Page 14 - Stabilitas Edisi 205 Tahun 2024
P. 14

intervensi otoritas dalam menjaga dan
                                                                               memberi relaksasi pada saat Covid-19.
                                                                               “Kebijakan restrukturisasi perbankan
                                                                               telah membantu industri untuk tetap
                                                                               bertahan dan beroperasi karena
                                                                               kebijakan itu menopang kinerja debitur,”
                                                                               kata Esther Sri Astuti, Direktur Eksekutif
                                                                               Indef.
                                                                                  Tetapi sejatinya, jika mau ditarik
                                                                               lebih jauh ke belakang, OJK juga
                                                                               telah melakukan sederet upaya untuk
                                                                               mengantarkan sektor keuangan
                                                                               selamat menyeberangi krisis Covid-19.
                                                                               Sebut saja, Kebijakan Roadmap
                                                                               Pengembangan Perbankan Indonesia
                                                                               yang terbit 2021, dan juga Roadmap
                                                                               yang sama untuk perbankan syariah di
                                                                               tahun yang sama.
                                                                                  Selain itu juga ada kebijakan
                                                                               untuk praktik keuangan digital seperti
                                                                               Cetak Biru Transformasi Digital dan
                                                                               juga kebijakan digital maturity untuk
                                                                               perbankan.
                                                                                  Diakui atau tidak kebijakan-kebijakan
                                                                               tersebut memiliki perannya masing-
                                                                               masing dalam membawa industri
                                                                               keuangan selamat melewati pandemi.
                                                                                  Selain itu, semua otoritas dalam
                                                                               Komite Stabilitas Sektor Keuangan
                                                                               (KSSK) juga sudah selangkah lebih maju
                                                                               dalam mengantisipasi kemungkinan
                                                                               ancaman yang sama pada perbankan
              Kinerja perbankan yang           Padahal pada kenyataannya,      di masa depan. Kemunculan Undang-
             kinclong semenjak 2022         situasinya tidak sesederhana itu. Publik   Undang Pengembangan dan Penguatan
                  dan 2023, tidak bisa      bisa melihat bagaimana saat krisis mulai   Sektor Keuangan (P2SK)pada 2023
            dilepaskan dari intervensi      mengancam, ada beberapa bank yang   menjadi kuncinya. Dengan aturan itu,
              otoritas dalam menjaga        bergelut dengan aset bermasalah dan   kerja sama antar otoritas akan makin
               dan memberi relaksasi        kesulitan permodalan.              sinergis dan harmonis.
                   pada saat Covid-19.         Meski masalah utama yang           Namun demikian, para pemangku
                                            menjadikan bank-bank itu ‘di pinggir   kepentingan sudah harus dihadapkan
                                            jurang’ sudah terjadi sejak sebelum   pada tantangan berikutnya untuk
                                            pandemi, namun pada saat krisis    membawa industri perbankan lebih
                                            Covid-19 menerjang, masalah yang   efisien dan kompetitif. “Jumlah bank
                                            membelit keduanya membesar. Bahkan   di Indonesia menurut saya terlalu
                                            saat itu salah satu bank yang dimaksud   banyak berkisar 100 an padahal kalau
                                            sempat dikhawatirkan menjadi bank   ditinjau dari sisi aset, hanya 4 bank yang
                                            gagal. Namun beruntung OJK dapat   menguasai aset sekitar 60-70 persen
                                            mengelola risiko itu dan menghindarkan   dari total aset perbankan Indonesia,”
                                            adanya bank yang tutup.            ujar Esther. “Oleh karena itu sudah
                                               Harus diakui bahwa kinerja      seharusnya kebijakan diarahkan untuk
                                            perbankan yang kinclong semenjak 2022   membuat perbankan makin efisien dan
                                            dan 2023, tidak bisa dilepaskan dari   kompetitif.”


         14   Edisi 205 / 2024 / Th.XVIII    www.stabilitas.id
   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19