Page 51 - Stabilitas Edisi 205 Tahun 2024
P. 51
einginan otoritas untuk
memperkuat sektor asuransi,
termasuk lini syariah, agar bisa
Kmenyejajarkan diri dengan
perbankan tidaklah main-main. Untuk
mewujudkannya, khusus pada asuransi
syariah yang masih berupa unit, regulator
mendorong mereka untuk berdiri sendiri.
Hingga saat ini, berdasarkan data
Otoritas Jasa Keuangan (OJK), terdapat
42 asuransi masih berbentuk unit usaha,
atau menjadi anak usaha dari sebuah
perusahaan asuransi konvensional. Dari
jumlah itu terdapat 32 asuransi yang
bersiap melakukan spin off, sisanya tidak.
Deputi Komisioner Bidang
Pengawasan Perasuransian, Penjaminan,
dan Dana Pensiun OJK Iwan Pasila
mengatakan regulasi yang ada sudah
mengatur tentang pemisahan unit
usaha syariah atau spin off. Baik dalam
Undang-Undang Pengembangan dan Masih ada kepercayaan dari pelaku
Penguatan Sektor Keuangan (P2SK) dan
POJK 11/2023, asuransi sudah harus industri karena dari 42 ada 32 yang mau
melakukan spin off paling lambat 31 melanjutkan untuk spin off. Ini sejalan
Desember 2026. dengan semangat UU P2SK terkait
Merujuk pada aturan tersebut
maka unit usaha syariah (UUS) upaya konsolidasi di industri asuransi di
perusahaan asuransi harus bersiap Tanah Air.
dan segera melakukan aksi korporasi
berupa spin off. Namun tak ditampik
ada beberapa perusahaan yang tidak Iwan Pasila, Deputi Komisioner Bidang Pengawasan
bisa melakukannya. “Ini menegaskan Perasuransian OJK
OJK terus mendukung pertumbuhan
asuransi syariah (di Indonesia) dan tidak
memungkinkan pembukaan UUS syariah
yang baru,” kata Iwan, medio Maret industri karena dari 42 ada 32 yang mau saing, serta punya nilai tambah bagi
2024. melanjutkan untuk spin off. Ini sejalan perekonomian kita,” tukasnya.
Berdasarkan rencana kerja dari unit dengan semangat UU P2SK terkait upaya Niat baik OJK itu pun disambut baik
usaha syariah yang sudah masuk ke OJK konsolidasi di industri asuransi di Tanah oleh pelaku industri termasuk asosiasi
terungkap memang dari total 42 ada Air,” tutur Iwan. asuransi syariah. Direktur Eksekutif
32 unit usaha syariah yang berencana Berangkat dari optimisme itu, Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia
melanjutkan menjadi perusahaan Iwan menjelaskan, OJK bakal terus (AASI) Erwin Noekman menjelaskan,
asuransi syariah dan sisanya sebanyak mendorong dan melakukan penguatan ada beberapa faktor yang membuat
10 tidak melanjutkan bisnisnya. Situasi kepada industri asuransi terutama spin off harus dilakukan. Pertama,
itu ditangkap oleh regulator jasa asuransi syariah agar ekosistem syariah kondisi unit syariah telah memenuhi
keuangan menjadi cerminan positif yang sehat, kuat, dan berkelanjutan persyaratan tertentu yang ditetapkan oleh
industri asuransi syariah di Tanah Air. bisa terlaksana dengan baik. “Terus OJK. Kedua, pelaksanaan kewenangan
Harapannya hal tersebut bisa berdampak mendorong untuk menguatkan industri OJK dalam rangka konsolidasi. Ketiga,
cerah terhadap kian sehatnya industri asuransi agar ekosistem terwujud dengan menghindari sanksi.
keuangan. baik sehingga perusahaan asuransi bisa Lebih lanjut, ia menilai terdapat
“Masih ada kepercayaan dari pelaku tumbuh efektif, efisien, dan berdaya tujuan mulia dari OJK yang mendorong
www.stabilitas.id Edisi 205 / 2024 / Th.XVIII 51