Page 27 - Stabilitas Edisi 210 Tahun 2025
P. 27

ransomware sebagai sarana kejahatan
                                            mereka.
                                               Meski bisa diredam dan setelah
                                            ditelisik oleh sejumlah pihak, ancaman
                                            tersebut hanya gertakan semata,
                                            namun kejadian itu tidak boleh
                                            membuat pengelola bank lengah.
                                            Chairman Lembaga Riset Keamanan
                                            Siber CISSReC, Pratama Persadha
                                            mengatakan, pada 2025 nanti akan
                                            terjadi evolusi serangan siber berbasis
                                            artificial intelligence (AI).
                                               Ada beberapa cara, lanjut dia,
                                            yang dilakukan peretas seperti
                                            penggunaan chatbot berbasis AI untuk
                                            serangan sosial, penyerangan jaringan
                                            menggunakan AI, deepfake sebagai alat
                                            manipulasi, dan automasi serangan
                                            dengan AI. “Peretas juga melakukan
                                            serangan dengan menggunakan AI
                                            untuk menghindari deteksi serta
                                            penyalahgunaan AI untuk disinformasi,”   Pratama Persadha,
                                            ujar Pratama, dalam The 8  Indonesia
                                                                 th
                                            Risk Management Outlook 2025 yang   Chairman Lembaga Riset
                                            dihelat oleh Majalah Sabilitas-LPPI   Keamanan Siber CISSReC
                                            tahun lalu.                           Industri perbankan
                                               Industri perbankan, dengan segala
                                            daya tariknya, dinilai masih menjadi   juga perlu
                                            salah satu target peretas pada tahun   melakukan deteksi
                                            ini. Para peretas akan terus berusaha
                                            mencuri data nasabah hingga membobol   dan respons
                   ua tahun belakangan      rekening yang ada di bank. Oleh sebab   terhadap ancaman
                   perbankan Indonesia      itu, industri perbankan, kata dia, perlu
                   beberapa kali menjadi    melakukan peningkatan keamanan cloud   siber secara
          D‘korban’ dari para penjahat      yang lebih ketat. Selain itu, perlu juga   realtime. Perlu
          dunia maya, yang membuat pelaku   mengadopsi Zero Trust Architecture
          industri selalu ketar-ketir mengingat   (ZTA). “Industri perbankan juga perlu   juga meningkatkan
          dahsyatnya dampak yang ditimbulkan.   melakukan deteksi dan respons terhadap   kemampuan
          Tahun 2025 ini, kejadian serangan ke   ancaman siber secara realtime. Perlu juga
          sistem keamanan siber yang dimiliki   meningkatkan kemampuan keamanan   keamanan dengan
          perbankan diprediksi akan meningkat   dengan AI dan Machine Learning,” ucap   AI dan Machine
          bahkan berevolusi menuju  tingkat yang   Pratama.
          lebih mengancam.                     Selain itu, karena seluruh industri   Learning.
            Menjelang akhir tahun lalu, di saat   perbankan khususnya bank digital
          sebagian pelaku bisnis perbankan bersiap   terkoneksi pada layanan internet, hal
          liburan, serangan penjahat siber masih   ini membuat ancaman sibernya semakin
          terjadi. Sekelompok penjahat pembobol   besar. Ancaman ini juga terjadi karena
          sistem (hacker) yang mengatasnamakan   adanya ketidakmampuan SDM untuk
          diri sebagai Bashe, mencoba untuk   mengelola keamanan siber. “Biasanya,
          meretas salah satu bank pelat merah.   kebocoran data itu disebabkan oleh
          Mereka mengklaim telah mencuri    internal SDM perusahaan sendiri
          data nasabah dengan menggunakan   yang mencuri datanya. Oleh sebab itu,


                                                                              www.stabilitas.id   Edisi 210 / 2025 / Th.XIX 27
   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32