Page 53 - Stabilitas Edisi 205 Tahun 2024
P. 53

dan pejabat eksekutif. “Persyaratan
          sinergi perusahaan diatur dalam POJK
          mengenai Perizinan dan Kelembagaan,”
          ucapnya.
            Kedua, permodalan. Perusahaan
          hasil pemisahan tidak diberlakukan
          persyaratan permodalan izin usaha
          perusahaan baru; dan bagi perusahaan
          asuransi dan reasuransi yang melakukan
          pemisahan unit syariah berdasarkan
          inisiatif sendiri diberikan relaksasi dalam
          pemenuhan persyaratan ekuitas sampai
          dengan 31 Desember 2026. Ketiga,
          dukungan lembaga jasa keuangan
          syariah. Lembaga Jasa Keuangan (LJK)
          yang menjalankan kegiatan usaha
          berdasarkan prinsip syariah wajib
          memprioritaskan penggunaan produk
          asuransi syariah.
            Keempat, dukungan pemerintah
          terutama aspek perpajakan (PMK
          52/2017). Diperbolehkannya                   Tantangan untuk siapapun yang spin
          penggunaan nilai buku atas pengalihan        off, definisikan dulu antara kita dengan
          aset dalam rangka pemisahan unit
          syariah dengan kriteria yang diatur          induk. Induk di mana dan anaknya di
          lebih lanjut dalam PMK 52/2017 dan           mana. Definisi spin off itu sebelumnya
          mekanisme persetujuan Dirjen Pajak.          direncanakan mau apa dan ke mana. Jangan
          “Penggunaan nilai buku dalam rangka
          spin off ini telah diimplementasikan oleh    setelah spin off baru bicara mau ke mana.
          salah satu perusahaan yang melakukan
          spin-off unit syariah,” ucapnya.             Achmad K Permana,
                                                       President Director Allianz Life Syariah Indonesia
          Persiapan
            Di sisi lain, UUS perusahaan asuransi
          yang mau melakukan spin off diminta
          dan diharuskan melakukan secara
          matang. Jangan sampai segala sesuatunya   sampai UUS perusahaan asuransi justru   resources, infrastruktur, dan lain-lain.”
          hanya semata-mata melaksanakan    memikirkan apa yang akan dilakukan    Sementara itu, Permana mengakui,
          perintah dari aturan yang diberlakukan   sesudah melakukan spin off.   usai spin off, Allianz Life Syariah
          oleh regulator jasa keuangan. Kesiapan   Perencanaan matang harus dilakukan   Indonesia kini menjadi market leader
          secara matang diharuskan agar bisnis   sebelum spin off dilakukan. “Tantangan   berdasarkan Annualized Premium
          yang dijalankan usai spin off bisa   untuk siapapun yang spin off, definisikan   Equivalent (APE) dengan pertumbuhan
          berkelanjutan.                    dulu antara kita dengan induk. Induk   28,3 persen secara tahun ke tahun
            President Director Allianz Life   di mana dan anaknya di mana. Definisi   (yoy). Sedangkan untuk market share
          Syariah Indonesia Achmad K Permana   spin off itu sebelumnya direncanakan   tercatat di angka 21,8 persen. Untuk ke
          menegaskan UUS perusahaan asuransi   mau apa dan ke mana. Jangan setelah   depan, lanjutnya, terdapat strategi untuk
          yang berencana melakukan pemisahan   spin off baru bicara mau ke mana.   mempertahankan kinerja di 2024.
          unit usaha atau spin off harus matang   Induk kan akan share channel dan lain   Berdasarkan data OJK, aset industri
          melakukan perencanaan hingga      sebagainya,” kata Permana.         asuransi di Februari 2024 mencapai
          implementasi. Bahkan, UUS perusahaan   “Kalau terjadi setelah spin off kita   Rp1.130,05 triliun atau naik 2,08 persen
          asuransi harus mengetahui apa yang   mau ke mana kita bisa menyesal. Karena   yoy dari posisi yang sama di tahun
          akan dilakukan setelah spin off. Jangan   beban biaya naik karena kan ada human   sebelumnya, yaitu Rp1.106,97 triliun.*


                                                                             www.stabilitas.id   Edisi 205 / 2024 / Th.XVIII  53
   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58