ada indikasi penyelesaian   unit link. Karena itu, regulator tengah
          lewat kedua lembaga itu maka maka   menyusun surat edaran (SE) terbaru


                                                                             www.stabilitas.id   Edisi No.185 / Tahun 2022 59
   54   55   56   57   58   59   60   61   62   63   64