Page 55 - Stabilitas Edisi 205 Tahun 2024
P. 55
arus diakui situasi
perekonomian global belum
kunjung membaik sejak
Hrisiko geopolitik menghangat
dan moneter global tidak menentu pada
tahun lalu. Bahkan bisa dikatakan saat
ini kondisinya bertambah sulit.
Tidak mengherankan jika otoritas
terus mewanti-wanti agar pelaku industri
perbankan Tanah Air tetap mencermati
risiko yang datang dari luar, seraya tetap
memperhatikan risiko dari dalam negeri.
Meski begitu, Otoritas Jasa Keuangan
(OJK), di sisi lain, merasa sedikit nyaman
melihat kondisi perbankan saat ini.
Kepala Eksekutif Pengawas
Perbankan OJK Dian Ediana Rae
menyebutkan kondisi perbankan
Indonesia cukup solid di tengah berbagai
tekanan dan ancaman yang mengintai.
Sebagai gambaran, hingga April
2024, rasio kecukupan modal (capital Koordinasi antar-otoritas terutama OJK
adequacy ratio/ CAR) mencapai 25,99
persen. Selanjutnya, rasio modal inti atau dengan BI, Kementerian Keuangan, dan
Tier 1 capital terhadap CAR di kisaran LPS yang tergabung dalam Komite Stabilitas
90-an persen. Sistem Keuangan (KSSK) akan terus
Rasio CAR menggambarkan
kemampuan permodalan bank dalam ditingkatkan guna memastikan stabilitas
menutup kemungkinan kerugian di sistem keuangan nasional tetap terjaga.
dalam bisnis penyaluran dana, baik
melalui pinjaman atau penempatan
pada surat-surat berharga. Sebagai Dian Ediana Rae, Anggota Komisioner OJK
perbandingan, rasio modal inti
perbankan AS adalah 14,41 persen dan
Uni Eropa sebesar 17,03 persen.
Selain itu, kinerja likuiditas
perbankan Indonesia terjaga baik, Tak hanya dari sisi kesehatan Kinerja Terjaga
dengan rasio Alat Likuid dan Non-Core industri, OJK juga terpantau terus Data-data tersebut kemudian
Deposit (AL/NCD mencapai 113,9 mengantisipasi berbagai dinamika diperkuat lagi dengan riset yang
persen. Sementara rasio Alat Likuid dan kebijakan ekonomi dan perbankan dilakukan oleh otoritas terkait optimisme
Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) sebesar global. Apalagi tensi geopolitik global pada kinerja industri perbankan. Riset itu
25,6 persen. Kedua angka itu jauh dari dan volatilitas kondisi pasar masih yakni Survei Orientasi Bisnis Perbankan
batas minimumnya yaitu sebesar masing- akan terus terjadi dengan berbagai OJK (SBPO) yang melibatkan 100 bank
masing 50 persen dan 10 persen. dinamikanya. responden. Survei tersebut menunjukkan
“Tiga sektor ekonomi penyumbang “Koordinasi antar-otoritas responden optimistis kinerja perbankan
kredit terbesar pada posisi Januari 2024 terutama OJK dengan Bank Indonesia, akan tetap terjaga baik pada triwulan
adalah sektor rumah tangga (23,67 Kementerian Keuangan, dan Lembaga I-2024. Berdasarkan data Desember
persen), perdagangan besar (15,81 Penjamin Simpanan (LPS) yang tergabung 2023, porsi aset 100 bank tersebut
persen), dan industri pengolahan (15,65 dalam Komite Stabilitas Sistem Keuangan mencapai sebesar 97,05 persen dari total
persen). Sedangkan sektor real estate (KSSK) akan terus ditingkatkan guna aset bank umum.
hanya menyumbang 5,09 persen total memastikan stabilitas sistem keuangan Optimisme perbankan tercermin
kredit sektor perbankan,” kata Dian.. nasional tetap terjaga,” kata Dian. dari Indeks Orientasi Bisnis Perbankan
www.stabilitas.id Edisi 205 / 2024 / Th.XVIII 55