Page 11 - Stabilitas Edisi 205 Tahun 2024
P. 11
menunjukkan bahwa bank-bank sudah mengetahui bahwa sesungguhnya pada aturan restrukturisasi pembiayaan
bisa beroperasi normal. Infus dan segala saat Covid-19 baru mulai merebak, terdampak Covid-19 diakhiri, tidak ada
macam bantuan ‘medis’ dari otoritas ada bank yang nyaris tutup karena bank yang kolaps, gagal bayar, bahkan
industri keuangan tampaknya sudah bisa kekurangan likuiditas. Waktu itu publik tutup. Lorong gelap yang pada 2020
dilepas. hanya mengetahui ada beberapa bank lalu harus dilalui dan seperti tidak
Tentu saja kondisi yang dialami oleh bermasalah yang sempat menjadi batu berujung, pada akhirnya bisa dilewati.
bank-bank itu tidak bisa dipisahkan sandungan dalam pengelolaan sektor Cahaya di ujung bukan hanya bisa
dengan langkah relaksasi dan keuangan nasional. terlihat dari dalam lorong, namun sudah
restrukturisasi yang dilakukan otoritas. Apa yang terjadi di permukaan bisa mengguyur seluruh stakeholder
Sejak awal krisis, lembaga ini adalah dan diketahui publik tidak sungguh- perbankan.
pihak yang paling sibuk mengawasi sungguh menggambarkan ‘pertempuran’ Perbankan pun kini sudah bisa
perkembangan sektor perbankan hari sebenarnya di bawah permukaan. Komite mencetak cuan dan mulai menyiapkan
demi hari. Stabilitas Sektor Keuangan menunjukkan rencana serta menetapkan harapan.
Acungan jempol mungkin berhak effort optimal dalam upaya penyelamatan Tidak cuma perbankan, pelaku bisnis di
mereka dapatkan atas kinerjanya salah satu bank bermasalah yang waktu sektor lainnya pun mulai tergerak untuk
memeluk ekspektasi yang sama.
Tampaknya OJK menginginkan sebuah Kehidupan, kendati begitu, tetap
industri yang jelas indikator dan harus berlanjut. Kini otoritas memulai
langkah baru untuk memberi jalan
perkembangannya. Selain itu juga agar penguatan pada industri keuangan. Sejak
industri yang ada di sektor keuangan menjadi tahun lalu pengawas sudah menerbitkan
Peta Jalan pengembangan setiap industri
lebih rapih dan tidak tumpang tindih agar yang ada di sektor keuangan. Tampaknya
OJK menginginkan sebuah industri yang
memudahkan pengawasannya. jelas indikator dan perkembangannya.
Selain itu juga agar industri yang ada di
membawa industri keuangan melewati itu diambang penutupan. Kendala yang sektor keuangan menjadi lebih rapih dan
titian maut bernama krisis pandemi. Dua dihadapi Komite adalah ketiadaan tidak tumpang tindih agar memudahkan
tahun yang berat akhirnya bisa terlewati. tools atau aturan yang bersifat praktis pengawasannya.
Meski begitu, jika melihat gambaran dan dapat segera diterapkan dalam Di sisi regulasi, setelah munculnya
secara mikro, kebijakan pengelolaan menyelamatkan bank tersebut. Padahal Undang-Undang Pengembangan dan
bank tidak selancar dan semudah yang situasi yang dihadapi benar-benar Penguatan Sektor Keuangan, beberapa
kita kira, kendati ada kebijakan relaksasi genting. pihak menilai, kewenangan otoritas
dan restrukturisasi kredit terdampak Semua aturan boleh dibilang hanya untuk lebih cepat dan cekatan dalam
Covid-19 pada 2020 lalu. Tidak banyak memiliki kekuatan dan makna penting mengintervensi industri keuangan,
orang yang tahu apa yang terjadi di di atas kertas, namun ketika hendak lebih terbuka. Kerja sama antar otoritas
balik tembok megah Gedung Otoritas diaplikasikan banyak menemui kendala diharapkan akan menjadi harmonis.
Jasa Keuangan (OJK) selama masa persyaratan adminsitratif. Sementara di Ke depan, harapan terbentuknya
pandemi. Betapa para komisioner dan lapangan ada kondisi yang harus segera industri yang lebih kuat dan kompetitif
direktorat yang ada di dalamnya sibuk diselesaikan secara praktik, ada bank tampaknya akan lebih mudah terwujud.
memelototi setiap kejadian dan setiap yang sudah berada ‘di pinggir jurang’. Semoga harapan itu tidak tersandung
perkembangan. Akan tetapi hampir semua krisis keuangan yang kini datangnya
Banyak juga dari kita yang tidak mengetahui akhir ceritanya. Ketika tidak bisa lagi ditebak.*
www.stabilitas.id Edisi 205 / 2024 / Th.XVIII 11