Page 61 - Stabilitas Edisi 185 Tahun 2022
P. 61
Otoritas tengah penempatan dana unit link. Kedua, asuransi umum menurun. Tetapi, secara
menyusun surat edaran
terbaru mengenai nasabah yang ingin menabung, tetapi kualitas, bisnis asuransi umum relatif
produk asuransi yang tidak mau tahu mengenai penempatan meningkat. Ini tercermin pada klaim
dikaitkan dengan dana. Ketiga, nasabah awam dan hanya yang turun lebih dalam dibandingkan
investasi (PaYDi) atau mempercayai paparan agen. penerimaan premi, sehingga rasio klaim
unit link.
“Kami mendukung apa yang ikut serta menyusut pada akhir tahun
dilakukan OJK kalau meregulasi model lalu.
nasabah ketiga itu. Cuma saya berharap Kristianto menambahkan, tahun lalu,
jangan over regulated, karena penetrasi industri asuransi masih menerapkan
asuransi Indonesia sangat rendah di survival mode. Namun, pertumbuhan
kawasan Asia,” jelas Wianto. premi di asuransi jiwa masih cukup
Wianto menegaskan, penetrasi baik, sebesar 7 persen, sedangkan premi
asuransi yang masih rendah asuransi umum dan reasuransi susut
menggambarkan ekonomi keluarga di 3 persen yang dipengaruhi lambatnya
Indonesia relatif rentan. Selain melalui penerimaan premi asuransi kredit.
pendekatan regulasi, peningkatan Penerimaan premi asuransi komersial
penetrasi asuransi perlu digencarkan tumbuh 3 persen pada akhir 2021.
oleh perusahaan asuransi, asosiasi, dan Industri perasuransian mencatatkan
pemerintah. pertumbuhan aset cukup baik, sebesar
Tatang dari Dewan Asuransi 8,7 persen didorong adanya perbaikan
mengakui, pertumbuhan premi di pada realisasi investasi.
www.stabilitas.id Edisi No.185 / Tahun 2022 61

