Page 60 - Stabilitas Edisi 185 Tahun 2022
P. 60
JASA KEUANGAN
mengenai produk asuransi yang dikaitkan yang akan membeli produk unit link
dengan investasi (PAYDI) atau unit link. harus memenuhi sejumlah kriteria, salah
Aturan ini mengatur lebih ketat unit link, satunya adalah memahami mengenai
mulai dari profil konsumen hingga porsi dasar investasi.
minimal penempatan investasi.
Deputi Direktur Pengawasan Dukungan industri
Asuransi OJK Kristianto Andi Menanggapi hal ini, Ketua Dewan
Handoko mengatakan, surat itu akan Asuransi Indonesia (DAI) Tatang Nur
menggantikan aturan lama unit link yang Hidayat mengharapkan regulasi unit
berumur 15 tahun lebih. Salah satu poin link yang baru bisa menyeimbangkan
penting aturan itu adalah ketentuan kepentingan konsumen dan
minimal premi yang akan dialokasikan pertumbuhan bisnis asuransi. Dia
untuk investasi. Pasalnya, selama ini sepakat aturan lama unit link perlu
tidak ada ketentuan besaran batasan diperbaiki.
dana investasi, dan juga kejelasan “Tetapi, perlu menjadi catatan agar
mengenai porsi untuk proteksi dan regulasi tepat dan seimbang dalam
investasi. “Jadi, terkadang konsumen rangka mengatur kepentingan konsumen
mendapatkan coverage yang sebenarnya dan pertumbuhan industri. Istilahnya
tidak diperlukan,” kata dia. kalau sakit, obatnya cocok. Jangan
Kristianto menjelaskan, berdasarkan terlalu berat agar bisa sembuh,” kata dia.
pengalaman, dana investasi unit link Dia menuturkan, ketentuan penting
kerap terkikis. Padahal pemegang polis lainnya di SEOJK itu adalah terkait
Wianto Chen yang berusia muda tidak memerlukan digitalisasi. Keputusan OJK mengizinkan
proteksi sakit yang terlalu terperinci. penjualan unit link tanpa tatap muka
Akibatnya, dana premi untuk investasi langsung ketika pandemi sangat
Kami mendukung apa menjadi sedikit. Oleh karena itu, diapresiasi pelaku usaha. Dalam hal ini,
nantinya, perusahaan asuransi mesti
OJK telah menerapkan principle based
yang dilakukan OJK menerapkan alokasi minimum premi dalam kebijakan. Namun demikian,
kalau meregulasi yang tidak bisa diganggu gugat sebagai pihaknya berharap setiap ketentuan
yang membutuhkan upaya lebih dari
unsur investasi.
model nasabah Sampai saat ini, OJK belum bisa perusahaan asuransi bisa diterapkan
ketiga itu. Cuma saya memastikan besaran minimal yang secara bertahap.
“Sebab, akan banyak investasi yang
dimaksud. Sebab, OJK masih melakukan
berharap jangan over kajian dan melihat penerapannya dari perlu dikucurkan perusahaan asuransi,
regulated, karena beberapa negara di luar. Namun, dia terutama terkait infrastruktur, seperti
pusat data. Ini membutuhkan biaya
melihat alokasi minimal di luar negeri
penetrasi asuransi sekitar 4050 persen. yang cukup besar, sehingga penerapan
Indonesia sangat Selain itu, OJK juga sedang mesti disesuaikan bertahap atau skema
rendah di kawasan mempertimbangkan aturan agar lainnya agar pelaksanaan bisa efisien.
pemegang polis mendapatkan laporan
Kami menyetujui perbaikan, tetapi juga
Asia nilai investasi secara lebih rutin dan mempertimbangkan kondisi terkini dari
detail. Selama ini, laporan hanya digitalisasi,” kata Tatang.
disampaikan secara periodik, yakni Di sisi lain, Presiden Direktur
triwulanan, enam bulanan, bahkan per MSIG Life Wianto Chen menilai,
tahun. sebagai pelaku industri, pihaknya harus
Di samping itu, Kristianto mematuhi OJK. Apalagi, ada dorongan
mengatakan, calon nasabah yang akan untuk lebih inovatif melalui aturan
membeli unit link juga diperketat Hal baru itu, terutama terkait karakteristik
ini dilakukan bukan untuk membatasi nasabah.
akses masyarakat terhadap produk unit Dia mencatat, ada tiga model
link, namun meminimalkan risiko dari nasabah yang membeli produk unit link .
produk unit link. Pasalnya, nasabah Pertama, nasabah yang ingin mengetahui
60 Edisi No.185 / Tahun 2022 www.stabilitas.id

