Page 47 - Stabilitas Edisi 210 Tahun 2025
P. 47

berkeyakinan bahwa nilai aset
          tidak selalu mencerminkan
          valuasi perusahaan. Selain itu, ia
          mengungkapkan bahwa salah satu
          perusahaan beraset besar yang akan
          melantai di bursa berasal dari sektor
          keuangan.
            Selain sektor keuangan, sektor
          yang diprediksi akan mendominasi
          IPO di tahun 2025 adalah teknologi,
          terutama perusahaan yang berfokus
          pada digitalisasi, kecerdasan buatan
          (AI), dan solusi berbasis cloud. Dengan
          meningkatnya minat terhadap teknologi
          dan transformasi digital, perusahaan
          rintisan teknologi (startup) diperkirakan
          akan menjadi motor utama dalam
          gelombang IPO. Beberapa unicorn
          lokal seperti Traveloka dan Ruangguru
          menjadi kandidat kuat yang berpotensi
          melantai di bursa, mengikuti jejak GoTo
          dan Bukalapak, seperti dikutip dari
          Kontan.
            Selain sektor teknologi, industri
          kesehatan dan energi terbarukan juga
          diprediksi akan menarik perhatian
          investor. Perusahaan-perusahaan yang
          mengadopsi prinsip Environmental,
          Social, and Governance (ESG)
          memiliki peluang besar untuk sukses,
          mengingat tren global menuju investasi   perusahaan yang melakukan IPO.   BRI Danareksa Sekuritas
          berkelanjutan.                    Menurutnya, jumlah IPO yang terlalu   mengatakan akan membawa
                                            banyak tersebut membuat pasar saham   beberapa perusahaan akan
          IPO Berkualitas                   menjadi lesu, karena banyak saham     melakukan IPO pada tahun
            Di balik target IPO yang agresif   IPO yang harganya jatuh dan membuat   depan, yang mana salah satu
          pada tahun depan, analis berpendapat   investor rugi.                   perusahaan itu adalah emiten
          agar target tersebut sejalan dengan   Dengan hal tersebut, Teguh        beraset jumbo.
          kualitas IPO perusahaan. Pengamat   menyarankan Bursa agar fokus ke
          Pasar Modal Teguh Hidayat menuturkan   kualitas dibandingkan dengan kualitas.
          target jumlah IPO yang terlalu banyak   Dia juga mengatakan salah satu akibat
          tersebut menunjukkan Bursa masih lebih   dari fokus Bursa mengejar kualitas ini
          fokus mengejar kuantitas dibandingkan   adalah terjadinya peristiwa gratifikasi
          kualitas. Menurut Teguh, Bursa terus   beberapa waktu lalu. “Ya kenapa tidak
          meningkatkan jumlah IPO, tetapi   itu dulu yang coba dievaluasi begitu?   Dia menuturkan dengan IPO yang
          banyak perusahaan-perusahaan yang di   Berarti kan selama ini ada masalah   berkualitas, maka perdagangan pasar
          kemudian hari bermasalah. “Entah itu   dalam proses meloloskan perusahaan   modal akan menjadi ramai. “Kalau
          harga jatuh, entah itu perusahaannya   untuk IPO gitu,” tuturnya.    misalnya IPO itu fokusnya bukan di
          kena PKPU atau segala macam gitu ya.   Teguh memandang apabila Bursa   kuantitas tapi di kualitas, sekaligus ada
          Jadi sebenarnya kalau 66 IPO ya masih   fokus melakukan peningkatan kualitas   perbaikan agar tidak ada lagi kasus
          terlalu banyak ya,” ujar Teguh.   IPO, menurutnya tak menjadi masalah   gratifikasi, maka nilai transaksi itu akan
            Teguh juga mencatat pada tahun   jika jumlah IPO menjadi turun pada   meningkat dengan sendirinya otomatis,”
          2023 lalu, terdapat sebanyak 79   2025 agar masalah kualitas IPO teratasi.   kata dia.*


                                                                              www.stabilitas.id   Edisi 210 / 2025 / Th.XIX 47
   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52